Nasib apes menimpa Julkifli D Kala (45) asal Desa Kala Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Bagaimana tidak, kader Partai Keadilan Sejahtera (PK...
Nasib apes menimpa Julkifli D Kala (45) asal Desa Kala Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Bagaimana tidak, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu babak belur dihabok oleh Tajul (42) warga Lingkungan BTN Soncotengge Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat, hingga babak belur. Peristiwa itu terjadi hari Jum’at (20/4) di sebuah warung sate di pasar Senggol sekitar pukul 13.30 wita.
BIMA, KS.- Belum diketahui secara pasti penyebab peristiwa itu, karena antara Zulkifli dengan Tajul yang merupakan kakak kandung Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri tidak pernah ada masalah sedikitpun, tiba-tiba Tajul mencekik dan memukul korban (Julkifli) dari belakang, saat korban lagi enak menikmati makanan sate kambing.
Atas kejadian itu, Zulkifli telah melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Rasanae Barat, dan para penyidik telah menerima dan memeriksa korban dan sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.
“Saya sudah lapor pelaku ke polisi. Bahkan saya sudah dilakukan visum oleh dokter akibat dari penganiayan itu,” kata tokoh muda Donggo yang biasa disapa Bang Zul itu.
Ia berharap agar hukum ditegakan oleh aparat Kepolisian Kota Bima. artinya, jangan karena pelaku saudara kandung Bupati Bima, polisi tidak berani mengambil sikap tegas.”Yang jelas, kalau hukum tidak ditegakan secara adil, maka saya bersama keluarga besar saya di Donggo akan mengambil tindakan sendiri terhadap Tajul,”ancam Zul dengan nada kerasnya.
Pantauan langsung wartawan Koran Stabilitas, Jum’at sore di Mapolsek Rasanae Barat, terlihat sejumlah tokoh donggo seperti Drs.H.Mustahid H.Kako,MM, Drs.H.Alwi Hardy, M.Si, anggota DPRD Kabupaten Bima, Syaifullah dari PKS, Ketua BK DPRD Kabupaten Bima, Ismail M.Pdi dari PKS, Edy Muchlis S,Sos dari Partai Nasdem, Rafidin S,Sos (Pimpinan Koran Stabilitas), Fery Ihram (pegiat LSM KAKI) Koordinator Wilayah NTB, juga beberapa aktivis LMND, termasuk mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima, Misfalak,SE ikut hadir di Polsek setempat.
H.Mustahid meminta agar pihak kepolisian memberikan keadilan dan melakukan penegakan hukum atas kasus yang menimpal Zulkifli tersebut, meski pelakunya merupakan keluarga penguasa.”Saya yakin Bupati Bima tidak akan mengintervensi masalah ini. Dan saya sebagai tokoh masyarakat Donggo meminta polisi tegakan hukum seadil-adilnya,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, ketika audensi singkat dengan Kapolsek Rasanae Barat, AKP Suhata,SH bersama dua penyidik senior di polsek setempat.
Senada juga disampaikan oleh Syaifullah,SE. katanya, Zulkifli merupakan kader PKS, dan sebagai kader tidak terima dengan tindakan yang dilakukan oleh Tajul yang nota bene saudara kandung Bupati Bima itu.”Saya minta hukum ditegakan. Segera tangkap Tajul, jangan biarkan pelaku kejahatan berkeliaran di luar. Berani berbuat, harus berani bertanggungjawab,” tegas wakil rakyat yang selalu dekat dengan rakyat itu.
Fery Ihram juga meminta penyidik segera menangkap dan menahan pelaku pemukulan Zulkifli tersebut.”Ingat, Zul adalah tokoh muda donggo dan aktivis senior di Bima ini. Bila tidak diambil tindakan serius oleh jajaran kepolisian, maka akan ada masalah baru nantinya. Jangan sampai rakyat membentuk hukum sendiri akibat lemahnya penegakan hukm oleh aparat,” tegasnya.
Kapolsek Rasanae, AKP Suhata,SH mengaku siap menindaklanjuti laporan korban.”Saya pelajari dulu. Berikan kesempatan pada saya untuk menangani kasus ini secara tuntas,” tandasnya.(KS-Sub)
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Belum diketahui secara pasti penyebab peristiwa itu, karena antara Zulkifli dengan Tajul yang merupakan kakak kandung Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri tidak pernah ada masalah sedikitpun, tiba-tiba Tajul mencekik dan memukul korban (Julkifli) dari belakang, saat korban lagi enak menikmati makanan sate kambing.
Atas kejadian itu, Zulkifli telah melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Rasanae Barat, dan para penyidik telah menerima dan memeriksa korban dan sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.
“Saya sudah lapor pelaku ke polisi. Bahkan saya sudah dilakukan visum oleh dokter akibat dari penganiayan itu,” kata tokoh muda Donggo yang biasa disapa Bang Zul itu.
Ia berharap agar hukum ditegakan oleh aparat Kepolisian Kota Bima. artinya, jangan karena pelaku saudara kandung Bupati Bima, polisi tidak berani mengambil sikap tegas.”Yang jelas, kalau hukum tidak ditegakan secara adil, maka saya bersama keluarga besar saya di Donggo akan mengambil tindakan sendiri terhadap Tajul,”ancam Zul dengan nada kerasnya.
Pantauan langsung wartawan Koran Stabilitas, Jum’at sore di Mapolsek Rasanae Barat, terlihat sejumlah tokoh donggo seperti Drs.H.Mustahid H.Kako,MM, Drs.H.Alwi Hardy, M.Si, anggota DPRD Kabupaten Bima, Syaifullah dari PKS, Ketua BK DPRD Kabupaten Bima, Ismail M.Pdi dari PKS, Edy Muchlis S,Sos dari Partai Nasdem, Rafidin S,Sos (Pimpinan Koran Stabilitas), Fery Ihram (pegiat LSM KAKI) Koordinator Wilayah NTB, juga beberapa aktivis LMND, termasuk mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima, Misfalak,SE ikut hadir di Polsek setempat.
H.Mustahid meminta agar pihak kepolisian memberikan keadilan dan melakukan penegakan hukum atas kasus yang menimpal Zulkifli tersebut, meski pelakunya merupakan keluarga penguasa.”Saya yakin Bupati Bima tidak akan mengintervensi masalah ini. Dan saya sebagai tokoh masyarakat Donggo meminta polisi tegakan hukum seadil-adilnya,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, ketika audensi singkat dengan Kapolsek Rasanae Barat, AKP Suhata,SH bersama dua penyidik senior di polsek setempat.
Senada juga disampaikan oleh Syaifullah,SE. katanya, Zulkifli merupakan kader PKS, dan sebagai kader tidak terima dengan tindakan yang dilakukan oleh Tajul yang nota bene saudara kandung Bupati Bima itu.”Saya minta hukum ditegakan. Segera tangkap Tajul, jangan biarkan pelaku kejahatan berkeliaran di luar. Berani berbuat, harus berani bertanggungjawab,” tegas wakil rakyat yang selalu dekat dengan rakyat itu.
Fery Ihram juga meminta penyidik segera menangkap dan menahan pelaku pemukulan Zulkifli tersebut.”Ingat, Zul adalah tokoh muda donggo dan aktivis senior di Bima ini. Bila tidak diambil tindakan serius oleh jajaran kepolisian, maka akan ada masalah baru nantinya. Jangan sampai rakyat membentuk hukum sendiri akibat lemahnya penegakan hukm oleh aparat,” tegasnya.
Kapolsek Rasanae, AKP Suhata,SH mengaku siap menindaklanjuti laporan korban.”Saya pelajari dulu. Berikan kesempatan pada saya untuk menangani kasus ini secara tuntas,” tandasnya.(KS-Sub)
COMMENTS