Puluhan hektar tanaman padi di lokasi So Raba Tumpu Kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu terancam gagal panen.Kondisi ini akib...
Puluhan hektar tanaman padi di lokasi So Raba Tumpu Kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu terancam gagal panen.Kondisi ini akibat terjadinya musim kekeringan berkempanjangan yang melanda wilayah Dompu.
DOMPU, KS - Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Bata Jaya Kelurahan Kandai Satu, Lukman H. Busrah mengatakan, bahwa lahan yang terancam gagal panen di lokasi So Raba Tumpu sebanyak 75 Hektar dari total lahan 305 hektar."Kekerigan berkempanjangan yang terjadi di dompu menimbukan dampak negative bagi masyarakat petani," ungkapnya.
Diakui Lukman, dirinya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur air. Hanya saja air yang dibutuhkan tidak pernah ada. Bahkan sebagai Ketua, dirinya selalu berkonsultasi dengan penggawa So dan Ketua kelompok tani untuk membahas persoalan tersebut."Saat itu kami diberi waktu selama tiga hari mendapatkan jatah air dari Rabalaju,” ungkapnya.
Celakanya, jatah air yang disepakati berubah jalur ke sawah milik kelompok lain bukannya mengarah ke So Raba Tumpu. Ia menduga penjaga pintu air berbuat curang (nakal,Red)."Disetiap perempatan irigasi memiliki pintu air, disetiap pintu memiliki kunci dan yang berhak memegang kunci tersebut adalah penjaga pintu dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) bagian pengairan," katanya.
Sementara itu, Lurah Kandai Satu Dedy Arsyik S.Sos juga membenarkan bahwa adanya dampak negative akibat munculnya musim kekeringan. Bahkan itu juga dibuktikan pada saat beberapa waktu lalu dirinya bersama pemilik sawah meninjau lokasi So Raba Tumpu.” Ya Benar, akibat dari kekeringan ini ratusan warga mengalami kerugian miliaran rupiah,” ungkapnya.
Mengenai persoalan ini, Dedy berharap agar Kepala Dinas PU menegur kinerja bawahannya yang tidak peka terhadap persoalan bagi petani So Raba Tumpu pada khususnya.” Saya minta kepada penjaga pintu air berlaku adil jangan sampai kami menduga mereka itu bermain mata dengan kelompok tani lainnya,” tegasnya.(KS-RUL)
Musim kering berkepanjangan menyebabkan ancaman gagal panen di lokasi So Raba Tumpu |
DOMPU, KS - Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Bata Jaya Kelurahan Kandai Satu, Lukman H. Busrah mengatakan, bahwa lahan yang terancam gagal panen di lokasi So Raba Tumpu sebanyak 75 Hektar dari total lahan 305 hektar."Kekerigan berkempanjangan yang terjadi di dompu menimbukan dampak negative bagi masyarakat petani," ungkapnya.
Diakui Lukman, dirinya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur air. Hanya saja air yang dibutuhkan tidak pernah ada. Bahkan sebagai Ketua, dirinya selalu berkonsultasi dengan penggawa So dan Ketua kelompok tani untuk membahas persoalan tersebut."Saat itu kami diberi waktu selama tiga hari mendapatkan jatah air dari Rabalaju,” ungkapnya.
Celakanya, jatah air yang disepakati berubah jalur ke sawah milik kelompok lain bukannya mengarah ke So Raba Tumpu. Ia menduga penjaga pintu air berbuat curang (nakal,Red)."Disetiap perempatan irigasi memiliki pintu air, disetiap pintu memiliki kunci dan yang berhak memegang kunci tersebut adalah penjaga pintu dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) bagian pengairan," katanya.
Sementara itu, Lurah Kandai Satu Dedy Arsyik S.Sos juga membenarkan bahwa adanya dampak negative akibat munculnya musim kekeringan. Bahkan itu juga dibuktikan pada saat beberapa waktu lalu dirinya bersama pemilik sawah meninjau lokasi So Raba Tumpu.” Ya Benar, akibat dari kekeringan ini ratusan warga mengalami kerugian miliaran rupiah,” ungkapnya.
Mengenai persoalan ini, Dedy berharap agar Kepala Dinas PU menegur kinerja bawahannya yang tidak peka terhadap persoalan bagi petani So Raba Tumpu pada khususnya.” Saya minta kepada penjaga pintu air berlaku adil jangan sampai kami menduga mereka itu bermain mata dengan kelompok tani lainnya,” tegasnya.(KS-RUL)
COMMENTS