Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperumkim) Kabupaten Bima, H.Khaerudin,ST,MT satu-satunya pejabat yang memiliki keberanian ...
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperumkim) Kabupaten Bima, H.Khaerudin,ST,MT satu-satunya pejabat yang memiliki keberanian moral mengungkap kejahatan yang dilakukan 25 Pimpinan dan Anggota dewan Kabupaten bima dari 45 wakil rakyat yang ada di lembaga terhormat setempat. Dimana 25 wakil rakyat utusan dari berbagai partai politik tersebut diduga merampok 60 paket proyek di Dinas setempat dengan nilai keseluruhan sekitar Rp.5Milyar, dengan alokasi perpaket minimal angka Rp.100Juta hingga Rp.200Juta.
BIMA, KS.- Benarkah wakil rakyat terhormat melakukan kejahatan demikian, padahal keberadaan mereka di lembaga dewan telah digaji hampir Rp.30Juta perbulan, belum lagi mendapat fasilitas lengkap lainnya ?. Berikut penuturan H.Khaerudin mantan Kabag APP Setda Kabupaten Bima juga mantan Kadis Pertambangan Kabupaten Bima kepada wartawan Koran Stabilitas, Kamis (19/4) pagi kemarin saat dihubungi via ponselnya.
ia mengaku bahwa di Tahun Anggaran 2018 ini Dinas yang tengah dikendalikannya mendapat banyak dana bantuan dari Pemerintah Pusat untuk berbagai macam kegiatan proyek yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang tersebar di seluruh Kabupaten Bima. Namun kegiatan proyek dari milyaran anggaran yang ada akan dikerjakan oleh puluhan anggota DPRD Kabupaten bima juga pimpinan dewan, dengan nilai diperkirakan sekitar Rp.5Milyar.
“Dari data yang diperoleh sekarang, sekitar 25 anggota dewan akan mengerjakan proyek di dinas perkim ini, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Bima, Ibu Murni Suciati mendapat paket proyek senilai Rp.150Juta di Desa Cenggu berupa rabat gang,” ungkap pejabat asal Desa Tente Kecamatan Woha yang sangat akrab dengan aktivitas dan wartawan ini.
Ketika ditanya nama-nama anggota dewan yang bakal mengerjakan proyek tersebut ?. Dengan rinci H.Khaerudin menuturkan, antara lain anggota dewan yang sudah tercatat namanya saat ini, H.Muhammad dari Partai Golkar, Nukrah dari Demokrat, Hj.Agustina (Nasdem), Ir.Ahmad (Nasdem), Ismail S.Ag (PKS), Nurdin Amin (PDIP), Ahmad M.Saleh (PDIP), Ilham Hamzah (PDIP), Azhar (Golkar), Drs.Saidin ( Golkar), Musmuliadin,SH (Golkar), Yasin S.Pd (Gerindra), Sakura (Demokrat), Yusran (Demokrat), Zulkarnain (Demokrat), Ilham H.Adnan (PAN), H.Adlan (PAN), Hj.Nurhayati (PPP), Ramli Ahmad (PPP), Ishaka H.Amajid (PPP), Muhammad Amin (Golkar), Ilham Yusuf (PKS) dan Suharno dari PAN.
“Itulah nama-nama anggota dewan termasuk ketua dewan yang punya nama di perkim ini yang akan mengerjakan 60 paket proyek dengan nilai sekitar Rp.5Milyar. dan ada beberapa nama lain yang mendapat jatah di Perkim ini,” ungkap H.Khaerudin dengan nada seriusnya.
Disinggung berapa paket peranggota dewan ?. H.Khaerudin mengaku bervariatif tiap dewan mendapatkan paket. Ada yang dua sampai empat paket , terutama Sakura mendapat empat paket proyek.”Yang paling banyak ibu Sakura, ia empat paket yang saya catat ini, yang lainnya, ada yang dua sampai tiga paket,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan anggota dewan yang memiliki nama mendapat jatah paket proyek tersebut ?. Ahmad M.Saleh yang dimintai tanggapannya membantah mengambil paket proyek di Dinas Perkim kecuali paket dana aspirasi yang menjadi kesepakatan antara eksekutif dengan legislatif.”Sangat keliru H.Khaerudin mengatakan bahwa saya bersama teman-teman lain merampok proyek disana. Itu proyek aspirasi bukan paket proyek yang diluar kewenangan kami anggota dewan,” tegasnya.
Sementara Edy Muchlis dan Sulaiman MT,SH yang dimintai tanggapannya mengaku tidak mengetahui paket tersebut.”Enak dong teman-teman dewan bisa kerja proyek di dinas perkim. Itu mungkin dana aspirasi lah. Tapi saya tidak mau komentar banyak, karena mereka juga teman saya. Yang jelas, saya dan pak Sulaiman tidak suka cara begitu,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten bima itu.(KS-Raf)
H.Khaerudin,ST,MT |
BIMA, KS.- Benarkah wakil rakyat terhormat melakukan kejahatan demikian, padahal keberadaan mereka di lembaga dewan telah digaji hampir Rp.30Juta perbulan, belum lagi mendapat fasilitas lengkap lainnya ?. Berikut penuturan H.Khaerudin mantan Kabag APP Setda Kabupaten Bima juga mantan Kadis Pertambangan Kabupaten Bima kepada wartawan Koran Stabilitas, Kamis (19/4) pagi kemarin saat dihubungi via ponselnya.
ia mengaku bahwa di Tahun Anggaran 2018 ini Dinas yang tengah dikendalikannya mendapat banyak dana bantuan dari Pemerintah Pusat untuk berbagai macam kegiatan proyek yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang tersebar di seluruh Kabupaten Bima. Namun kegiatan proyek dari milyaran anggaran yang ada akan dikerjakan oleh puluhan anggota DPRD Kabupaten bima juga pimpinan dewan, dengan nilai diperkirakan sekitar Rp.5Milyar.
“Dari data yang diperoleh sekarang, sekitar 25 anggota dewan akan mengerjakan proyek di dinas perkim ini, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Bima, Ibu Murni Suciati mendapat paket proyek senilai Rp.150Juta di Desa Cenggu berupa rabat gang,” ungkap pejabat asal Desa Tente Kecamatan Woha yang sangat akrab dengan aktivitas dan wartawan ini.
Ketika ditanya nama-nama anggota dewan yang bakal mengerjakan proyek tersebut ?. Dengan rinci H.Khaerudin menuturkan, antara lain anggota dewan yang sudah tercatat namanya saat ini, H.Muhammad dari Partai Golkar, Nukrah dari Demokrat, Hj.Agustina (Nasdem), Ir.Ahmad (Nasdem), Ismail S.Ag (PKS), Nurdin Amin (PDIP), Ahmad M.Saleh (PDIP), Ilham Hamzah (PDIP), Azhar (Golkar), Drs.Saidin ( Golkar), Musmuliadin,SH (Golkar), Yasin S.Pd (Gerindra), Sakura (Demokrat), Yusran (Demokrat), Zulkarnain (Demokrat), Ilham H.Adnan (PAN), H.Adlan (PAN), Hj.Nurhayati (PPP), Ramli Ahmad (PPP), Ishaka H.Amajid (PPP), Muhammad Amin (Golkar), Ilham Yusuf (PKS) dan Suharno dari PAN.
“Itulah nama-nama anggota dewan termasuk ketua dewan yang punya nama di perkim ini yang akan mengerjakan 60 paket proyek dengan nilai sekitar Rp.5Milyar. dan ada beberapa nama lain yang mendapat jatah di Perkim ini,” ungkap H.Khaerudin dengan nada seriusnya.
Disinggung berapa paket peranggota dewan ?. H.Khaerudin mengaku bervariatif tiap dewan mendapatkan paket. Ada yang dua sampai empat paket , terutama Sakura mendapat empat paket proyek.”Yang paling banyak ibu Sakura, ia empat paket yang saya catat ini, yang lainnya, ada yang dua sampai tiga paket,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan anggota dewan yang memiliki nama mendapat jatah paket proyek tersebut ?. Ahmad M.Saleh yang dimintai tanggapannya membantah mengambil paket proyek di Dinas Perkim kecuali paket dana aspirasi yang menjadi kesepakatan antara eksekutif dengan legislatif.”Sangat keliru H.Khaerudin mengatakan bahwa saya bersama teman-teman lain merampok proyek disana. Itu proyek aspirasi bukan paket proyek yang diluar kewenangan kami anggota dewan,” tegasnya.
Sementara Edy Muchlis dan Sulaiman MT,SH yang dimintai tanggapannya mengaku tidak mengetahui paket tersebut.”Enak dong teman-teman dewan bisa kerja proyek di dinas perkim. Itu mungkin dana aspirasi lah. Tapi saya tidak mau komentar banyak, karena mereka juga teman saya. Yang jelas, saya dan pak Sulaiman tidak suka cara begitu,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten bima itu.(KS-Raf)
COMMENTS