Insiden pelemparan Kaca Sekretariat Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Mushollah Baitul Latif STKIP Bima oleh Junaidin, Anggota Mapala Sabtu (16/12...
Insiden pelemparan Kaca Sekretariat Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Mushollah Baitul Latif STKIP Bima oleh Junaidin, Anggota Mapala Sabtu (16/12), tak hanya menjadi bahan perbincangan di Sosial Media (Sosmed). Namun, juga memperoleh reaksi dari intern salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama di Kota Bima tersebut. Bentuknya, pihak kampus mengambil langkah-langkah strategis guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan meluasnya isu-isu negative. Hingga, memicu keresahan di ruang public.
KOTA BIMA, KS. – Ketua STKIP Bima, Doktor.Amran,M.Pd melalui press release-nya mengatakan, untuk meredam sekaligus menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya telah mengambil langkah-langkah kongriet. Seperti, melakukan pertemuan di Ruangan Rapat Ketua STKIP Bima Senin (18/12) sekitar pukul 9 : 00 Wita. Dalam pertemuan yang difasilaitasi Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP Bima, perwakilan BEM, perwakilan DPM, perwakilan Brigadir Masjid, Babinkantibmas dan Babinsa itu, dihadiri oleh perwakilan UKM LDK STKIP Bima, perwakilan Mapala Londa STKIP Bima.”Langkah itu sebagai upaya islah (perdamaian) kedua organisasi dimaksud,” katanya.
Upaya perdamaian dalam kaitan itu praktis membuahkan hasil, kedua organisasi itu sepakat untuk islah. Kesepakatan itu tidak hanya dalam bentuk lisan, melainkan juga tertulis melalui Surat Pernyataan yang ditandatangani bersama. Dalam surat itu intinya, pelaku pelemparan kaca Mushollah memohon maaf dan mengakui atas kekhilafannya itu. “Selain itu, pelaku sangat menyesali perbuatanya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Apabila dilanggar pelaku siap diproses sesuai hokum yang berlaku,” ujarnya.
Disamping itu, Mapala Londa pun berjanji akan menjaga hubungan baik dengan UKM LDK. Jika, terjadi penyerangan Mushollah Sekreteriat LDK dan anggota LDK oleh Mapala Londa. Maka, semua Kaum Muslimin wajib untuk melawan. Soal kerusakan akibat peristiwa itu, mapala londa siap memperbaiki kembali dan menanggung biaya kerusakan yang ditimbulkan.
Sepertinya, sikap tegas pihak kampus bukan cuman untuk mapala londa. Tetapi, juga buat seluruh mahasiswa STKIP Bima yang pesta Minuman Keras (Miras) di areal kampus tersebut. Pihak kampus pun tidak segan-segan mempolisikan oknum mahasiswa yang ditemukan mengkosumsi miras di lingkungan kampus. Langkah-langkah penyelesaian yang diambil didasarkan pertimbangan, STKIP adalah Lembaga Pendidikan. Jadi, tindakan yang diambil bersifat pembinaan. Tujuanya, merubah dan memperbaiki pelaku.
Soal Agama yang dianut pelaku pelemparan kaca mushollah, diketahui ber Agama Islam. Kepada seluruh umat Muslim yang ada, pihaknya mengimbau agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negative yang sengaja diendus oknum tak bertanggungjawab. (KS-Anh)
Dr. Amran Amir, M.Pd |
KOTA BIMA, KS. – Ketua STKIP Bima, Doktor.Amran,M.Pd melalui press release-nya mengatakan, untuk meredam sekaligus menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya telah mengambil langkah-langkah kongriet. Seperti, melakukan pertemuan di Ruangan Rapat Ketua STKIP Bima Senin (18/12) sekitar pukul 9 : 00 Wita. Dalam pertemuan yang difasilaitasi Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP Bima, perwakilan BEM, perwakilan DPM, perwakilan Brigadir Masjid, Babinkantibmas dan Babinsa itu, dihadiri oleh perwakilan UKM LDK STKIP Bima, perwakilan Mapala Londa STKIP Bima.”Langkah itu sebagai upaya islah (perdamaian) kedua organisasi dimaksud,” katanya.
Upaya perdamaian dalam kaitan itu praktis membuahkan hasil, kedua organisasi itu sepakat untuk islah. Kesepakatan itu tidak hanya dalam bentuk lisan, melainkan juga tertulis melalui Surat Pernyataan yang ditandatangani bersama. Dalam surat itu intinya, pelaku pelemparan kaca Mushollah memohon maaf dan mengakui atas kekhilafannya itu. “Selain itu, pelaku sangat menyesali perbuatanya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Apabila dilanggar pelaku siap diproses sesuai hokum yang berlaku,” ujarnya.
Disamping itu, Mapala Londa pun berjanji akan menjaga hubungan baik dengan UKM LDK. Jika, terjadi penyerangan Mushollah Sekreteriat LDK dan anggota LDK oleh Mapala Londa. Maka, semua Kaum Muslimin wajib untuk melawan. Soal kerusakan akibat peristiwa itu, mapala londa siap memperbaiki kembali dan menanggung biaya kerusakan yang ditimbulkan.
Sepertinya, sikap tegas pihak kampus bukan cuman untuk mapala londa. Tetapi, juga buat seluruh mahasiswa STKIP Bima yang pesta Minuman Keras (Miras) di areal kampus tersebut. Pihak kampus pun tidak segan-segan mempolisikan oknum mahasiswa yang ditemukan mengkosumsi miras di lingkungan kampus. Langkah-langkah penyelesaian yang diambil didasarkan pertimbangan, STKIP adalah Lembaga Pendidikan. Jadi, tindakan yang diambil bersifat pembinaan. Tujuanya, merubah dan memperbaiki pelaku.
Soal Agama yang dianut pelaku pelemparan kaca mushollah, diketahui ber Agama Islam. Kepada seluruh umat Muslim yang ada, pihaknya mengimbau agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negative yang sengaja diendus oknum tak bertanggungjawab. (KS-Anh)
COMMENTS