Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri diingatkan agar tidak sembarang mengangkat pejabat eselon II untuk menduduki jabatan Kepala Dinas (Ka...
Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri diingatkan agar tidak sembarang mengangkat pejabat eselon II untuk menduduki jabatan Kepala Dinas (Kadis) di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang saat ini masih kosong, terutama di Dinas Dikpora dan BKD. Sebab, dua dinas tersebut sangat berpengaruh maju mundurnya pemerintahan Daerah di sisa kepemimpinan Dinda-Dahlan yang tersisa dua tahun lebih sekarang.”Demikian disampaikan salah seorang akademisi senior Bima, Drs.Arif Sukirman M.Si saat mendatangi Kantor Redaksi Koran Stabilitas Sabtu (19/5) kemarin.
BIMA, KS.- Arif menilai bahwa kepemimpinan Umi Dinda – Dahlan sekarang mulai berubah sedikit demi sedikit, tinggal membina para pejabat dan pegawai yang dianggap malas bekerja secara tulus dan ikhlas, sebagaimana visi misi Dinda-Dahlan yaitu menjadikan Kabupaten Bima yang ramah.
“Makna ramah itu luas. Intinya, bupati memiliki niat baik membangun daerah ini, tapi tidak didukung oleh sikap pejabat yang malas. Banyak pejabat bupati yang hanya bisa mencari muka, tidak memperlihatkan hasil kerja yang baik, demi melayani kebutuhan masyarakat masyarakat Kabupaten Bima di seluruh wilayah Kecamatan,” paparnya.
Arif melihat kedepannya, pemerintah akan tambah parah, bila bupati salah menempati pejabatnya. Contoh saja sekarang, di Dikpora amburadul pemerintahannya, belum lagi dinas-dinas lainnya, sementara di Dikpora butuh seorang pejabat yang cerdas, pejabat yang bisa dekat dengan seluruh guru di Kabupaten Bima.
“Dikpora sekarang harus diperbaiki secara total oleh pemerintah daerah. Tempatkan pejabat yan bersih dan berwibawa, pejabat yang loyal sama atasan, bukan pejabat yang pikirannya mencari uang banyak dengan merusak dunia pendidikan di Kabupaten Bima,” kesalnya.
Tak hanya dikpora yang disorot oleh Arif Sukirman, tapi juga Dinas Kesehatan (Dikes) yang selama ini sepertinya tidak membawa perubahan yang baik di bidang kesehatan di Kabupaten Bima.”Tolonglah, cari pejabat yang baik untuk menjadi Kadis Dikes. Tidak usah menempatkan pejabat yang malas, terutama malas masuk kerja,” sarannya.
Bagaimana dengan Kesbanglinmas ?. Arif juga menyarankan kepada bupati agar menempatkan pejabat yang cerdas intelegensinya.”Ingat, kondusif tidaknya stabililitas daerah ini, sangat bergantung pada kerja nyata orang-orang di kesbanglinmas,” jelasnya.
Begitu juga dengan Dinas Koperasi ?. Banyak warga yang tidak mampu membutuhkan bantuan modal usaha di Kabupaten Bima. sementara peran dinas Koperasi sangat besar untuk membantu nasib para tenaga bakulan dan lainnya.
”Saya yakin Bupati Bima mampu untuk merubah daerah ini menjadi maju dan berkembang pesat. Sekali lagi, saya sarankan bupati agar tidak sembarang mengangat pejabat di Dikpora, Dikes dan BKD serta Koperasi juga Kesbanglinmas. Jangan lagi membahas soal balas jasa seperti sebelumnya. Bupati sendiri sudah melihat kinerja pejabat balas jasa selama dua tahun lebih memimpin daerah ini. Toh, sulit maju dan berkembang karena otak pejabat sekarang banyak yang mendewakan harta, bukan untuk mengabdi dengan niat tulus dan ikhlas,” pungkasnya mengkahiri komentarnya.
Bagaimana tanggapan pihak pemerintah terkait statemen Arif Sukirman tersebut ?. Melalui Sekda Drs.H.Taufik secara tegas mengatakan bahwa hasil tes untuk persiapan calon eselon dua kemarin, banyak pejabat yang cerdas dan telah teruji kinerja, ketika menjadi Kepala Dinas sebelumnya. Antara lain, Tajudin,SH yang ikut tes untuk Dinas Dikpora, ada Antonius mantan Kepala BKD dan Iwan Setiawan,SE yang ikut tes untuk calon kadis Koperasi.”Insya Allah, bupati akan menempatkan pejabat yang bersih, loyal dan mau membantu mensukseskan visi misi Dinda-Dahlan untuk lima tahun. Do,akan saja, bahwa bupati Bima tidak seperti apa yang dipikirkan diluar sana, soal menempatkan pejabat atas selera bupati sendiri. Yang jelas, tes calon kadis itu dilakukan dalam rangka menghindari imeg buruk itu,”tegas Sekda kepada wartawan Koran Stabilitas, Jum’at kemarin di Masjid Terapung.(KS-Rafiq)
Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri |
BIMA, KS.- Arif menilai bahwa kepemimpinan Umi Dinda – Dahlan sekarang mulai berubah sedikit demi sedikit, tinggal membina para pejabat dan pegawai yang dianggap malas bekerja secara tulus dan ikhlas, sebagaimana visi misi Dinda-Dahlan yaitu menjadikan Kabupaten Bima yang ramah.
“Makna ramah itu luas. Intinya, bupati memiliki niat baik membangun daerah ini, tapi tidak didukung oleh sikap pejabat yang malas. Banyak pejabat bupati yang hanya bisa mencari muka, tidak memperlihatkan hasil kerja yang baik, demi melayani kebutuhan masyarakat masyarakat Kabupaten Bima di seluruh wilayah Kecamatan,” paparnya.
Arif melihat kedepannya, pemerintah akan tambah parah, bila bupati salah menempati pejabatnya. Contoh saja sekarang, di Dikpora amburadul pemerintahannya, belum lagi dinas-dinas lainnya, sementara di Dikpora butuh seorang pejabat yang cerdas, pejabat yang bisa dekat dengan seluruh guru di Kabupaten Bima.
Drs.Arif Sukirman M.Si |
“Dikpora sekarang harus diperbaiki secara total oleh pemerintah daerah. Tempatkan pejabat yan bersih dan berwibawa, pejabat yang loyal sama atasan, bukan pejabat yang pikirannya mencari uang banyak dengan merusak dunia pendidikan di Kabupaten Bima,” kesalnya.
Tak hanya dikpora yang disorot oleh Arif Sukirman, tapi juga Dinas Kesehatan (Dikes) yang selama ini sepertinya tidak membawa perubahan yang baik di bidang kesehatan di Kabupaten Bima.”Tolonglah, cari pejabat yang baik untuk menjadi Kadis Dikes. Tidak usah menempatkan pejabat yang malas, terutama malas masuk kerja,” sarannya.
Bagaimana dengan Kesbanglinmas ?. Arif juga menyarankan kepada bupati agar menempatkan pejabat yang cerdas intelegensinya.”Ingat, kondusif tidaknya stabililitas daerah ini, sangat bergantung pada kerja nyata orang-orang di kesbanglinmas,” jelasnya.
Begitu juga dengan Dinas Koperasi ?. Banyak warga yang tidak mampu membutuhkan bantuan modal usaha di Kabupaten Bima. sementara peran dinas Koperasi sangat besar untuk membantu nasib para tenaga bakulan dan lainnya.
”Saya yakin Bupati Bima mampu untuk merubah daerah ini menjadi maju dan berkembang pesat. Sekali lagi, saya sarankan bupati agar tidak sembarang mengangat pejabat di Dikpora, Dikes dan BKD serta Koperasi juga Kesbanglinmas. Jangan lagi membahas soal balas jasa seperti sebelumnya. Bupati sendiri sudah melihat kinerja pejabat balas jasa selama dua tahun lebih memimpin daerah ini. Toh, sulit maju dan berkembang karena otak pejabat sekarang banyak yang mendewakan harta, bukan untuk mengabdi dengan niat tulus dan ikhlas,” pungkasnya mengkahiri komentarnya.
Bagaimana tanggapan pihak pemerintah terkait statemen Arif Sukirman tersebut ?. Melalui Sekda Drs.H.Taufik secara tegas mengatakan bahwa hasil tes untuk persiapan calon eselon dua kemarin, banyak pejabat yang cerdas dan telah teruji kinerja, ketika menjadi Kepala Dinas sebelumnya. Antara lain, Tajudin,SH yang ikut tes untuk Dinas Dikpora, ada Antonius mantan Kepala BKD dan Iwan Setiawan,SE yang ikut tes untuk calon kadis Koperasi.”Insya Allah, bupati akan menempatkan pejabat yang bersih, loyal dan mau membantu mensukseskan visi misi Dinda-Dahlan untuk lima tahun. Do,akan saja, bahwa bupati Bima tidak seperti apa yang dipikirkan diluar sana, soal menempatkan pejabat atas selera bupati sendiri. Yang jelas, tes calon kadis itu dilakukan dalam rangka menghindari imeg buruk itu,”tegas Sekda kepada wartawan Koran Stabilitas, Jum’at kemarin di Masjid Terapung.(KS-Rafiq)
COMMENTS