Pro kontra atas penggunaan Uang Negara untuk berbagai program kegiatan dan termasuk Pembangunan. Tak terkecuali, pembangunan Sarana Ibadah s...
Pro kontra atas penggunaan Uang Negara untuk berbagai program kegiatan dan termasuk Pembangunan. Tak terkecuali, pembangunan Sarana Ibadah salah satunya Masjid Tarapung di Kawasan Amahami Kota Bima adalah sesuatu yang lumrah. Meski sempat terjadi penolakan hingga memicu reaksi protes dari berbagai kalangan atas alokasi APBD II Kota Bima senilai Belasan Milyar. Namun, usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dibawa Kepemimpinan HM.Qurais,H.Abidin — H.Arahman,H.Abidin,SE akhirnya disetujui oleh DPRD Kota Bima yang saat itu dipimpin Ferri Sofyan,SH Politisi PAN.
KOTA BIMA, KS. - “Masjid Tarapung, dulu ditolak,kini disanjung”, istilah demikian sepertinya tidak berlebihan apabila dialamatkan untuk Sarana Ibadah bagi umat Islam tersebut. Betapa tidak, saat ini pembangunan Masjid Tarapung berhasil dituntaskan dan bahkan menjadi icon kebanggaan bagi Dou Labo Dana Mbojo. “Diakui atau tidaknya, bagi saya ini adalah salah satu keberhasilan, tindakan nyata sekaligus jasa baik yang bakal dikenang sepanjang masa. Walaupun sebelumnya sempat ditolak, saya kira kita layak memberikan apresiasi atas keberhasilan ini. Saya yakin, usaha dan jasa beliau (Putra H.Abidin) bakal dikenang, ” kata Rafidin,HB,S.Sos Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima.
Menurutnya, kesuksesan dalam mewujudkan impian besar ini menjadi kenyataan bukanlah pekerjaan yang mudah dan tidak semua dapat melakukannya. Terlebih, sorotan, kritikan sampai reaksi penolakan muncul dari berbagai kalangan. Namun berkat keyakinan, niat tulus ikhlas dan kemauan demi citra dan nama besar Rakyat juga Daerah, pekerjaan ini dapat dituntaskan.”Ini fakta tak terbantahkan, buktinya terlihat jelas, Masjid Tarapung berdiri kokoh dan menjadi kebanggaan bagi kita masyarakat Bima,” ujar Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Stabilitas.
Namun Ia tak menampik, apabila kesuksesan dalam membangun Masjid Tarapung diraih ditengah-tengah kondisi Masjid Almuwahidin (Masjid Raya) memperihatinkan. Karena, hingga saat ini belum dituntaskan. Menurutnya, khusus untuk pembangunan tempat ibadah sesungguhnya tidak baik dijadikan bahan perbandingan. Lagipula, Masjid Raya itu tidak luput dari perhatian pemkot bima. Bahkan, setiap Tahun mendapat bantuan dana hingga mencapai Milyaran.”Sebenarnya kurang baik,apalagi sampai dipolemikan. Tapi kalau dihitung, selisihnya tidak begitu besar antara alokasi APBD Kota Bima untuk pembangunan Masjid Tarapung dengan bantuan buat Masjid Al Muwahidin. Apalagi, bantuan masjid raya sifatnya berkelanjutan sampai pembangunannya tuntas,” terangnya.
Meski demikian, dirinya berharap agar pihak-pihak terkait duduk bersama, mencarikan solusi untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut. Mulai dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat Pemkot Bima, Pemkab Bima dan Pemprov NTB hingga Yayasan yang dipercayakan menangani pembangunan masjid tersebut.”Menurut saya, itu adalah langkah tepat guna penuntasan pembangunan masjid tersebut. Bila perlu, Pemkot, Pemkab Bima dan Pemprov NTB membuat kesepakatan. Terutama, menyangkut anggaran, karena Masjid tersebut merupakan tanggungjawab kita bersama,” pungkasnya. (KS-Anhar)
Masjid Tarapung di Kawasan Amahami Kota Bima |
KOTA BIMA, KS. - “Masjid Tarapung, dulu ditolak,kini disanjung”, istilah demikian sepertinya tidak berlebihan apabila dialamatkan untuk Sarana Ibadah bagi umat Islam tersebut. Betapa tidak, saat ini pembangunan Masjid Tarapung berhasil dituntaskan dan bahkan menjadi icon kebanggaan bagi Dou Labo Dana Mbojo. “Diakui atau tidaknya, bagi saya ini adalah salah satu keberhasilan, tindakan nyata sekaligus jasa baik yang bakal dikenang sepanjang masa. Walaupun sebelumnya sempat ditolak, saya kira kita layak memberikan apresiasi atas keberhasilan ini. Saya yakin, usaha dan jasa beliau (Putra H.Abidin) bakal dikenang, ” kata Rafidin,HB,S.Sos Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima.
Menurutnya, kesuksesan dalam mewujudkan impian besar ini menjadi kenyataan bukanlah pekerjaan yang mudah dan tidak semua dapat melakukannya. Terlebih, sorotan, kritikan sampai reaksi penolakan muncul dari berbagai kalangan. Namun berkat keyakinan, niat tulus ikhlas dan kemauan demi citra dan nama besar Rakyat juga Daerah, pekerjaan ini dapat dituntaskan.”Ini fakta tak terbantahkan, buktinya terlihat jelas, Masjid Tarapung berdiri kokoh dan menjadi kebanggaan bagi kita masyarakat Bima,” ujar Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Stabilitas.
Namun Ia tak menampik, apabila kesuksesan dalam membangun Masjid Tarapung diraih ditengah-tengah kondisi Masjid Almuwahidin (Masjid Raya) memperihatinkan. Karena, hingga saat ini belum dituntaskan. Menurutnya, khusus untuk pembangunan tempat ibadah sesungguhnya tidak baik dijadikan bahan perbandingan. Lagipula, Masjid Raya itu tidak luput dari perhatian pemkot bima. Bahkan, setiap Tahun mendapat bantuan dana hingga mencapai Milyaran.”Sebenarnya kurang baik,apalagi sampai dipolemikan. Tapi kalau dihitung, selisihnya tidak begitu besar antara alokasi APBD Kota Bima untuk pembangunan Masjid Tarapung dengan bantuan buat Masjid Al Muwahidin. Apalagi, bantuan masjid raya sifatnya berkelanjutan sampai pembangunannya tuntas,” terangnya.
Warga Kota Bima yang bersiap untuk sholat berjamaah di Masjid Tarapung |
Meski demikian, dirinya berharap agar pihak-pihak terkait duduk bersama, mencarikan solusi untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut. Mulai dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat Pemkot Bima, Pemkab Bima dan Pemprov NTB hingga Yayasan yang dipercayakan menangani pembangunan masjid tersebut.”Menurut saya, itu adalah langkah tepat guna penuntasan pembangunan masjid tersebut. Bila perlu, Pemkot, Pemkab Bima dan Pemprov NTB membuat kesepakatan. Terutama, menyangkut anggaran, karena Masjid tersebut merupakan tanggungjawab kita bersama,” pungkasnya. (KS-Anhar)
COMMENTS