Kemiskinan melanda warga di sejumlah Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bima, ternyata bagian ulah dan prilaku oknum warga yang memberikan pinja...
Kemiskinan melanda warga di sejumlah Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bima, ternyata bagian ulah dan prilaku oknum warga yang memberikan pinjaman uang kepada petani dengan bunga yang sangat tinggi. Seperti yang terjadi di Desa O,o Kecamatan Donggo, dimana ada beberapa warga di Desa itu yang menjalankan uang pribadi dengan bunga yang sangat tinggi, mulai dari angka 20 hingga 30 persen perbulan. Benarkah demikian terjadi di Desa O,o dibawa kendali Munawir.
BIMA, KS.- Upaya untuk memenuhi kebutuhan terus dilakukan, termasuk bagi yang berprofesi sebagai petani. Seperti petani yang ada di Desa O’O Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Untuk mendapatkan lokasi sebagai lahan paenanaman jagung, mereka terpaksa hijrah ke sejumlah wilayah, baik di Wilayah Kecamatan Donggo hingga kae Desa Sampungu Kecamatan Soromandi.
Hal tersebut dilakukan para paetani, disebabkan dengan tingginya harga jagung saat ini. Mereka rela meninggalkan kampung halaman demi untuk memenuhi kebutuhan, meskipun mereka harus berurusan dengan rentenir. Peminjaman modal kepada rentenir tersebut terpaksa dilakukan, karena modal sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bercocok tanam. Apalagi menanam jagung hibrida yang kebutuhan biayanya sangat tinggi.
Kepala Desa O’O Munawir menceritakan, selama ini, petani yang ada di Desanya selalu menggunakan jasa rentenir untuk mendapatakan modal usaha, meskipun dengan bunga tinggi, mulai dari 20 persen hingga 30 persen. “Hal itu terpaksa petani lakukan, karena belum ada sentuhan dari pihak perbankan untuk memberikan pinjaman modal bagi para petani. Dengan demikian saya berharap kedepan Bank bisa menyetuh warga petani yang ada di Desa O’O khususnya dan umumnya di Kecamatan Donggo dan Soromandi,”harapnya.
Upaya mensejahterakan warga khususnya petani yang dicanangkan pemerintah, kiranaya akan sulit diwujudkan apabila, pihak bank, hanya berpihak kepada pihak yang bergerak didunia bisnis besar, sementara para petani tidak disentuh dan tidak diberdayakan dengan pemberian kredit untuk modal bertani. “Saya berharap Bank yang ada di Bima, juga berpihak kepada para apetani dengan memberikan pinjaman modal sesuai dengan atuaran dan kentetuan yang ada pada bank itu sendiri, sehingga pewmerataan pembangunan ikut dirasakan oleh para petani,”pintanya.
Sementara produk perbankan yang dikucurkan semenjak pememrintahan Jokowi sangat banyak dan beragam, dan menyetuh seluruh bidang pembangunan termasuk bidang pertanian. Namun hingga saat ini, produk perbankan itu, hingga saat ini belum menyetuh masyarakat petani yang ada di Desa O’O. “ Semoga ditahun yang akan datang, produk perbankan yang berpihak kepada para petani mulai diberlakukan di pedesaan, termasuk di Desa O’O dan desa lainnya yang ada di Kabupaten dan Kota Bima,”pungkasnya. (KS-MUL)
Kepala Desa O’O, Munawir |
BIMA, KS.- Upaya untuk memenuhi kebutuhan terus dilakukan, termasuk bagi yang berprofesi sebagai petani. Seperti petani yang ada di Desa O’O Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Untuk mendapatkan lokasi sebagai lahan paenanaman jagung, mereka terpaksa hijrah ke sejumlah wilayah, baik di Wilayah Kecamatan Donggo hingga kae Desa Sampungu Kecamatan Soromandi.
Hal tersebut dilakukan para paetani, disebabkan dengan tingginya harga jagung saat ini. Mereka rela meninggalkan kampung halaman demi untuk memenuhi kebutuhan, meskipun mereka harus berurusan dengan rentenir. Peminjaman modal kepada rentenir tersebut terpaksa dilakukan, karena modal sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bercocok tanam. Apalagi menanam jagung hibrida yang kebutuhan biayanya sangat tinggi.
Kepala Desa O’O Munawir menceritakan, selama ini, petani yang ada di Desanya selalu menggunakan jasa rentenir untuk mendapatakan modal usaha, meskipun dengan bunga tinggi, mulai dari 20 persen hingga 30 persen. “Hal itu terpaksa petani lakukan, karena belum ada sentuhan dari pihak perbankan untuk memberikan pinjaman modal bagi para petani. Dengan demikian saya berharap kedepan Bank bisa menyetuh warga petani yang ada di Desa O’O khususnya dan umumnya di Kecamatan Donggo dan Soromandi,”harapnya.
Upaya mensejahterakan warga khususnya petani yang dicanangkan pemerintah, kiranaya akan sulit diwujudkan apabila, pihak bank, hanya berpihak kepada pihak yang bergerak didunia bisnis besar, sementara para petani tidak disentuh dan tidak diberdayakan dengan pemberian kredit untuk modal bertani. “Saya berharap Bank yang ada di Bima, juga berpihak kepada para apetani dengan memberikan pinjaman modal sesuai dengan atuaran dan kentetuan yang ada pada bank itu sendiri, sehingga pewmerataan pembangunan ikut dirasakan oleh para petani,”pintanya.
Sementara produk perbankan yang dikucurkan semenjak pememrintahan Jokowi sangat banyak dan beragam, dan menyetuh seluruh bidang pembangunan termasuk bidang pertanian. Namun hingga saat ini, produk perbankan itu, hingga saat ini belum menyetuh masyarakat petani yang ada di Desa O’O. “ Semoga ditahun yang akan datang, produk perbankan yang berpihak kepada para petani mulai diberlakukan di pedesaan, termasuk di Desa O’O dan desa lainnya yang ada di Kabupaten dan Kota Bima,”pungkasnya. (KS-MUL)
COMMENTS