Insiden adu mulut hingga nyaris adu jotos antara sesama Legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima kembali terjadi. ...
Insiden adu mulut hingga nyaris adu jotos antara sesama Legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima kembali terjadi. Kali ini, melibatkan Anggota Dewan duta Partai Nasdem, Edi Mukhlis,S.Sos dan M.Aminullah,SE Politisi Partai Amanat Nasional (PAN). Celakanya, hal itu memicu reaksi dari Sekretaris Daerah (Sekda), Drs.HM.Taufik,Hak. Hingga bahkan H.Taufik memilih kabur meninggalkan Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Bima Tahun Anggaran (TA) 2017 Selasa (24/4).
BIMA, KS. – Kericuhan saat Paripurna di Lembaga Terhormat tersebut bukan sekedar cerita dari mulut ke mulut. Tapi benar adanya, banyak mata yang menyaksikan hingga bahkan diabadikan dalam rekaman Video. Dalam video itu, terlihat jelas adu mulut antara dua Anggota Dewan perwakilan Kecamatan Langgudu dan Kecamatan Sape tersebut. Tak hanya adu mulut, tapi juga sempat terjadi saling tunjuk.
Kondisi dalam ruangan rapat itu kian memanas. Saking panasnya, hingga nyaris terjadi kontak fisik. Namun, ketegangan kedua politisi itu berhasil diredam. Baik Edi maupun Maman sama-sama meninggalkan ruang sidang. Begitupun, Sekda dan beberapa Pejabat Eselon perwakilan Eksekutif.
Liputan langsung Wartawan menyebutkan, sejumlah aktifis, pegiat LSM dan Anggota Dewan terlihat berada di di Gedung DPRD Kabupaten Bima. Sementara itu, Edi Mukhlis yang diminta tanggapanya seputar kejadian itu mengaku, hal itu berawal dari protes dirinya atas hasil Pansus dan LKPJ Bupati terhadap penggunaan anggaran tahun 2017.”Pemicunya, karena muncul protes dari saya atas hasil pansus dan LKPJ Bupati.Walau sempat tegang, tapi tidak sampai adu jotos, hanya adu mulut dan saling tunjuk,” katanya.
Menurutnya, terdapat beberapa kejanggalan yang bahkan sudah sering kali mencuat ke permukaan.Seperti, dugaan penyalahgunaan Uang Negara bernilai Milyaran di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan untuk proyek pengadaan Benih Kedelai, Bibit Bawang Merah dan lain sebagainya. Selain itu, temuan serupa juga terjadi di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan Dinas Kesehatan (Dikes).”Dugaan penyalahgunaan Uang Negara pada Dinas-Dinas tersebut bukan lagi menjadi rahasia umum. Tapi, sudah menjadi konsumsi publik,” ungkap Edi kepada Koran Stabilitas Rabu (25/4).
Tak hanya itu, kasus pun terjadi pada Tender Lelang Tanah Eks Jaminan di Bagian Umum Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bima. Meski demikian, temuan dalam kaitan itu sama sekali tidak dimasukan dalam catatan strategis.”Saya tidak tahu apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, tapi yang jelas beberapa temuan itu tidak dimasukan dalam LKPJ. Yang dimasukan adalah persoalan-persoalan yang tidak penting, salah satunya kasus pemulangan Jenazah Bayi menggunakan Sepeda Motor. Padahal, kasus di BLUD bukan itu saja, tapi lebih dari itu,” bebernya. (KS-Anh)
Edi Mukhlis,S.Sos |
BIMA, KS. – Kericuhan saat Paripurna di Lembaga Terhormat tersebut bukan sekedar cerita dari mulut ke mulut. Tapi benar adanya, banyak mata yang menyaksikan hingga bahkan diabadikan dalam rekaman Video. Dalam video itu, terlihat jelas adu mulut antara dua Anggota Dewan perwakilan Kecamatan Langgudu dan Kecamatan Sape tersebut. Tak hanya adu mulut, tapi juga sempat terjadi saling tunjuk.
Kondisi dalam ruangan rapat itu kian memanas. Saking panasnya, hingga nyaris terjadi kontak fisik. Namun, ketegangan kedua politisi itu berhasil diredam. Baik Edi maupun Maman sama-sama meninggalkan ruang sidang. Begitupun, Sekda dan beberapa Pejabat Eselon perwakilan Eksekutif.
Liputan langsung Wartawan menyebutkan, sejumlah aktifis, pegiat LSM dan Anggota Dewan terlihat berada di di Gedung DPRD Kabupaten Bima. Sementara itu, Edi Mukhlis yang diminta tanggapanya seputar kejadian itu mengaku, hal itu berawal dari protes dirinya atas hasil Pansus dan LKPJ Bupati terhadap penggunaan anggaran tahun 2017.”Pemicunya, karena muncul protes dari saya atas hasil pansus dan LKPJ Bupati.Walau sempat tegang, tapi tidak sampai adu jotos, hanya adu mulut dan saling tunjuk,” katanya.
M.Aminullah,SE |
Menurutnya, terdapat beberapa kejanggalan yang bahkan sudah sering kali mencuat ke permukaan.Seperti, dugaan penyalahgunaan Uang Negara bernilai Milyaran di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan untuk proyek pengadaan Benih Kedelai, Bibit Bawang Merah dan lain sebagainya. Selain itu, temuan serupa juga terjadi di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan Dinas Kesehatan (Dikes).”Dugaan penyalahgunaan Uang Negara pada Dinas-Dinas tersebut bukan lagi menjadi rahasia umum. Tapi, sudah menjadi konsumsi publik,” ungkap Edi kepada Koran Stabilitas Rabu (25/4).
Tak hanya itu, kasus pun terjadi pada Tender Lelang Tanah Eks Jaminan di Bagian Umum Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bima. Meski demikian, temuan dalam kaitan itu sama sekali tidak dimasukan dalam catatan strategis.”Saya tidak tahu apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, tapi yang jelas beberapa temuan itu tidak dimasukan dalam LKPJ. Yang dimasukan adalah persoalan-persoalan yang tidak penting, salah satunya kasus pemulangan Jenazah Bayi menggunakan Sepeda Motor. Padahal, kasus di BLUD bukan itu saja, tapi lebih dari itu,” bebernya. (KS-Anh)
COMMENTS