Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu NTB, berujung bentrok dengan pihak Kepolisian Resor Dompu. A...
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu NTB, berujung bentrok dengan pihak Kepolisian Resor Dompu. Akibatnnya, satu orang Kadernya dilarikan ke RSUD karena jatuh pingsang setelah terlibat bentrok dengan Kepolisian Resor Dompu, Senin (23/07/2018).
DOMPU,KS.- Aksi yang berlangsung di depan Maoolres Dompu, Jalan Bhayangkara nomor 1 Dompu itu awalnya berlangsung tertib dan lancar, ditengah aksi, massa HMI yang meminta Kapolres untuk menemui mereka tidak kunjung dipenuhi. Sehingga massa hendak menerobos barikade polisi untuk masuk mencari Kapolres.
Polisi yang berjaga melakukan penghadangan, aksi dorong yang berujung adu pukul pun tak terhindarkan.
Tak berhenti disitu, aksi adu pukul kembali terjadi ketika massa HMI ingin membakar ban dan tong sampah, disinilah Kader HMI jatuh pingsang karena setelah bentrok keras terjadi.
Aksi unjuk rasa ini dilatarbelakangi terjadinya dugaan penganiayaan terhadap salah seorang Kader HMI, Arif Wahyudin., oleh oknum anggota Kepolisian yang berpatroli pada Jumat (20/07/2018) malam.
"Anggota kami dianiaya oleh oknum anggota Kepolisian yang sedang berpatroli saat itu. Dan kami mengutuk dengan keras aksi premanisme ini," ungkap ketua Cabang HMI Dompu, Herdiawan., disela-sela aksinya pada media ini.
Massa HMI meminta Kapolres Dompu untuk mengusut tuntas aksi dugaan penganiayaan ini sesuai dengan prosedur hukum. Sementara aski yang memakan korban ini akan diserukan dan digelar aksi serentak seluruh Indonesia.(KS-RUL)
![]() |
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu NTB, bentrok dengan pihak Kepolisian Resor Dompu. |
DOMPU,KS.- Aksi yang berlangsung di depan Maoolres Dompu, Jalan Bhayangkara nomor 1 Dompu itu awalnya berlangsung tertib dan lancar, ditengah aksi, massa HMI yang meminta Kapolres untuk menemui mereka tidak kunjung dipenuhi. Sehingga massa hendak menerobos barikade polisi untuk masuk mencari Kapolres.
Polisi yang berjaga melakukan penghadangan, aksi dorong yang berujung adu pukul pun tak terhindarkan.
Tak berhenti disitu, aksi adu pukul kembali terjadi ketika massa HMI ingin membakar ban dan tong sampah, disinilah Kader HMI jatuh pingsang karena setelah bentrok keras terjadi.
Aksi unjuk rasa ini dilatarbelakangi terjadinya dugaan penganiayaan terhadap salah seorang Kader HMI, Arif Wahyudin., oleh oknum anggota Kepolisian yang berpatroli pada Jumat (20/07/2018) malam.
"Anggota kami dianiaya oleh oknum anggota Kepolisian yang sedang berpatroli saat itu. Dan kami mengutuk dengan keras aksi premanisme ini," ungkap ketua Cabang HMI Dompu, Herdiawan., disela-sela aksinya pada media ini.
Massa HMI meminta Kapolres Dompu untuk mengusut tuntas aksi dugaan penganiayaan ini sesuai dengan prosedur hukum. Sementara aski yang memakan korban ini akan diserukan dan digelar aksi serentak seluruh Indonesia.(KS-RUL)
COMMENTS