Dunia jurnalis dalam skala lokal Bima dan Regional Nusa Tenggara Barat, tentunya tak asing lagi dengan nama Rafidin H.Baharudin, S.Sos. Seor...
Dunia jurnalis dalam skala lokal Bima dan Regional Nusa Tenggara Barat, tentunya tak asing lagi dengan nama Rafidin H.Baharudin, S.Sos. Seorang wartawan senior sekaligus pemilik media Koran Stabilitas yang kini menjabat Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima.
BELASAN TAHUN menjadi jurnalis, tepatnya 16 tahun silam, di mana di tahun 2002 sudah mengawali karirnya di Harian Jakarta selama setahun, Rafidin muda memutuskan untuk hijrah ke kampung halamannya di Bima. Sejak saat itu, pria kelahiran Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, menjajaki dunia pewarta dengan media Sumbawa News.
"Setahun saya di Sumbawa News dan kemudian bergabung dengan Harian Umum Suara Mandiri kurang lebih selama 5 tahun," ungkap pria kelahiran tanggal 1 Juni 1976 itu.
Profil Rafidin yang memang dikenal tekun di bidang jurnalis memang patut diacungi jempol. Buah kerja kerasnya setelah mendirikan Media Koran Stabilitas yang terbit perdana tangal 29 Juni 2009 lalu pun kini dapat dinikmatinya. Ukuran berada dan sukses, Rafidin adalah sosok pewarta yang bisa memotivasi para yuniornya untuk konsisten dan mampu meraih kesuksesan yang membanggakan keluarga dan tanah kelahirannya.
Dalam menggeluti dunia jurnalis di Bima, Rafidin bisa dibilang senior untuk saat ini. Dari tangannya pula, terbentuk beberapa jurnalis muda yang kian menyemarakkan dan menghidupkan wajah pewarta bima hingga dikategorikan jurnalis aktif dan pertumbuhan media yang massif untuk saat ini.
Anak petani dan Ibu seorang guru agama di Desa Sampungu itu pun menjadi wartawan yang disegani oleh tak sedikit pejabat di Bima. Keberaniannya mengungkap kasus dalam berita dan ketajaman investigasinya, membuat Media Koran Stabilitas yang terbit dua kali dalam sepekan menjadi Kotan yang diperhitungkan untuk saat ini di Bima.
"Saya membangun Koran Stabilitas dengan rekan-rekan jurnalis dan serius dalam dunia kewartawanan adalah pilihan hidup yang memang saya inginkan. Dengan menjadi wartawan, kita bisa memberikan pikiran dan kontribusi yang jelas untuk perubahan dan perbaikan di daerah," jelas Rafidin, kepada media ini di kantornya yang terletak di bilangan Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima itu.
Diakuinya, di tengah menjalankan profesi wartawan, dia pun masuk dalam organisasi PWI sejak tahun 2009 lalu. Di samping itu, Rafidin pun membangun sebuah LSM Lembaga Pemuda Kreatif Bima yang Diirekturinya sendiri dan masih aktif hingga saat ini.
"Menjadi wartawan dan membangun usaha media di Bima itu bukan pekerjaan yang mudah. Kerap orang Bima mengangap bahwa wartawan itu sampingan bagi pengangguran yang tak bisa menjadi pegawai. Sungguh, pikiran itu begitu sempit," ucap sarjana alumni STISIP Mbojo Bima itu, Rabu, 17 J anuari 2018 kemarin.
"Dengan menjiwai dan berdedikasi dalam dunia jurnalis, kita akan menjadi sosok yang paham akan arti kehidupan karena sering menulis tentang kondisi sosial yang tentunya harus kita ambil hikmah dan pelajaran di dalamnya," tambah putra dari H. Baharudin dan ibu Hj. Hatimah Duaif itu.
Tak ada yang menduga dengan pilihan hidup seorang wartawan senior di Bima itu. Tiba-tiba, Owner Koran Stabilitas itu, Selasa (16/1/2018) siang lalu, secara resmi mendaftarkan dirinya sebagai bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) Kabupaten Bima. Rafidin akan menjadi Caleg untuk Pemilu Umum Anggota DPRD Kabupaten Bima di tahun 2019 mendatang, melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya putuskan menjadi Calon Anggota DPRD Kabupaten Bima atau Calon Legislatif (Caleg) lewat PAN Kabupaten Bima. Dan kemarin, saya sudah mendaftarkan diri untuk nyaleg di sana untuk berkompetisi di Daerah Pemilihan (Dapil ) I yang meliputi Kecamatan Soromandi. Kecamatan Donggo, Kecamatan Sanggar dan Kecamatan Tambora," ucap wartawan yang dikenal kritis itu.
Saat mendaftar di DPD PAN Kabupaten Bima, Rafidin langsung disambut oleh Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE di sekretariat atau kantor DPD PAN yang ada di Lingkungan Ni’u, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.
Menurut dia, niatnya maju sebagal Caleg atas dasar kecintaannya pada daerah atau tanah kelahirannya dan melihat kondisi masyarakat di sana yang masih termarginalkan untuk saat ini. Diakuinya, menjadi Caleg sebenarnya semata-mata ingin mengabdi kepada masyarakat.
“Saya maju nyaleg ini, tujuannya mengabdi. Walaupun di dunia jurnalistik kita sudah banyak berbuat untuk masyarakat melalui benta. Tetapi, perlu kebijakan untuk merubah keadaan. Dan jika kita tidak masuk di dalamnya tentu akan lama, bukannya tidak bisa untuk perubahan kehidupan yang baik untuk masyarakat desa, tertutama di Desa Sampungu yang merupakan Desa terujung di bagian utara Kabupaten Bima, yang tidak ada sinyal HP yang memadai hingga saat ini," papar alumni MAN 1 Kota Bima itu.
Dia mengaku, memang saat ini, ada figur yang berlatarbelakang jurnalls yang menjadi Anggota DPRD dan dikenal cukup vokal dalam menyuarakan perubahan. Namun, dengan jumlahnya yang sedikit, tentu belum cukup mampu menyentuh kebutuhan langsung yang diinginkan oleh masyarakat saat ini.
"Terutama di Kecamatan Soromandi. Saya tahu persis bagaimana kesenjangan pembangunan yang masih jauh dirasakan untuk masyarakat di sana. Masalahnya pula, tak ada satu pun keterwalikan putra dari Kecamatan Soromandi yang berhasil menjadi anggota legislatif periode kemarin. Adapun satu orang, itu pun telah di PAW,: tutur dia.
Kata dia, dalam niatnya menjadi anggota legislatif, memang dirinya telah memantapkan diri bersama PAN Kabupaten Bima sebagai kendaraan politik yang dinilainya sebagai Partai berintegritas dan masih menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat saat ini.
"PAN untuk ukuran pulau Sumbawa, dalam pemilihan legislatif sangat mendominasi kemenangan atau perolehan suara di Pemilu sebelumnya. Tentunya, kondisi ini menjadi indikator bagi kita dalam memilih kendaraan politik yang masih dinilai berintegritas di tengah-tengah masyarakat kita," tutur dia.
Selain itu, kata dia, dirinya memiliki pandangan khusus terhadap Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, Pak M. Aminurlah yang sangat baik, law profile dan kritis serta memiliki sikap yang tegas dalam mengawal kebijakn eksekutif sejauh ini.
Untuk itu, dia pun menegaskan, tidak adanya perwakilan dari Kecamtan Soromandi dan kondisi timpangnya pembangun yang dirasakan masyarakat saat ini menjadi perhatian sendiri baginya hingga harus 'banting setir' dari dunia jurnalis dan menjadi politisi.
"Saya melihat lnfrastruktur jalan dan jembatan yang sampai saat ini belum maksimal disentuh oleh pemerlntah selama ini, Belum lagi faktor lapangan kerja, kondisi pupuk bagi petani, kondisi sosial dan budaya masyarakat yang kian saling membenci diantara saudaranya," ungkap dia.
"Sungguh, kondisi ini menggugah niat dan keinginan saya untuk mengabdi dan masuk dalam wilayah kekuasaan untuk merebut kebijakan di sana dan membawa ke tengah masyarakat Soromandi hingga perubahan dan senyuman kesejahteraan bisa dirasakan masyarakat yang menjadi tanah kelahiran saya," papar dan tambah Rafidin yang mengungkap isi hatinya.
Dia berharap, dengan pilihannya saat ini mendapat restu dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyempurnakan niat baiknya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bima.
"Yah, semoga saja niat baik ini bisa diterima dan mendapat restu dari semua pihak terutama keluarga besar saya yang ada di Kecamatan Donggo dan Soromandi," ucap Rafidin penuh harap dan menutup wawancara secara eksklusif dengan sejumlah wartawan di Bima.(KS-Sub)
Rafidin H.Baharudin, S.Sos. saat mendaftar di DPD PAN Kabupaten Bima |
BELASAN TAHUN menjadi jurnalis, tepatnya 16 tahun silam, di mana di tahun 2002 sudah mengawali karirnya di Harian Jakarta selama setahun, Rafidin muda memutuskan untuk hijrah ke kampung halamannya di Bima. Sejak saat itu, pria kelahiran Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, menjajaki dunia pewarta dengan media Sumbawa News.
"Setahun saya di Sumbawa News dan kemudian bergabung dengan Harian Umum Suara Mandiri kurang lebih selama 5 tahun," ungkap pria kelahiran tanggal 1 Juni 1976 itu.
Profil Rafidin yang memang dikenal tekun di bidang jurnalis memang patut diacungi jempol. Buah kerja kerasnya setelah mendirikan Media Koran Stabilitas yang terbit perdana tangal 29 Juni 2009 lalu pun kini dapat dinikmatinya. Ukuran berada dan sukses, Rafidin adalah sosok pewarta yang bisa memotivasi para yuniornya untuk konsisten dan mampu meraih kesuksesan yang membanggakan keluarga dan tanah kelahirannya.
Dalam menggeluti dunia jurnalis di Bima, Rafidin bisa dibilang senior untuk saat ini. Dari tangannya pula, terbentuk beberapa jurnalis muda yang kian menyemarakkan dan menghidupkan wajah pewarta bima hingga dikategorikan jurnalis aktif dan pertumbuhan media yang massif untuk saat ini.
Anak petani dan Ibu seorang guru agama di Desa Sampungu itu pun menjadi wartawan yang disegani oleh tak sedikit pejabat di Bima. Keberaniannya mengungkap kasus dalam berita dan ketajaman investigasinya, membuat Media Koran Stabilitas yang terbit dua kali dalam sepekan menjadi Kotan yang diperhitungkan untuk saat ini di Bima.
"Saya membangun Koran Stabilitas dengan rekan-rekan jurnalis dan serius dalam dunia kewartawanan adalah pilihan hidup yang memang saya inginkan. Dengan menjadi wartawan, kita bisa memberikan pikiran dan kontribusi yang jelas untuk perubahan dan perbaikan di daerah," jelas Rafidin, kepada media ini di kantornya yang terletak di bilangan Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima itu.
Rafidin H.Baharudin, S.Sos. secara resmi mendaftarkan dirinya sebagai bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) Kabupaten Bima. |
Diakuinya, di tengah menjalankan profesi wartawan, dia pun masuk dalam organisasi PWI sejak tahun 2009 lalu. Di samping itu, Rafidin pun membangun sebuah LSM Lembaga Pemuda Kreatif Bima yang Diirekturinya sendiri dan masih aktif hingga saat ini.
"Menjadi wartawan dan membangun usaha media di Bima itu bukan pekerjaan yang mudah. Kerap orang Bima mengangap bahwa wartawan itu sampingan bagi pengangguran yang tak bisa menjadi pegawai. Sungguh, pikiran itu begitu sempit," ucap sarjana alumni STISIP Mbojo Bima itu, Rabu, 17 J anuari 2018 kemarin.
"Dengan menjiwai dan berdedikasi dalam dunia jurnalis, kita akan menjadi sosok yang paham akan arti kehidupan karena sering menulis tentang kondisi sosial yang tentunya harus kita ambil hikmah dan pelajaran di dalamnya," tambah putra dari H. Baharudin dan ibu Hj. Hatimah Duaif itu.
Tak ada yang menduga dengan pilihan hidup seorang wartawan senior di Bima itu. Tiba-tiba, Owner Koran Stabilitas itu, Selasa (16/1/2018) siang lalu, secara resmi mendaftarkan dirinya sebagai bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) Kabupaten Bima. Rafidin akan menjadi Caleg untuk Pemilu Umum Anggota DPRD Kabupaten Bima di tahun 2019 mendatang, melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya putuskan menjadi Calon Anggota DPRD Kabupaten Bima atau Calon Legislatif (Caleg) lewat PAN Kabupaten Bima. Dan kemarin, saya sudah mendaftarkan diri untuk nyaleg di sana untuk berkompetisi di Daerah Pemilihan (Dapil ) I yang meliputi Kecamatan Soromandi. Kecamatan Donggo, Kecamatan Sanggar dan Kecamatan Tambora," ucap wartawan yang dikenal kritis itu.
Saat mendaftar di DPD PAN Kabupaten Bima, Rafidin langsung disambut oleh Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE di sekretariat atau kantor DPD PAN yang ada di Lingkungan Ni’u, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.
Menurut dia, niatnya maju sebagal Caleg atas dasar kecintaannya pada daerah atau tanah kelahirannya dan melihat kondisi masyarakat di sana yang masih termarginalkan untuk saat ini. Diakuinya, menjadi Caleg sebenarnya semata-mata ingin mengabdi kepada masyarakat.
“Saya maju nyaleg ini, tujuannya mengabdi. Walaupun di dunia jurnalistik kita sudah banyak berbuat untuk masyarakat melalui benta. Tetapi, perlu kebijakan untuk merubah keadaan. Dan jika kita tidak masuk di dalamnya tentu akan lama, bukannya tidak bisa untuk perubahan kehidupan yang baik untuk masyarakat desa, tertutama di Desa Sampungu yang merupakan Desa terujung di bagian utara Kabupaten Bima, yang tidak ada sinyal HP yang memadai hingga saat ini," papar alumni MAN 1 Kota Bima itu.
Dia mengaku, memang saat ini, ada figur yang berlatarbelakang jurnalls yang menjadi Anggota DPRD dan dikenal cukup vokal dalam menyuarakan perubahan. Namun, dengan jumlahnya yang sedikit, tentu belum cukup mampu menyentuh kebutuhan langsung yang diinginkan oleh masyarakat saat ini.
"Terutama di Kecamatan Soromandi. Saya tahu persis bagaimana kesenjangan pembangunan yang masih jauh dirasakan untuk masyarakat di sana. Masalahnya pula, tak ada satu pun keterwalikan putra dari Kecamatan Soromandi yang berhasil menjadi anggota legislatif periode kemarin. Adapun satu orang, itu pun telah di PAW,: tutur dia.
Kata dia, dalam niatnya menjadi anggota legislatif, memang dirinya telah memantapkan diri bersama PAN Kabupaten Bima sebagai kendaraan politik yang dinilainya sebagai Partai berintegritas dan masih menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat saat ini.
"PAN untuk ukuran pulau Sumbawa, dalam pemilihan legislatif sangat mendominasi kemenangan atau perolehan suara di Pemilu sebelumnya. Tentunya, kondisi ini menjadi indikator bagi kita dalam memilih kendaraan politik yang masih dinilai berintegritas di tengah-tengah masyarakat kita," tutur dia.
Selain itu, kata dia, dirinya memiliki pandangan khusus terhadap Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, Pak M. Aminurlah yang sangat baik, law profile dan kritis serta memiliki sikap yang tegas dalam mengawal kebijakn eksekutif sejauh ini.
Untuk itu, dia pun menegaskan, tidak adanya perwakilan dari Kecamtan Soromandi dan kondisi timpangnya pembangun yang dirasakan masyarakat saat ini menjadi perhatian sendiri baginya hingga harus 'banting setir' dari dunia jurnalis dan menjadi politisi.
"Saya melihat lnfrastruktur jalan dan jembatan yang sampai saat ini belum maksimal disentuh oleh pemerlntah selama ini, Belum lagi faktor lapangan kerja, kondisi pupuk bagi petani, kondisi sosial dan budaya masyarakat yang kian saling membenci diantara saudaranya," ungkap dia.
"Sungguh, kondisi ini menggugah niat dan keinginan saya untuk mengabdi dan masuk dalam wilayah kekuasaan untuk merebut kebijakan di sana dan membawa ke tengah masyarakat Soromandi hingga perubahan dan senyuman kesejahteraan bisa dirasakan masyarakat yang menjadi tanah kelahiran saya," papar dan tambah Rafidin yang mengungkap isi hatinya.
Dia berharap, dengan pilihannya saat ini mendapat restu dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyempurnakan niat baiknya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bima.
"Yah, semoga saja niat baik ini bisa diterima dan mendapat restu dari semua pihak terutama keluarga besar saya yang ada di Kecamatan Donggo dan Soromandi," ucap Rafidin penuh harap dan menutup wawancara secara eksklusif dengan sejumlah wartawan di Bima.(KS-Sub)
COMMENTS