Suhu politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bima Juni 2018 mendatang, semakin memanas. Saking panasnya, hingga...
Suhu politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bima Juni 2018 mendatang, semakin memanas. Saking panasnya, hingga bahkan menimbulkan dugaan Tindak Kekerasan. Seperti yang terjadi Selasa (17/4) kemarin, Asmiriani,S.Pd salah seorang Guru SDN 28 Kota Bima mengaku dipukul oleh oknum pendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon)yang bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Hanya saja, tidak diketahui dengan jelas siapa terduga pelaku kekerasan tersebut.
KOTA BIMA, KS. – Tak hanya dipukuli, korban pun mengaku dicaci,diolok-olok bahkan diancam.”Saya diancam, dihina dan dipukul tepat pada bagian Telinga. Tapi, saya tidak mengetahui siapa sesungguhnya yang memukuli saya saat itu, ” kata Asmiriani saat diwawancara Koran Stabilitas Rabu (18/7).
Korban menceritakan, kejadian itu berlangsung saat pendukung Lutfer berkumpul di kediaman Khalik Bin Whalid (Walid) Anggota DPRD Kota Bima duta Partai Gerindra. Sekitar pukul 11 : 30 Wita, beberapa orang sempat mengeluarkan kata-kata yang kesanya menyinggung korban. Tak terima dengan hal itu, korban pun bereaksi, adu mulut pun tak terhindarkan.Hanya saja, tidak berlangsung lama.”Cuman sebentar saja, setelah itu saya dan dua orang guru lainya kembali menjalankan tugas seperti biasa. Mengingat, saat itu masih jam Sekolah,” ujar korban.
Celakanya, hal itu tidak berhenti setelah perang mulut redam. Sekitar 30 menit atau tepatnya pukul 12:00, korban kembali didatangi beberapa orang yang diketahui adalah pendukung paslon.”Satu orang dari mereka, melayangkan tangan ke telinga saya. Sedangkan, dua orang memegang kedua tangan serta mendorong sampai saya jatuh terkapar. Tak hanya itu, mereka juga mencaci dan menghina hingga bahkan mengancam saya,” bebernya.
Disinggung apakah mengenali terduga pelaku, korban mengaku tidak mengenalinya. Namun katanya, terduga pelaku adalah pendukung paslon tersebut. Meski demikian, bukan berarti persoalan itu berhenti disitu saja. Usai peristiwa itu berlangsung, korban bersama keluarganya mengadukan kasus tersebut ke Aparat Penegak Hukum Polres Bima Kota.”Saya sudah melaporkan ke Polisi, soal siapa pelakunya saya serahkan sepenuhkan pada pihak kepolisian. Mudah-mudahan, kasus ini secepatnya ditindaklanjuti. Sehingga, pelaku dapat dijebloskan ke dalam Penjara,” pintanya. (KS-Anh)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS. – Tak hanya dipukuli, korban pun mengaku dicaci,diolok-olok bahkan diancam.”Saya diancam, dihina dan dipukul tepat pada bagian Telinga. Tapi, saya tidak mengetahui siapa sesungguhnya yang memukuli saya saat itu, ” kata Asmiriani saat diwawancara Koran Stabilitas Rabu (18/7).
Korban menceritakan, kejadian itu berlangsung saat pendukung Lutfer berkumpul di kediaman Khalik Bin Whalid (Walid) Anggota DPRD Kota Bima duta Partai Gerindra. Sekitar pukul 11 : 30 Wita, beberapa orang sempat mengeluarkan kata-kata yang kesanya menyinggung korban. Tak terima dengan hal itu, korban pun bereaksi, adu mulut pun tak terhindarkan.Hanya saja, tidak berlangsung lama.”Cuman sebentar saja, setelah itu saya dan dua orang guru lainya kembali menjalankan tugas seperti biasa. Mengingat, saat itu masih jam Sekolah,” ujar korban.
Celakanya, hal itu tidak berhenti setelah perang mulut redam. Sekitar 30 menit atau tepatnya pukul 12:00, korban kembali didatangi beberapa orang yang diketahui adalah pendukung paslon.”Satu orang dari mereka, melayangkan tangan ke telinga saya. Sedangkan, dua orang memegang kedua tangan serta mendorong sampai saya jatuh terkapar. Tak hanya itu, mereka juga mencaci dan menghina hingga bahkan mengancam saya,” bebernya.
Disinggung apakah mengenali terduga pelaku, korban mengaku tidak mengenalinya. Namun katanya, terduga pelaku adalah pendukung paslon tersebut. Meski demikian, bukan berarti persoalan itu berhenti disitu saja. Usai peristiwa itu berlangsung, korban bersama keluarganya mengadukan kasus tersebut ke Aparat Penegak Hukum Polres Bima Kota.”Saya sudah melaporkan ke Polisi, soal siapa pelakunya saya serahkan sepenuhkan pada pihak kepolisian. Mudah-mudahan, kasus ini secepatnya ditindaklanjuti. Sehingga, pelaku dapat dijebloskan ke dalam Penjara,” pintanya. (KS-Anh)
COMMENTS