Siapa yang tidak kenal dengan sosok Anwar H.Ishaka,SE,SH asal Desa Sangia Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Bapak beranak lima yang lahir tang...
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Anwar H.Ishaka,SE,SH asal Desa Sangia Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Bapak beranak lima yang lahir tanggal 31 Desemmber 1966 ini tengah menjalani tugas jurnalis di Koran Stabilitas, sebelumnya di Harian Suara Mandiri, setelah mengundurkan diri dari Harian Bimeks milik Khaerudin,ST,MT. Profesi journalis dijalaninya sejak Bimeks didirikan hingga hari ini, dan sebentar lagi akan beralih menjadi seorang advokat muda yang siap beracara di Dana Mbojo tercinta ini.
BIMA, KS.- Siapakah sosok Anwar ini sebenarnya ?. Ternyata Anwar tidak hanya menjadi seorang wartawan saat bekerja di Hariam Bimeks tapi juga merangkap sebagai loper yang membawa Koran di sejumlah pelanggan di pedesaan di Kecamatan dan Lambu. Tujuannya, agar warga desa juga membaca Koran dan bisa mengetahui perkembangan informasi actual yang terjadi di pemerintah Daerah, baik legislative, eksekuktif juga yudikatif.
Saat menjadi wartawan di Harian Bimeks, Anwar sudah menyandang gelar sarjana ekonomi alumni STIE Malang di Tahun 1992 tersebut. Rupanya gelar SE itu tidak membuat Anwar malu di tengah masyarakat, justru memotivasi dirinya untuk terus bekerja menekuni profesi journalisnya, bahkan pelan-pelan Anwar pun kembali untuk melanjutkan kuliah di fakultas hukum di STIH Muhammadyah Bima. Alhasil, lewat perjuangan keras tanpa mengenal lelah, anak ke lima dari seorang petani bernama H.Ishaka dan Aisyah itu, mampu menyelesaikan study di fakultas hukum tersebut di Tahun 2015 lalu, dan akhirnya menyandang gelar Sarjana Hukum (SH).
Dengan gelar barunya itu, Anwar berkeinginan untuk menjadi seorang advokat yang siap memberikan pelayanan hukum bagi warga yang tidak mampu, terutama warga miskin yang memiliki berbagai macam perkara, baik di Pengadilan Agama maupun di Pengadilan Negeri Raba Bima. Apalagi saat ini, banyak miskin yang sangat membutuhkan pengacara yang sedikit memiliki jiwa social.
Sementara modal pertama yang telah dimiliki oleh Anwar saat ini adalah telah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat di Peradi yang bekerja sama Fakultas Hukum Unram Tahun Anggaran 2017 kemarin.”Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, saya bisa lulus dan disumpah di Pengadilan Tinggi Maram, agar bisa beracara,” kata Anwar.
Kenapa mau menjadi advokat padahal menjadi seorang journalis sudah berjalan belasan tahun ?. Anwar mengaku bahwa profesi journalis dan advokat itu hampir semua, karena profesi itu sangat mulia. Hanya saja, melihat umur semakin tua, tentu ke depan ada kader baru untuk bisa melanjutkan profesi journalis, sementara ia ingin focus beracara, bukan berarti bahwa dunia journalis di tinggalkan.
“Saya tetap bersama teman-teman journalis, namun saya juga melaksanakan kegiatan beracara nantinya. Makanya, do,akan saya agar bisa menjadi pengacara yang berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, bukan mengejar financial semata,” katanya penuh harap.
Pada kesempatan itu, Anwar juga merasa puas dengan menjadi wartawan, karena bisa mengenal semua orang-orang hebat di Bima ini, seperti bupati, Walikota, Ketua Pengadilan dan lainnya, dibandingkan dengan profesi lain yang sangat terbatas bergerak, apalagi bisa duduk bersama dengan penguasa.
“Saya pribadi sangat bangga menekuni profesi journalis. Insya Allah, ketika nanti lulus menjadi pengacara pun, saya akan tetap berada di tengah wartawan dan siap menjadi pengacara setiap wartawan dihadapkan masalah hukum,”janjinya.(KS-Sub)
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Siapakah sosok Anwar ini sebenarnya ?. Ternyata Anwar tidak hanya menjadi seorang wartawan saat bekerja di Hariam Bimeks tapi juga merangkap sebagai loper yang membawa Koran di sejumlah pelanggan di pedesaan di Kecamatan dan Lambu. Tujuannya, agar warga desa juga membaca Koran dan bisa mengetahui perkembangan informasi actual yang terjadi di pemerintah Daerah, baik legislative, eksekuktif juga yudikatif.
Saat menjadi wartawan di Harian Bimeks, Anwar sudah menyandang gelar sarjana ekonomi alumni STIE Malang di Tahun 1992 tersebut. Rupanya gelar SE itu tidak membuat Anwar malu di tengah masyarakat, justru memotivasi dirinya untuk terus bekerja menekuni profesi journalisnya, bahkan pelan-pelan Anwar pun kembali untuk melanjutkan kuliah di fakultas hukum di STIH Muhammadyah Bima. Alhasil, lewat perjuangan keras tanpa mengenal lelah, anak ke lima dari seorang petani bernama H.Ishaka dan Aisyah itu, mampu menyelesaikan study di fakultas hukum tersebut di Tahun 2015 lalu, dan akhirnya menyandang gelar Sarjana Hukum (SH).
Dengan gelar barunya itu, Anwar berkeinginan untuk menjadi seorang advokat yang siap memberikan pelayanan hukum bagi warga yang tidak mampu, terutama warga miskin yang memiliki berbagai macam perkara, baik di Pengadilan Agama maupun di Pengadilan Negeri Raba Bima. Apalagi saat ini, banyak miskin yang sangat membutuhkan pengacara yang sedikit memiliki jiwa social.
Sementara modal pertama yang telah dimiliki oleh Anwar saat ini adalah telah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat di Peradi yang bekerja sama Fakultas Hukum Unram Tahun Anggaran 2017 kemarin.”Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, saya bisa lulus dan disumpah di Pengadilan Tinggi Maram, agar bisa beracara,” kata Anwar.
Kenapa mau menjadi advokat padahal menjadi seorang journalis sudah berjalan belasan tahun ?. Anwar mengaku bahwa profesi journalis dan advokat itu hampir semua, karena profesi itu sangat mulia. Hanya saja, melihat umur semakin tua, tentu ke depan ada kader baru untuk bisa melanjutkan profesi journalis, sementara ia ingin focus beracara, bukan berarti bahwa dunia journalis di tinggalkan.
“Saya tetap bersama teman-teman journalis, namun saya juga melaksanakan kegiatan beracara nantinya. Makanya, do,akan saya agar bisa menjadi pengacara yang berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, bukan mengejar financial semata,” katanya penuh harap.
Pada kesempatan itu, Anwar juga merasa puas dengan menjadi wartawan, karena bisa mengenal semua orang-orang hebat di Bima ini, seperti bupati, Walikota, Ketua Pengadilan dan lainnya, dibandingkan dengan profesi lain yang sangat terbatas bergerak, apalagi bisa duduk bersama dengan penguasa.
“Saya pribadi sangat bangga menekuni profesi journalis. Insya Allah, ketika nanti lulus menjadi pengacara pun, saya akan tetap berada di tengah wartawan dan siap menjadi pengacara setiap wartawan dihadapkan masalah hukum,”janjinya.(KS-Sub)
COMMENTS