Bendungan Tanju yang berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo,...
Bendungan Tanju yang berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, Senin (30/07/2018).
DOMPU,KS.- Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan ada batu plakat oleh presiden, Menteri PUPR dan Gubernur NTB.
Meski telah diresmikan keberadaannya, pengerjaan bendungan Tanju belum seutuhnya selesai yang tentu manfaatnya belum bisa dirasakan oleh masyarakat petani yang ada di sekitar wilayah irigasi Bendungan Tanju.
Masyarakat setempat berharap pengerjaan Bendungan Tanju bisa secepatnya diselesaikan dalam waktu yang ditentukan atau yang direncanakan rampung pada tahun 2018 ini.
"Kalau saya lihat pekerjaan bendungan ini sudah 92 persen. Artinya masih ada yang pekerjaan lagi agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat seperti bisa panen 3 kali dalam setahun seperti yang menjadi harapan Bapak Presiden kita," ungkap salah seorang warga Dompu, Usman., pada media ini.
Hal yang sama juga diucapkan oleh warga lainnya Syarifudin. Dia berharap pekerjaan bendungan ini bisa cepat rampung dan bisa mengairi lahan persawahan yang ada di wilayah Kecamatan Manggelewa.
"Sebagai petani saya berharap dan tentu ingin menikmati manfaat dari bendungan ini. Semoga saja bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Sumberdaya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Tanju dan Mila dibangun oleh PT Hutama Karya PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp 357,16 miliar.
Sesuai perhitungan, Bendungan Tanju ini akan mengairi 2.250 Hektare lahan dengan daya tampung air sebesar 18 juta meter kubik. (KS-RUL)
![]() |
Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Tanju |
DOMPU,KS.- Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan ada batu plakat oleh presiden, Menteri PUPR dan Gubernur NTB.
Meski telah diresmikan keberadaannya, pengerjaan bendungan Tanju belum seutuhnya selesai yang tentu manfaatnya belum bisa dirasakan oleh masyarakat petani yang ada di sekitar wilayah irigasi Bendungan Tanju.
Masyarakat setempat berharap pengerjaan Bendungan Tanju bisa secepatnya diselesaikan dalam waktu yang ditentukan atau yang direncanakan rampung pada tahun 2018 ini.
"Kalau saya lihat pekerjaan bendungan ini sudah 92 persen. Artinya masih ada yang pekerjaan lagi agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat seperti bisa panen 3 kali dalam setahun seperti yang menjadi harapan Bapak Presiden kita," ungkap salah seorang warga Dompu, Usman., pada media ini.
Hal yang sama juga diucapkan oleh warga lainnya Syarifudin. Dia berharap pekerjaan bendungan ini bisa cepat rampung dan bisa mengairi lahan persawahan yang ada di wilayah Kecamatan Manggelewa.
"Sebagai petani saya berharap dan tentu ingin menikmati manfaat dari bendungan ini. Semoga saja bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Sumberdaya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Tanju dan Mila dibangun oleh PT Hutama Karya PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp 357,16 miliar.
Sesuai perhitungan, Bendungan Tanju ini akan mengairi 2.250 Hektare lahan dengan daya tampung air sebesar 18 juta meter kubik. (KS-RUL)
COMMENTS