Kotor bak tak terawat, istilah demikian sepertinya tidak berlebihan apabila dialamatkan untuk Wadu Ntanda Rahi. Bagaimana tidak, salah satu...
Kotor bak tak terawat, istilah demikian sepertinya tidak berlebihan apabila dialamatkan untuk Wadu Ntanda Rahi. Bagaimana tidak, salah satu Situs bersejarah yang ada di Kota Bima itu terkesan luput dari perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Hal itu tercermin, ketika areal sekitar nampak tidak tertata dengan rapi, tumbuhan-tumbuhan juga pepohonan tumbuh dengan liar.
KOTA BIMA, KS. – Hal itu mengemuka saat Forum Kegiatan Guru Olahraga (FKGO) Kota Bima mengunjungi situs itu Minggu (10/12). Semestinya, keberadaan Wadu Ntanda Rahi mendapat perhatian serius dari Dinas Pariwisata dan Dikbud Kota Bima.”Harusnya, ditata dengan baik dan dibuatkan tempat duduk. Bila perlu, dipagar keliling, karena itu adalah situs bersejarah. Tapi, ini tidak, terlihat kotor bak tak terawat,” kata Ikbal Tanjung, S.Pd kepada Koran Stabilitas.
Menurutnya, apabila dirawat dan ditata dengan baik, tempat bersejarah itu dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Apalagi, kalau disediakan berugak, pagar keliling dan dipasang Lampu.”Sebenarnya, keberadaan situs itu sangat besar manfaatnya. Selain sebagai obyek wisata, juga sarana pembelajaran sejarah di Kota Bima. Hanya saja, perlu diperhatikan, ditata dan dirawat dengan baik. Sehingga, ada nilai estetikanya,” ujar putra kelahiran Tanjung Kota Bima tersebut.
Ia berharap kepada Dinas Pariwisata dan Dikbud Kota Bima untuk melirik situs tersebut. Langkah awalnya, minimal menyediakan tempat duduk, sehingga masyarakat atau pelajar yang ingin belajar tentang sejarah Wadu Ntanda Rahi bisa lebih nyaman.”Itu harapan kami, mudah-mudahan didengar dan diwujudkan melalui tindakan nyata,” harapnya.
Pada momen kunjungan itu, Ikbal dan anggota FKGO lainya melaksanakan kegiatan pembersihan di lokasi situs bersejarah tersebut. Hal itu dilakukan agar tempat itu tetap terawat, terjaga dan terlindungi. (KS-Anh)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS. – Hal itu mengemuka saat Forum Kegiatan Guru Olahraga (FKGO) Kota Bima mengunjungi situs itu Minggu (10/12). Semestinya, keberadaan Wadu Ntanda Rahi mendapat perhatian serius dari Dinas Pariwisata dan Dikbud Kota Bima.”Harusnya, ditata dengan baik dan dibuatkan tempat duduk. Bila perlu, dipagar keliling, karena itu adalah situs bersejarah. Tapi, ini tidak, terlihat kotor bak tak terawat,” kata Ikbal Tanjung, S.Pd kepada Koran Stabilitas.
Menurutnya, apabila dirawat dan ditata dengan baik, tempat bersejarah itu dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Apalagi, kalau disediakan berugak, pagar keliling dan dipasang Lampu.”Sebenarnya, keberadaan situs itu sangat besar manfaatnya. Selain sebagai obyek wisata, juga sarana pembelajaran sejarah di Kota Bima. Hanya saja, perlu diperhatikan, ditata dan dirawat dengan baik. Sehingga, ada nilai estetikanya,” ujar putra kelahiran Tanjung Kota Bima tersebut.
Ia berharap kepada Dinas Pariwisata dan Dikbud Kota Bima untuk melirik situs tersebut. Langkah awalnya, minimal menyediakan tempat duduk, sehingga masyarakat atau pelajar yang ingin belajar tentang sejarah Wadu Ntanda Rahi bisa lebih nyaman.”Itu harapan kami, mudah-mudahan didengar dan diwujudkan melalui tindakan nyata,” harapnya.
Pada momen kunjungan itu, Ikbal dan anggota FKGO lainya melaksanakan kegiatan pembersihan di lokasi situs bersejarah tersebut. Hal itu dilakukan agar tempat itu tetap terawat, terjaga dan terlindungi. (KS-Anh)
COMMENTS