Pemberantasan praktek memperkaya diri baik melalui APBD maupun APBN.Sehingga, bebas dan bersih dari Korupsi,Kolusi, Nepotisme (KKN) bukan ha...
Pemberantasan praktek memperkaya diri baik melalui APBD maupun APBN.Sehingga, bebas dan bersih dari Korupsi,Kolusi, Nepotisme (KKN) bukan hanya menjadi Tugas Institusi Penegak Hukum. Namun, menjadi tanggungjawab semua pihak tak terkecuali pasangan calon (paslon) yang bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Juni 2018. Salah satunya, paket H.Subhan - Wahyudin (SW). Jika dikehendaki untuk memenangkan pertarungan dalam memperebutkan Kursi Kepemimpinan periode 2018 – 2023 itu. Paslon Nomor.3 itu bahkan bertekad memberantas praktek kejahatan yang merugikan Rakyat juga Negara tersebut.
KOTA BIMA, KS. – Kandidat Wakil Walikota itu mengatakan, hal itu sebagai bentuk kepedulian terhadap Rakyat dan Daerah. Jadi, bukan berarti karena Kota Bima berpotensi besar terjadinya praktek KKN. "Komitmen kami adalah wewujudkan Kota Bima yang bebas dan bersih dari KKN. Hal itu bukan sekedar janji tapi bahkan sudah diniatkan dari dalam lubuk hati. Itu Kalau Allah SWT menghendaki beliau dan saya untuk memimpin Kota ini selama Lima Tahun berikutnya," tegas Wahyudin di Hotel Camelia Kota Bima.
Ia tak menampik, apabila hal itu bukanlah pekerjaan mudah. Namun Putra asal Kelurahan Sambina,e Kecamatan Mpunda itu optimis bisa membuktikan niat itu lewat tindakan nyata. Salah satu caranya, menindak tegas oknum Pejabat yang terindikasi melakukan praktek semacam itu. Bahkan, merekomendasikan temuan ke Institusi Hukum. Tujuanya, agar ada efek jera sekaligus pelajaran bagi yang lain.”Kalau itu dilakukan,yakin saja oknum akan berpikir panjang untuk melakukan praktek semacam itu.Pertimbanganya banyak,baik menyangkut sanksi moral, sosial, penjara hingga nasib dan masa depan keluarganya,” katanya.
Menurutnya, untuk memberantas praktek kejahatan mesti dimulai dari kubu Pemerintah Daerah (Pemda). Mulai dari jajaran Pejabat Teras hingga Pejabat Eselon. Namun, langkah demikian bukan semata-mata karena tega atau tidak memikirkan nasib oknum ASN juga keluarganya. Tapi, agar ada efek jera, sehingga praktek serupa tidak terulang lagi.”Saya kira, itu juga merupakan upaya pencegahan. Jika tidak, jangan harap praktek semacam itu dapat diberantas. Cara yang tepat, tindak tegas siapapun yg terlibat, copot dan seret ke Meja Hukum," ujarnya.
Hanya saja sebutnya, sangat dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak yang ada. Terutama, Pegiat LSM, Aktifis dan insan Wartawan serta Aparat. Karena sejatinya, hal itu adalah tanggungjawab bersama, demi dan untuk menyelamatkan Rakyat juga Daerah."Itu tanggungjawab kita bersama, tugas Pemerintah mulai dari Eksekutif,Legislatif,Yudikatif hingga semua elemen tanpa terkecuali. Kalau kita sudah bersatu, saya yakin praktek berbau KKN dan atau sejenisnya dapat diberantas. Kuncinya, niat tulus dan ikhlas serta kemauan kita masing-masing,kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi," terangnya.
Disinggung apakah hal itu hanya akan dilakukan hanya ketika SW menang. Menjawab pertanyaan itu, Wahyudin menegaskan tidak mesti ketika terpilih untuk memimpin. Bahkan, kalah pun niat itu tetap diwujudkan melalui tindakan nyata."Saya tegaskan, kalah sekalipun hal itu tetap saya lakukan. Apalagi, menang dan memimpin Kota Bima mendampingi abang saya H.Subhan. Saya tekankan, ini bukan janji tapi sudah diniatkan dari dalam hati, jadi apapun rintanganya harus tercapai.Sebab, sewaktu-waktu kelak niat itu pasti dimintai pertanggungjawaban, baik Dunia maupun Akhirat," pungkasnya. (KS - Anhar)
H.Subhan - Wahyudin (SW) |
KOTA BIMA, KS. – Kandidat Wakil Walikota itu mengatakan, hal itu sebagai bentuk kepedulian terhadap Rakyat dan Daerah. Jadi, bukan berarti karena Kota Bima berpotensi besar terjadinya praktek KKN. "Komitmen kami adalah wewujudkan Kota Bima yang bebas dan bersih dari KKN. Hal itu bukan sekedar janji tapi bahkan sudah diniatkan dari dalam lubuk hati. Itu Kalau Allah SWT menghendaki beliau dan saya untuk memimpin Kota ini selama Lima Tahun berikutnya," tegas Wahyudin di Hotel Camelia Kota Bima.
Ia tak menampik, apabila hal itu bukanlah pekerjaan mudah. Namun Putra asal Kelurahan Sambina,e Kecamatan Mpunda itu optimis bisa membuktikan niat itu lewat tindakan nyata. Salah satu caranya, menindak tegas oknum Pejabat yang terindikasi melakukan praktek semacam itu. Bahkan, merekomendasikan temuan ke Institusi Hukum. Tujuanya, agar ada efek jera sekaligus pelajaran bagi yang lain.”Kalau itu dilakukan,yakin saja oknum akan berpikir panjang untuk melakukan praktek semacam itu.Pertimbanganya banyak,baik menyangkut sanksi moral, sosial, penjara hingga nasib dan masa depan keluarganya,” katanya.
Menurutnya, untuk memberantas praktek kejahatan mesti dimulai dari kubu Pemerintah Daerah (Pemda). Mulai dari jajaran Pejabat Teras hingga Pejabat Eselon. Namun, langkah demikian bukan semata-mata karena tega atau tidak memikirkan nasib oknum ASN juga keluarganya. Tapi, agar ada efek jera, sehingga praktek serupa tidak terulang lagi.”Saya kira, itu juga merupakan upaya pencegahan. Jika tidak, jangan harap praktek semacam itu dapat diberantas. Cara yang tepat, tindak tegas siapapun yg terlibat, copot dan seret ke Meja Hukum," ujarnya.
Hanya saja sebutnya, sangat dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak yang ada. Terutama, Pegiat LSM, Aktifis dan insan Wartawan serta Aparat. Karena sejatinya, hal itu adalah tanggungjawab bersama, demi dan untuk menyelamatkan Rakyat juga Daerah."Itu tanggungjawab kita bersama, tugas Pemerintah mulai dari Eksekutif,Legislatif,Yudikatif hingga semua elemen tanpa terkecuali. Kalau kita sudah bersatu, saya yakin praktek berbau KKN dan atau sejenisnya dapat diberantas. Kuncinya, niat tulus dan ikhlas serta kemauan kita masing-masing,kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi," terangnya.
Disinggung apakah hal itu hanya akan dilakukan hanya ketika SW menang. Menjawab pertanyaan itu, Wahyudin menegaskan tidak mesti ketika terpilih untuk memimpin. Bahkan, kalah pun niat itu tetap diwujudkan melalui tindakan nyata."Saya tegaskan, kalah sekalipun hal itu tetap saya lakukan. Apalagi, menang dan memimpin Kota Bima mendampingi abang saya H.Subhan. Saya tekankan, ini bukan janji tapi sudah diniatkan dari dalam hati, jadi apapun rintanganya harus tercapai.Sebab, sewaktu-waktu kelak niat itu pasti dimintai pertanggungjawaban, baik Dunia maupun Akhirat," pungkasnya. (KS - Anhar)
COMMENTS