Diduga kuat, sebuah gudang besar milik salah seorang etnis diduga dijadikan ajang perjudian sabung ayam jago oleh pecinta ayam yang tersebar...
Diduga kuat, sebuah gudang besar milik salah seorang etnis diduga dijadikan ajang perjudian sabung ayam jago oleh pecinta ayam yang tersebar di wilayah Kota Bima. konon, dilokasi itu, terang-terangan sejumlah pemilik ayam melakukan transkasi judi, termasuk pemilik gudang itu sendiri ikut melakukan perjudian. Anehnya, lokasi yang tidak jauh dari mata public yang lalu lalang di ruas jalan raya itu, sepertinya tidak tersentuh oleh hukum, bahkan ada oknum aparat yang ikut “nimbrung” di lokasi judi tersebut.
ASAKOTA, KS.- Terkuaknya isu judi ayam jago di gudang milik warga yang berdomisili di Kecamatan Rasanae Barat tersebut, ketika terlihat banyak warga yang datang di gudang tersebut di hari-hari tertentu, yaitu dihari kebiasaan adu ayam itu dilakukan. Sementara warga Tato Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima yang hendak menegur kebiasaan buruk pemilik gudang, sepertinya tidak memiliki keberanian, karena menganggap pemilik gudang, golongan yang berduit, sehingga wargapun takut untuk melaporkan ke pihak berwajib.
Salah seorang warga Asakota Kota berinisial Nrd alias Pr mendatangi Wartawan Koran Stabilitas menceritakan adanya perbuatan melawan hukum dengan melakukan perjudian adu ayam di gudang milik etnis tertentu tersebut, setiap minggu.
“Sering sekali ada adu ayam di gudang itu. Ada juga oknum aparat penegak hukum yang standbay di lokasi itu. Entah membeking atau ikut judi ayam, silahkan wartawan mengecek sendiri, ketika ada kegiatan adu ayam di lokasi tersebut,” tutur Pr dengan nada seriusnya.
Pr mengaku heran, kenapa kegiatan semacam itu dibiarkan terjadi di wilayah Asakota, padahal lokasi judi tersebut setiap saat banyak warga atau pengendara motor dan mobil berlalu lalang.”Mungkin karena pemilik gudang orang kaya atau, punya hubungan tertentu dengan pihak keamanan, sehingga bebas berjudi di lokasi itu,” duganya.
Ia berharap agar ke depan tidak lagi ada perjudian sabun ayam di gudang tersebut, karena meresahkan masyarakat, apalagi sebentar lagi memasuki bulan suci ramadhan.”Harapan saya agar pihak kepolisian mengambil sikap tegas yaitu menangkap para pelaku perjudian sabun ayam tersebut, termasuk pemilik gudang,” pintanya.
Sementara pihak kepolisian Kota Bima yang hendak dikonfirmasi terkait bebasnya perjudian sabun ayam di gudang Tato tersebut, belum berhasil dikonfirmasi.(KS-Sub)
Ilustrasi |
ASAKOTA, KS.- Terkuaknya isu judi ayam jago di gudang milik warga yang berdomisili di Kecamatan Rasanae Barat tersebut, ketika terlihat banyak warga yang datang di gudang tersebut di hari-hari tertentu, yaitu dihari kebiasaan adu ayam itu dilakukan. Sementara warga Tato Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima yang hendak menegur kebiasaan buruk pemilik gudang, sepertinya tidak memiliki keberanian, karena menganggap pemilik gudang, golongan yang berduit, sehingga wargapun takut untuk melaporkan ke pihak berwajib.
Salah seorang warga Asakota Kota berinisial Nrd alias Pr mendatangi Wartawan Koran Stabilitas menceritakan adanya perbuatan melawan hukum dengan melakukan perjudian adu ayam di gudang milik etnis tertentu tersebut, setiap minggu.
“Sering sekali ada adu ayam di gudang itu. Ada juga oknum aparat penegak hukum yang standbay di lokasi itu. Entah membeking atau ikut judi ayam, silahkan wartawan mengecek sendiri, ketika ada kegiatan adu ayam di lokasi tersebut,” tutur Pr dengan nada seriusnya.
Pr mengaku heran, kenapa kegiatan semacam itu dibiarkan terjadi di wilayah Asakota, padahal lokasi judi tersebut setiap saat banyak warga atau pengendara motor dan mobil berlalu lalang.”Mungkin karena pemilik gudang orang kaya atau, punya hubungan tertentu dengan pihak keamanan, sehingga bebas berjudi di lokasi itu,” duganya.
Ia berharap agar ke depan tidak lagi ada perjudian sabun ayam di gudang tersebut, karena meresahkan masyarakat, apalagi sebentar lagi memasuki bulan suci ramadhan.”Harapan saya agar pihak kepolisian mengambil sikap tegas yaitu menangkap para pelaku perjudian sabun ayam tersebut, termasuk pemilik gudang,” pintanya.
Sementara pihak kepolisian Kota Bima yang hendak dikonfirmasi terkait bebasnya perjudian sabun ayam di gudang Tato tersebut, belum berhasil dikonfirmasi.(KS-Sub)
COMMENTS