Puncak Jatiwangi yang sejak di hotmix, mengundang perhatian masyarakat diberbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bima, bahkan diluar pulau Su...
Puncak Jatiwangi yang sejak di hotmix, mengundang perhatian masyarakat diberbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bima, bahkan diluar pulau Sumbawa. Lebih dari itu, tahun lalu, puncak Jatiwangi sempat dipromosikan oleh salah satu Televisi swasta lewat acara My Strip My Adventure. Namun dengan sejak saat itu pula Puncak Jatiwangi telah memakan korban jiwa.
KOTA BIMA,KS.- Jumat, 16 Pebruari 2018 lalu,menjadi hari yang menyeramkan bagi tikungan maut puncak Jatiwangi. Pasalnya, dihari yang sama terjadi dua kecelakaan, dilokasi yang sama. Kecelakaan pertama terjadi sekitar pukul 07 :00, dengan korban Nurdin Muhtar, waarga Lingkungan Jatiwangi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima.
Saat itu, Nurdin yang kesehariannya adalah petani yang memiliki lahan di atas Puncak Jatiawangi, turun bersama Istri dan juga anaknya, mengendarai kendaraan roda dua. Dan hal itu, bukan pertama kali dilakukan Nurdin, namun pada hari itu, turunan yang langsung tikungan tajam itu, laju kendaraannya tidak mampu dikendalikan, sehingga ia harus mengabil resiko dengan membanting setir motornya dan menabrak tebing.
“Saya terpaksa harus membanting setir, kalau tidak saya bersama istri dan anak saya akan terjun kejurang,”ujarnya, usai mendapat perawatan medis di Puskesmas Asakota, Jumat Sore.
Sementara itu, tepat pukul 17:00 wita, dihari yang sama kermbali terjadi kecelakaan maut yang merenggut satu korban jiwa. Korbannya adalah Sintia Wati, ibu satu anak istri dari Midun M.Yasin warga Rt 03 Rw 01 lingkungan Jatiwangi, kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, yang pulang dari ladangnya. Korban yang membocengi adiik perempuan dan anaknya yang berumur satu tahun lebih itu, menggunakan sepeda motor Supra.
Menurut saksi mata yang saat itu, mengangkat ketiga korban, sepeda motor yang dikendarai oleh Sintia Wati dan juga adik dan anaknya, remnya blong, sehingga tepat di turunan yang sekaligus tikungan maut tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.”Korban langasung meninggal di TKP, karena benturan sangat keras dengan batu besar yang ada di bawah jurang,”ujar salah seorang saksi mata di TKP.
Oleh warga yang ada disekitar TKP, ketiga korban langsunmg dilarikan Puskesmas Asakota Kota Bima, namun Sintia Wati yang telah menghembuskan nafas terkahir di TKP, dipulangkan kerumah duka, sementara adik dan anaknya yang saat itu diketahui tidak sadarkan diri, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
Mendengar khabar kematian Korban, seketika membuat harus seluruh warga lingkungan Jatiwangi, isak tangis keluarga dan family tidak dapat dibendung karena kematian korban dirasakan sangat mendadak.
Jenazah korban dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) lingkungan setempat sehari setelah kecekalaan. Suami, mertua dan orang tua, beserta sanak family ikut mengantarkan jenazah korban hingga dipembaringan terakhirnya, diiringi dengan isak tangis dan kesedihan yang mendalam. (KS-MUL)
![]() |
Ilustrasi |
KOTA BIMA,KS.- Jumat, 16 Pebruari 2018 lalu,menjadi hari yang menyeramkan bagi tikungan maut puncak Jatiwangi. Pasalnya, dihari yang sama terjadi dua kecelakaan, dilokasi yang sama. Kecelakaan pertama terjadi sekitar pukul 07 :00, dengan korban Nurdin Muhtar, waarga Lingkungan Jatiwangi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima.
Saat itu, Nurdin yang kesehariannya adalah petani yang memiliki lahan di atas Puncak Jatiawangi, turun bersama Istri dan juga anaknya, mengendarai kendaraan roda dua. Dan hal itu, bukan pertama kali dilakukan Nurdin, namun pada hari itu, turunan yang langsung tikungan tajam itu, laju kendaraannya tidak mampu dikendalikan, sehingga ia harus mengabil resiko dengan membanting setir motornya dan menabrak tebing.
“Saya terpaksa harus membanting setir, kalau tidak saya bersama istri dan anak saya akan terjun kejurang,”ujarnya, usai mendapat perawatan medis di Puskesmas Asakota, Jumat Sore.
Sementara itu, tepat pukul 17:00 wita, dihari yang sama kermbali terjadi kecelakaan maut yang merenggut satu korban jiwa. Korbannya adalah Sintia Wati, ibu satu anak istri dari Midun M.Yasin warga Rt 03 Rw 01 lingkungan Jatiwangi, kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, yang pulang dari ladangnya. Korban yang membocengi adiik perempuan dan anaknya yang berumur satu tahun lebih itu, menggunakan sepeda motor Supra.
Menurut saksi mata yang saat itu, mengangkat ketiga korban, sepeda motor yang dikendarai oleh Sintia Wati dan juga adik dan anaknya, remnya blong, sehingga tepat di turunan yang sekaligus tikungan maut tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.”Korban langasung meninggal di TKP, karena benturan sangat keras dengan batu besar yang ada di bawah jurang,”ujar salah seorang saksi mata di TKP.
Oleh warga yang ada disekitar TKP, ketiga korban langsunmg dilarikan Puskesmas Asakota Kota Bima, namun Sintia Wati yang telah menghembuskan nafas terkahir di TKP, dipulangkan kerumah duka, sementara adik dan anaknya yang saat itu diketahui tidak sadarkan diri, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
Mendengar khabar kematian Korban, seketika membuat harus seluruh warga lingkungan Jatiwangi, isak tangis keluarga dan family tidak dapat dibendung karena kematian korban dirasakan sangat mendadak.
Jenazah korban dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) lingkungan setempat sehari setelah kecekalaan. Suami, mertua dan orang tua, beserta sanak family ikut mengantarkan jenazah korban hingga dipembaringan terakhirnya, diiringi dengan isak tangis dan kesedihan yang mendalam. (KS-MUL)
COMMENTS