Aksi demonstrasi Mahasiswa dengan Bendera LMND Rabu (2/5) di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, berlangsung ...
Aksi demonstrasi Mahasiswa dengan Bendera LMND Rabu (2/5) di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, berlangsung tegang. Saking tegangnya, hingga bahkan mengakibatkan dua mahasiswa terluka. Salah satu korban diketahui merupakan kader LMND. Dalam aksi yang bertepatan dengan Hardiknas itu, beberapa orang lain jugadiamankan Aparat Penegak Hukum Polres Bima Kota. Hanya saja, belum diketahui apa pemicu dan termasuk terduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa tersebut.
BIMA, KS. – Liputan langsung Wartawan di lokasi aksi menyebutkan, ketegangan terjadi saat pendemo hendak mengakhiri aksi di Lembaga terhormat tersebut. Saat hendak bergegas ke lokasi lain, sempat terjadi ketegangan antara massa dengan Aparat Keamanan yang menjaga aksi demo. Situasi pun semakin memanas hingga aksi saling dorong antara pendemo dengan Anggota Polisi.
Namun yang terjadi bukan hanya saling dorong, tapi berujung insiden berdarah. Satu pendemo mengalami luka serius, sedangkan beberapa orang diamankan Polisi. Massa aksi berhamburan, desakan melalui orasi agar rekanya dibebaskan pun terus disuarakan. Beruntung, ketegangan berhasil diredam, kondusi kembali kondusif, aksi kemudian dilanjutkan di perempatan Jalan Utama Gunung Dua.
Menurut massa aksi, dua orang korban yang mengalami luka itu yakni Furkan dan Ariansyah. Keduanya mengalami luka robek pada bagian kening, hingga bahkan dijahit. Furkan dijahit 4 kali jahitan, sedangkan Ariansyah kader LMND 14 kali jahitan.”Kami dipukul oknum anggota polisi,” kata Furkan.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengecam tindakan premanisme oknum anggota polisi. Semestinya, anggota polisi menjalankan tugas sesuai kewenangan sebagai aparat keamanan. Bukan justru sebaliknya menyerang dan memukuli pendemo.”Kami mendesak pencopotan Kabag Ops, karena tindakan anggota polisi merupakan tanggungjawabnya. Terlepas, ada atau tidaknya instruksi,” tegasnya. (KS-Anh)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima |
BIMA, KS. – Liputan langsung Wartawan di lokasi aksi menyebutkan, ketegangan terjadi saat pendemo hendak mengakhiri aksi di Lembaga terhormat tersebut. Saat hendak bergegas ke lokasi lain, sempat terjadi ketegangan antara massa dengan Aparat Keamanan yang menjaga aksi demo. Situasi pun semakin memanas hingga aksi saling dorong antara pendemo dengan Anggota Polisi.
Namun yang terjadi bukan hanya saling dorong, tapi berujung insiden berdarah. Satu pendemo mengalami luka serius, sedangkan beberapa orang diamankan Polisi. Massa aksi berhamburan, desakan melalui orasi agar rekanya dibebaskan pun terus disuarakan. Beruntung, ketegangan berhasil diredam, kondusi kembali kondusif, aksi kemudian dilanjutkan di perempatan Jalan Utama Gunung Dua.
Menurut massa aksi, dua orang korban yang mengalami luka itu yakni Furkan dan Ariansyah. Keduanya mengalami luka robek pada bagian kening, hingga bahkan dijahit. Furkan dijahit 4 kali jahitan, sedangkan Ariansyah kader LMND 14 kali jahitan.”Kami dipukul oknum anggota polisi,” kata Furkan.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengecam tindakan premanisme oknum anggota polisi. Semestinya, anggota polisi menjalankan tugas sesuai kewenangan sebagai aparat keamanan. Bukan justru sebaliknya menyerang dan memukuli pendemo.”Kami mendesak pencopotan Kabag Ops, karena tindakan anggota polisi merupakan tanggungjawabnya. Terlepas, ada atau tidaknya instruksi,” tegasnya. (KS-Anh)
COMMENTS