Hari Selasa (17/4) bertempat di Gedung Convention Hall Manggemaci Kota Bima, KPUD Kota Bima menggelar kegiatan “Debat Publik” untuk tiga pas...
Hari Selasa (17/4) bertempat di Gedung Convention Hall Manggemaci Kota Bima, KPUD Kota Bima menggelar kegiatan “Debat Publik” untuk tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bima. Kegiatan yang berlangsung lebih kurang dua jam tersebut dihadiri banyak undangan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Bima, termasuk jajaran Komisioner KPU Propinsi NTB, ikut menyaksikan perdebatan mempertahankan argument masing-masing paslon tersebut.
BIMA, KS.- Liputan langsung Wartawan Koran Stabilitas, di ruang perdebatan, nampak serius ketiga paslon saling mempertahankan argument masing-masing disetiap pertanyaan diantara paslon satu dengan paslon lain. Namun, terlihat jelas bahwa penguasaan soal dan jawaban yang diberikan oleh Moderator, Doktor Kadri, pasangan manufer berhasil menguasai keadaan tersebut, kendati ditanya berbagai cara oleh dua pasangan lain yaitu pasangan LUTFI-FERI (LUTFER) dan pasangan Subhan-Wahyudin (SW Mataho).
Moderator memberikan kesempatan setiap paslon untuk menjawab sebuah pertanyaan dari paslon lain maksimal dua sampai tiga menit. Kesempatan tersebut, dimanfaatkan secara maksimal oleh setiap paslon. Namun, yang mendominasi jawaban secara lengkap dan tepat dari semua pertanyaan dikuasai oleh pasangan manufer, disusul pasangan lutfer, kemudian pasangan SW Mataho. Entah kenapa pasangan manufer mampu menjawab secara jelas dan tepat dari sekian banyak pertanyaan tersebut.
Namun dipastikan, karena semua pertanyaan yang disampaikan oleh dua paslon (Lutfer dan SW Mataho) merupakan bagian dari semua kegiatan pemerintah yang telah terlaksana, dan sedang berjalan saat ini di lingkup Pemkot Bima. Seperti, pengelohaan sampah, pembabatan hutan oleh masyarakat, pengerukan gunung, penimbunan laut, pegenjotan Pendapat Asli Daerah (PAD), juga termasuk perbaikan jalan dan jembatan disemua wilayah di Kota Bima sekarang.
Pada kesempatan itu, ada hal yang sedikit menarik dan sebua pertanyaan yang disampaikan oleh SW Mataho terhadap pasangan LUTFER yaitu terkait bagaimana cara pengelolahan sampah di Kota Bima yang dianggap oleh pasangan SW Mataho berantakan dimana-mana di Kota Bima, terutama di wilayah Ule. Pernyataan itu dimaksudkan oleh Subhan mewakili paslon SW Mataho yaitu cara dan pola paslon LUTFER mengatasi sampah yang berantakan disudut-sudut Kota Bima.
Sementara Lutfi dan Fery justru menjawab akan mengelolah sampah di Kota Bima menjadi pupuk organic atau anorganik, sebagai upaya untuk menambah atau meningkatkan PAD di Kota Bima yang saat ini masih jauh dari harapan. Mendengar jawaban Lutfer demikian, Subhan pun mengatakan bahwa jawangan tersebut tidak berkorelasi dengan pertanyaan.
“Saya tidak tanya bagaimana cara mengolah sampah kepada paslon nomor dua tapi bagaimana caranya agar sampah yang berhamburan di sejumlah titik di Kota Bima diamankan disatu tempat. Kok dijawab menambah PAD dan lainnya. Itu kan lain dari pertanyaan saya,” kata Subhan waktu menanggapi kembali dari jawaban paslon nomor dua (Lutfer).
Hal lain yang menjadi sorotan paslon nomor dua terhadap paslon nomor satu adalah terkait pembangunan di Kota Bima yang dianggap melanggarn perda tataruang dan lainnya. Fery mengatakan bahwa pembangunan di KotA Bima terutama mengenai pembuatan taman dan pembangunan infrastruktur lainnya melanggar perda tata ruang dan lainnya. Namun oleh H.Arahman selaku Calon Walikota Bima di pasangan MANUFER menjawab bahwa semua yang terlaksana pembangunan di Kota Bima tidak melanggar perda atau aturan.
“Aturan itu dibuat oleh dewan, sementara esekutif melaksanakan perda tersebut. Nah, semua perda yang dilaksanakan oleh eksekutif dibawah pengawasan dewan,” kata H.Arahman menjawab pertanyaan dari pasangan lutfer yang diwakili oleh Feri Sofian saat itu.
Hal lain yang disorot oleh paslon nomor tiga terhadap paslon nomor satu manufer adalah mengenai banyaknya masyarakat Kota Bima yang menanam jagung disemua wilayah Kelurahan saat ini. Saat itu Wahyudin mewakili paslon nomor tiga mempertanyakan bagaimana paslon nomor satu mengatasi prilaku masyarakat yang membabat hutan hingga gundul dimana-mana, demi menanam jagung.
Dengan tegas dan jelas, H.Arahman mengatakan, warga Kota Bima tetap diberikan kesempatan untuk menanam jagung. Hanya saja, regulasinya akan diperbaiki kedepan, salah satunya adalah memberikan insentif bagi petani, agar tetap menjaga hutan demi kelangsungan hidup bersama ke depan bagi seluruh warga Kota Bima.
“Petani juga butuh kehidupan lebih baik. Tidak mungkin manufer melarang masyarakat untuk tidak menanam jagung. Nantinya akan diperbaiki pelan-pelan, agar kebiasaan menggundul hutan oleh masyarakat tidak terjadi secara terus menerus,”kata H.Arahman menjawab pertanyaan paslon nomor tiga.
pertanyaan berikutnya disampaikan oleh paslon nomor satu terhadpa paslon nomor dua terkait cara menangani pendapatan perkapita bagi warga Kota Bima. Namun, oleh paslon nomor dua menjawab lain, dimana saat itu paslon bernama LUTFER itu menjelaskan soal banyak APBD Kota Bima, dan porsi belanja APBD Kota Bima yang tidak berpihak kepada rakyat.
Sederetan pertanyaan dan jawaban yang disampaikan masing-masing paslon mendapat tepuk tangan yang meraih dari ratusan pendukung paslon yang ada dalam gedung convention Hall tersebut. Sehingga acara demi acara berhasil dilaksanakan deman aman, tertib dan lancar, tanpa menunai masalah sedikitpun.
“Alhamdulillah, kegiatan debat public tiga paslon Walikota dan Wakil Walikota Bima berjalan dengan lancar. Ini menandakan bahwa warga Kota Bima dari semua elemen menganggap bahwa kegiatan semacam ini merupakan kesempatan bagi warga untuk mengukut kualitas sumber daya manusia masing-masing paslon,” kata Ketua KPU Kota Bima, Buhari,SE ketika memberikan keterangan pers pada sejumlah wartawan usai kegiatan debat public, Selasa siang kemarin.(KS-Sub)
 |
| Pasangan MANuFER |
BIMA, KS.- Liputan langsung Wartawan Koran Stabilitas, di ruang perdebatan, nampak serius ketiga paslon saling mempertahankan argument masing-masing disetiap pertanyaan diantara paslon satu dengan paslon lain. Namun, terlihat jelas bahwa penguasaan soal dan jawaban yang diberikan oleh Moderator, Doktor Kadri, pasangan manufer berhasil menguasai keadaan tersebut, kendati ditanya berbagai cara oleh dua pasangan lain yaitu pasangan LUTFI-FERI (LUTFER) dan pasangan Subhan-Wahyudin (SW Mataho).
Moderator memberikan kesempatan setiap paslon untuk menjawab sebuah pertanyaan dari paslon lain maksimal dua sampai tiga menit. Kesempatan tersebut, dimanfaatkan secara maksimal oleh setiap paslon. Namun, yang mendominasi jawaban secara lengkap dan tepat dari semua pertanyaan dikuasai oleh pasangan manufer, disusul pasangan lutfer, kemudian pasangan SW Mataho. Entah kenapa pasangan manufer mampu menjawab secara jelas dan tepat dari sekian banyak pertanyaan tersebut.
 |
| Pasangan SW Mataho |
Namun dipastikan, karena semua pertanyaan yang disampaikan oleh dua paslon (Lutfer dan SW Mataho) merupakan bagian dari semua kegiatan pemerintah yang telah terlaksana, dan sedang berjalan saat ini di lingkup Pemkot Bima. Seperti, pengelohaan sampah, pembabatan hutan oleh masyarakat, pengerukan gunung, penimbunan laut, pegenjotan Pendapat Asli Daerah (PAD), juga termasuk perbaikan jalan dan jembatan disemua wilayah di Kota Bima sekarang.
 |
| Pasangan LUTFER |
Pada kesempatan itu, ada hal yang sedikit menarik dan sebua pertanyaan yang disampaikan oleh SW Mataho terhadap pasangan LUTFER yaitu terkait bagaimana cara pengelolahan sampah di Kota Bima yang dianggap oleh pasangan SW Mataho berantakan dimana-mana di Kota Bima, terutama di wilayah Ule. Pernyataan itu dimaksudkan oleh Subhan mewakili paslon SW Mataho yaitu cara dan pola paslon LUTFER mengatasi sampah yang berantakan disudut-sudut Kota Bima.
Sementara Lutfi dan Fery justru menjawab akan mengelolah sampah di Kota Bima menjadi pupuk organic atau anorganik, sebagai upaya untuk menambah atau meningkatkan PAD di Kota Bima yang saat ini masih jauh dari harapan. Mendengar jawaban Lutfer demikian, Subhan pun mengatakan bahwa jawangan tersebut tidak berkorelasi dengan pertanyaan.
“Saya tidak tanya bagaimana cara mengolah sampah kepada paslon nomor dua tapi bagaimana caranya agar sampah yang berhamburan di sejumlah titik di Kota Bima diamankan disatu tempat. Kok dijawab menambah PAD dan lainnya. Itu kan lain dari pertanyaan saya,” kata Subhan waktu menanggapi kembali dari jawaban paslon nomor dua (Lutfer).
Hal lain yang menjadi sorotan paslon nomor dua terhadap paslon nomor satu adalah terkait pembangunan di Kota Bima yang dianggap melanggarn perda tataruang dan lainnya. Fery mengatakan bahwa pembangunan di KotA Bima terutama mengenai pembuatan taman dan pembangunan infrastruktur lainnya melanggar perda tata ruang dan lainnya. Namun oleh H.Arahman selaku Calon Walikota Bima di pasangan MANUFER menjawab bahwa semua yang terlaksana pembangunan di Kota Bima tidak melanggar perda atau aturan.
“Aturan itu dibuat oleh dewan, sementara esekutif melaksanakan perda tersebut. Nah, semua perda yang dilaksanakan oleh eksekutif dibawah pengawasan dewan,” kata H.Arahman menjawab pertanyaan dari pasangan lutfer yang diwakili oleh Feri Sofian saat itu.
Hal lain yang disorot oleh paslon nomor tiga terhadap paslon nomor satu manufer adalah mengenai banyaknya masyarakat Kota Bima yang menanam jagung disemua wilayah Kelurahan saat ini. Saat itu Wahyudin mewakili paslon nomor tiga mempertanyakan bagaimana paslon nomor satu mengatasi prilaku masyarakat yang membabat hutan hingga gundul dimana-mana, demi menanam jagung.
Dengan tegas dan jelas, H.Arahman mengatakan, warga Kota Bima tetap diberikan kesempatan untuk menanam jagung. Hanya saja, regulasinya akan diperbaiki kedepan, salah satunya adalah memberikan insentif bagi petani, agar tetap menjaga hutan demi kelangsungan hidup bersama ke depan bagi seluruh warga Kota Bima.
“Petani juga butuh kehidupan lebih baik. Tidak mungkin manufer melarang masyarakat untuk tidak menanam jagung. Nantinya akan diperbaiki pelan-pelan, agar kebiasaan menggundul hutan oleh masyarakat tidak terjadi secara terus menerus,”kata H.Arahman menjawab pertanyaan paslon nomor tiga.
pertanyaan berikutnya disampaikan oleh paslon nomor satu terhadpa paslon nomor dua terkait cara menangani pendapatan perkapita bagi warga Kota Bima. Namun, oleh paslon nomor dua menjawab lain, dimana saat itu paslon bernama LUTFER itu menjelaskan soal banyak APBD Kota Bima, dan porsi belanja APBD Kota Bima yang tidak berpihak kepada rakyat.
Sederetan pertanyaan dan jawaban yang disampaikan masing-masing paslon mendapat tepuk tangan yang meraih dari ratusan pendukung paslon yang ada dalam gedung convention Hall tersebut. Sehingga acara demi acara berhasil dilaksanakan deman aman, tertib dan lancar, tanpa menunai masalah sedikitpun.
“Alhamdulillah, kegiatan debat public tiga paslon Walikota dan Wakil Walikota Bima berjalan dengan lancar. Ini menandakan bahwa warga Kota Bima dari semua elemen menganggap bahwa kegiatan semacam ini merupakan kesempatan bagi warga untuk mengukut kualitas sumber daya manusia masing-masing paslon,” kata Ketua KPU Kota Bima, Buhari,SE ketika memberikan keterangan pers pada sejumlah wartawan usai kegiatan debat public, Selasa siang kemarin.(KS-Sub)
COMMENTS