Hingga saat ini, tercatat sudah 4 Tahun 2 Bulan para Wakil Rakyat menduduki Kursi DPRD Kabupaten Bima. Tak terkecuali, Anggota Dewan asal K...
Hingga saat ini, tercatat sudah 4 Tahun 2 Bulan para Wakil Rakyat menduduki Kursi DPRD Kabupaten Bima. Tak terkecuali, Anggota Dewan asal Kecamatan Belo dan Kecamatan Langgudu. Namun dalam waktu yang tergolong lama tersebut, sebanyak 7 Wakil Rakyat perwakilan Rakyat Belo dan Langgudu terlihat ompong dalam memperjuangkan aspirasi konstituen di Daerah Pemilihan (Dapil)-nya.
BIMA, KS. – “Hingga disisa waktu 8 Bulan terakhir ini, nyaris tak ada perjuangan. Mereka khususnya anggota dewan asal Belo – Langgudu terkesan ambifalen dalam memperjuangkan aspirasi Rakyat,” kata Aktifis, Ikhwan Ompu kepada Koran Stabilitas.
Kesan buruk selama 4,2 Tahun anggota dewan menduduki kursi Lembaga Terhormat tersebut, terlihat pada Wajah Jalan. Lintas Tente - Karumbu yang tidak terurus secara serius. Sehingga, kuat dugaan ada konspirasi antara Anggota Dewan dan Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri, seolah Jalan Lintas Tente Karumbu di jadikan ATM berjalan. Padahal, jalan tersebut melintasi 2 Kecamatan dan menjadi salah satu sumber PAD Kabupaten Bima secara singnifikan dengan hasil tani ( Belo ) dan laut ( Langgudu ).
“Secara pribadi, saya bertanya kenapa Pemerintah Kabupaten Bima keburu-buru mengaspal Jln Kecamatan Lambitu, Monta dalam dan Parado. Padahal, Jalan dimaksud tidak menyumbang kemajuan Daerah jika di bandingkan dengan Jalan Lintas Tente Karumbu,” ujarnya.
Menurutnya, Jalan Lintas Tente Karumbu merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan Nasional. Artinya, jalan Lintas Tente Karumbu merupakan salah satu infrastruktur lokal yang masuk dalam pembiayaan APBD Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Bima untuk memelihara secara berkala demi meningkatkan kenyamanan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.
“Kepercayaan masyarakat Belo dan Langgudu terhadap 7 Anggota Dewan itu, sepertinya disia-siakan. Kesanya, buruk dan memalukan berbanding terbalik dengan tingginya antusias masyarakat pada Dua Kecamatan dimaksud,” tuturnya.
Bahkan sebutnya, ada kesan konyol apabila melihat wajah jalan lintas tente karumbu yang tidak diperhatikan secara serius oleh Anggota Dewan asal Belo dan Langgudu mengurusi kepentingan vital konstituennya.
“Mereka bak boneka saja, seolah tak memiliki naluri dan itikad baik. Dihadapan rakyat, mereka hanya bisa menebar janji dan pesona kebohongan. Tujuanya, tidaklah hanya sebagai pencitraan agar di pilih dan di pilih lagi kedepan. Setiap hari mereka-mereka melintasi jalan ini, dan mereka sadar kondisi jalannya seperti apa.Sama sekali tidak terketuk hatinya,” tuturnya.
Padahal tambahnya, Wakil Rakyat utusan Belo dan Langgudu menduduki Kursi Strategi. Yakni Kursi Ketua DPRD, Murni Suciyati dan Nukrah sebagai Wakil Ketua. Ditambah lagi, dengan keberadaan Drs.H.Dahlan,M.Noer sebagai Wakil Bupati (Wabup) Bima.”Idealnya, keberadaan Tiga Orang Hebat ini diharapkan mampu berbuat atau menyugukan yang terbaik buat Belo dan Langgudu. Tapi ini tidak, hanya meninggalkan kesan konyol,” pungkasnya. (TIM)
Ilustrasi |
BIMA, KS. – “Hingga disisa waktu 8 Bulan terakhir ini, nyaris tak ada perjuangan. Mereka khususnya anggota dewan asal Belo – Langgudu terkesan ambifalen dalam memperjuangkan aspirasi Rakyat,” kata Aktifis, Ikhwan Ompu kepada Koran Stabilitas.
Kesan buruk selama 4,2 Tahun anggota dewan menduduki kursi Lembaga Terhormat tersebut, terlihat pada Wajah Jalan. Lintas Tente - Karumbu yang tidak terurus secara serius. Sehingga, kuat dugaan ada konspirasi antara Anggota Dewan dan Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri, seolah Jalan Lintas Tente Karumbu di jadikan ATM berjalan. Padahal, jalan tersebut melintasi 2 Kecamatan dan menjadi salah satu sumber PAD Kabupaten Bima secara singnifikan dengan hasil tani ( Belo ) dan laut ( Langgudu ).
“Secara pribadi, saya bertanya kenapa Pemerintah Kabupaten Bima keburu-buru mengaspal Jln Kecamatan Lambitu, Monta dalam dan Parado. Padahal, Jalan dimaksud tidak menyumbang kemajuan Daerah jika di bandingkan dengan Jalan Lintas Tente Karumbu,” ujarnya.
Menurutnya, Jalan Lintas Tente Karumbu merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan Nasional. Artinya, jalan Lintas Tente Karumbu merupakan salah satu infrastruktur lokal yang masuk dalam pembiayaan APBD Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Bima untuk memelihara secara berkala demi meningkatkan kenyamanan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.
“Kepercayaan masyarakat Belo dan Langgudu terhadap 7 Anggota Dewan itu, sepertinya disia-siakan. Kesanya, buruk dan memalukan berbanding terbalik dengan tingginya antusias masyarakat pada Dua Kecamatan dimaksud,” tuturnya.
Bahkan sebutnya, ada kesan konyol apabila melihat wajah jalan lintas tente karumbu yang tidak diperhatikan secara serius oleh Anggota Dewan asal Belo dan Langgudu mengurusi kepentingan vital konstituennya.
“Mereka bak boneka saja, seolah tak memiliki naluri dan itikad baik. Dihadapan rakyat, mereka hanya bisa menebar janji dan pesona kebohongan. Tujuanya, tidaklah hanya sebagai pencitraan agar di pilih dan di pilih lagi kedepan. Setiap hari mereka-mereka melintasi jalan ini, dan mereka sadar kondisi jalannya seperti apa.Sama sekali tidak terketuk hatinya,” tuturnya.
Padahal tambahnya, Wakil Rakyat utusan Belo dan Langgudu menduduki Kursi Strategi. Yakni Kursi Ketua DPRD, Murni Suciyati dan Nukrah sebagai Wakil Ketua. Ditambah lagi, dengan keberadaan Drs.H.Dahlan,M.Noer sebagai Wakil Bupati (Wabup) Bima.”Idealnya, keberadaan Tiga Orang Hebat ini diharapkan mampu berbuat atau menyugukan yang terbaik buat Belo dan Langgudu. Tapi ini tidak, hanya meninggalkan kesan konyol,” pungkasnya. (TIM)
COMMENTS