Kesibukan dan waktu, mungkin itu menjadi penyebab bagi kebanyakan orang. Baik Pengusaha Swasta maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diber...
Kesibukan dan waktu, mungkin itu menjadi penyebab bagi kebanyakan orang. Baik Pengusaha Swasta maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diberi kepercayaan untuk menjalankan Tugas dan Tanggungjawab pada lingkup Pemerintahan. Tak terkecuali, Drg.H.Ikhsan,M.Ap yang saat ini tengah menjabat sebagai Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kabupaten Bima. Saking sibuknya, Ikhsan pun hingga bahkan jarang praktek, rutinitasnya sebelum menjabat Dirut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tersebut.
BIMA, KS. – Hal itu terungkap ketika Koran Stabilitas mewancarai salah seorang Staf pada Klinik milik Dokter Irfan yang berlokasi di Lingkungan Na,e Kelurahan Na,e Kecamatan Rasana,e Barat Kota Bima.”Tahun 2018 ini, beliau lebih banyak nggak masuk praktek. Kabarnya, hari ini beliau sedang berada di luar Daerah. Sehingga, tidak masuk praktek,” kata staf kepada Koran Stabilitas Jum,at (29/3).
Disinggung berapa banyak pasien yang datang berobat di Klinik setiap jadwal buka praktek? Ia mengaku, terdapat Dua hingga Empat pasien per Hari.”Pasienya tidak banyak, cuman dua sampai empat pasien. Tapi selama ini, hampir tidak ada pasien yang mengeluh,” ujar Wanita berkerudung dimaksud.
Belakangan ini, dirut BLUD kerap kali mendapat sorotan dari berbagai pihak. Mulai dari aktifis, Pegiat LSM hingga bahkan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima. Pemicunya, karena beragam persoalan yang terjadi di Pusat Layanan Kesehatan tersebut. Antara lain, dugaan amoral, dugaan penyalahgunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sebesar Rp.6 M, hingga pemanfaatan Ratusan Juta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bima untuk biaya Ambulance. (KS-Anh)
Drg.H.Ikhsan,M.Ap |
BIMA, KS. – Hal itu terungkap ketika Koran Stabilitas mewancarai salah seorang Staf pada Klinik milik Dokter Irfan yang berlokasi di Lingkungan Na,e Kelurahan Na,e Kecamatan Rasana,e Barat Kota Bima.”Tahun 2018 ini, beliau lebih banyak nggak masuk praktek. Kabarnya, hari ini beliau sedang berada di luar Daerah. Sehingga, tidak masuk praktek,” kata staf kepada Koran Stabilitas Jum,at (29/3).
Disinggung berapa banyak pasien yang datang berobat di Klinik setiap jadwal buka praktek? Ia mengaku, terdapat Dua hingga Empat pasien per Hari.”Pasienya tidak banyak, cuman dua sampai empat pasien. Tapi selama ini, hampir tidak ada pasien yang mengeluh,” ujar Wanita berkerudung dimaksud.
Belakangan ini, dirut BLUD kerap kali mendapat sorotan dari berbagai pihak. Mulai dari aktifis, Pegiat LSM hingga bahkan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima. Pemicunya, karena beragam persoalan yang terjadi di Pusat Layanan Kesehatan tersebut. Antara lain, dugaan amoral, dugaan penyalahgunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sebesar Rp.6 M, hingga pemanfaatan Ratusan Juta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bima untuk biaya Ambulance. (KS-Anh)
COMMENTS