Lantaran Kasek SDN Inpres Sampungu, Abas, S.Pd diganti oleh Ishaka S.Pd beberapa hari lalu, membuat Tim Sukses (Timses) IDP-Dahlan, H.Karyon...
Lantaran Kasek SDN Inpres Sampungu, Abas, S.Pd diganti oleh Ishaka S.Pd beberapa hari lalu, membuat Tim Sukses (Timses) IDP-Dahlan, H.Karyono marah besar dan menganggap Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri sosok pemimpin yang mudah melanggar janji, padahal sebelumnya Bupati mengaku tidak akan mengganggu posisi iparnya itu.”Saya menyesal mendukung Umi Dinda kemarin. Saya tidak menyangka, seorang bupati mudah melanggar janji yang dibuat sendiri,”kata H.Karyono kepada sejumlah wartawan termasuk kepada Kepala BKD Kabupaten Bima kemarin.
BIMA, KS.- Ia menilai bahwa SDN Inpres Sampungu selama ditangan Abas maju dan berkembang, kegiatan olahraga rutin dilaksanakan, ditambah lagi dengan banyaknya siswa baru yang masuk tiap tahun sejak dikendalikan olehnya. Namun, hasil jerih payah itu tak dipandang sama sekali oleh Pemerintah, terutama oleh bupati Bima sekarang.
“Padahal berkali-kali saya sudah sampaikan ke Umi Dinda (Bupati) agar tidak mengganggu dulu pak Abas. Soalnya, sekolah maju ditangannya, juga ipar kandung saya,” keluhnya.
Karena itu, H.Karyono siap untuk tidak memberikan dukungan lagi terhadap Umi Dinda bila akan menjadi Calon Bupati kedua kalinya. Pasalnya, memberikan dukungan tanpa melihat kembali jasa baik 0rang, samahalnya tak berguna, apalagi di jaman sekarang, politik selalu dikaitkan dengan balas jasa.
“Terus saya mau Tanya, apa jasa saya bersama seluruh pendukung saya di sampungu oleh Bupati sekarang. Toh, ipar kandung saya dicopot dari jabatan kasek,”tuturnya dengan nada kesal.
Ia juga mengaku telah mempertanyakan kepada Kepala BKD atas diturunkannya iparnya sebagai Kasek tersebut, namun didapat jawaban dari Kepala BKD bahwa semua urusan mutasi kasek kemarin adalah urusan bupati secara langsung.”Saya sudah sampaikan kepada Kepala BKD, akan saya hadang bupati ketika mau ke sampungu kapanpun,” janjinya.
Sementara Kepala BKD Kabupaten Bima, Drs.H.Abdul Wahab yang dikonfirmasi Senin (18/12) siang terkait mutasi dua kepala Sekolah di Desa Sampungu mengaku tidak mengetahuinya. Pasalnya, urusan mutasi kemarin itu hak prerogative bupati, lagi pula nama yang diusulkan di BKD beda dengan nama yang dilantik oleh Bupati.”Jangan Tanya saya lagi soal mutasi kasek kemarin, itu urusan bupati sendiri,” tegasnya.
Ia juga mengaku sudah masuk usia pension, sehingga tidak lagi bisa membuat kebijakan di Kantor.”Sekali lagi saya sampaikan agar semua yang menyangkut mutasi pejabat dan pegawai, silahkan Tanya bupati saja,” sarannya.(KS-Sub)
Drs.H.Abdul Wahab. Foto: bimakini.com |
BIMA, KS.- Ia menilai bahwa SDN Inpres Sampungu selama ditangan Abas maju dan berkembang, kegiatan olahraga rutin dilaksanakan, ditambah lagi dengan banyaknya siswa baru yang masuk tiap tahun sejak dikendalikan olehnya. Namun, hasil jerih payah itu tak dipandang sama sekali oleh Pemerintah, terutama oleh bupati Bima sekarang.
“Padahal berkali-kali saya sudah sampaikan ke Umi Dinda (Bupati) agar tidak mengganggu dulu pak Abas. Soalnya, sekolah maju ditangannya, juga ipar kandung saya,” keluhnya.
Karena itu, H.Karyono siap untuk tidak memberikan dukungan lagi terhadap Umi Dinda bila akan menjadi Calon Bupati kedua kalinya. Pasalnya, memberikan dukungan tanpa melihat kembali jasa baik 0rang, samahalnya tak berguna, apalagi di jaman sekarang, politik selalu dikaitkan dengan balas jasa.
“Terus saya mau Tanya, apa jasa saya bersama seluruh pendukung saya di sampungu oleh Bupati sekarang. Toh, ipar kandung saya dicopot dari jabatan kasek,”tuturnya dengan nada kesal.
Ia juga mengaku telah mempertanyakan kepada Kepala BKD atas diturunkannya iparnya sebagai Kasek tersebut, namun didapat jawaban dari Kepala BKD bahwa semua urusan mutasi kasek kemarin adalah urusan bupati secara langsung.”Saya sudah sampaikan kepada Kepala BKD, akan saya hadang bupati ketika mau ke sampungu kapanpun,” janjinya.
Sementara Kepala BKD Kabupaten Bima, Drs.H.Abdul Wahab yang dikonfirmasi Senin (18/12) siang terkait mutasi dua kepala Sekolah di Desa Sampungu mengaku tidak mengetahuinya. Pasalnya, urusan mutasi kemarin itu hak prerogative bupati, lagi pula nama yang diusulkan di BKD beda dengan nama yang dilantik oleh Bupati.”Jangan Tanya saya lagi soal mutasi kasek kemarin, itu urusan bupati sendiri,” tegasnya.
Ia juga mengaku sudah masuk usia pension, sehingga tidak lagi bisa membuat kebijakan di Kantor.”Sekali lagi saya sampaikan agar semua yang menyangkut mutasi pejabat dan pegawai, silahkan Tanya bupati saja,” sarannya.(KS-Sub)
COMMENTS