Komisi III DPRD Dompu mengapresiasi sikap Pemda Dompu yang mau bertanggungjawab dengan cara satu orang menangani satu orang anak untuk mengh...
Komisi III DPRD Dompu mengapresiasi sikap Pemda Dompu yang mau bertanggungjawab dengan cara satu orang menangani satu orang anak untuk menghindari penyakit campak dan Rubella. Dengan begitu Komisi III meyakini pemerintah akan mampu menekan dan angka penderita campak rubella yang biasanya kerap menyerang anak-anak usai dini.
DOMPU,KS.- “Kami sangat mendukung pernyataan Bupati Dompu yang menyarankan setiap satu orang bertanggungjawab pada satu orang untuk mencgah atau menekan angka pengidap campak dan rubella di Kabupaten Dompu,” ungkap Ketua Komisi II Ikhwahyudin AK, pada wartawan, Senin (6/8)
Komisi III juga bakal menggalakkan sikap tersebut kepada masyarakat agar bisa terbantukan dengan mencegah penyakit menular tersebut. Selain itu, Komisi III juga akan ikut ambil bagian dalam mengajak masyarakat agar sama-sama memahami gejala awal dan langkah penanganan penyakit ini.
“Kita harus sama-sama dengan msyarakat agar penyakit yang menghambat pertumbuhan generasi penerus ini bisa diatasi dengan cepat,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Kesehatan melakukan kegiatan Pencanangan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella (MR) yang dibuka secara resmi oleh Bupati Dompu dan dihadiri Para Staf Ahli, Kepala Dinas/Instansi, Ketua TP-PKK, Penggiat Kesehatan, Tokoh Agama, Masyarakat dan puluhan pelajar di halaman Sekolah Dasar Negeri 1 Dompu, Kamis (02/8/2018).
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua untuk mendukung secara maksimal program penaganan penyakit campak dan rubella yang dapat membahayakan generasi emas Dompu dimasa yang akan datang. “Kita harus memiliki rasa tanggang jawab menangani masalah ini. Maka saya mengajak mulai sekarang, setiap orang harus bertanggung jawab kepada satu anak untuk diimunisasi,” ungkap Bupati.
Jumlah anak yang belum menerima imunisasi masih tersisa 84 ribu. Sedangkan jumlah penduduk Dompu sekitar 250 ribu. Jadi, apa bila setiap orang bisa bertanggung jawab kepada satu orang anak, dipastikan penyakit campak dan rubella dapat diatasi dengan baik. “Kita harus pastikan bahwa anak yang menjadi tanggung jawab kita mendapatkan imunisasi,” ujar Bupati.
H. Bambang menambahkan, memberikan imunisasi dapat mencegah penyakit pada anak yang jauh lebih baik, lebih murah, lebih efisien dari pada menyembuhkan. “Dari sekarang, identifikasi anak-anak disekirat kita maupun anak tetangga untuk diimunisasi. Ingat, satu orang bertanggung jawab pada satu orang anak,” tegasnya.
Bupati menjelaskan, Negara yang paling sehat di Dunia adalah Saudi Arabia dengan tingkat kesehatan sebesar 99,9 persen. Kenapa bisa sehat, itu karena Saudi Arabia memiliki tingkat kesejahteraan ekonomi rakyat yang cukup tinggi. “Kita (rakyat Dompu, red) juga sedang mengarah untuk memperbaiki ekonomi. Kalau kita punya uang, maka upaya memperbaiki generasi sehat dimasa mendatang dapat kita wujudkan,” kata Bupati.
Namun, H. Bambang tidak memungkiri bahwa di Bumi Nggahi Rawi Pahu masih ada anak-anak yang menderita Gizi Buruk maupun penyakit Stunting. “Itu jangan dijadikan persoalan, tapi bagaimana kita terus berupaya untuk menguranginya dengan terus bekerja membangun ekonomi rakyat yang lebih baik,” kata Bupati.
Kepada Dinas Tekhnis yang menangani persoalan kesehatan rakyat serta kepada seluruh jajaran Pemerintah dan masyarakat lebih-lebih orang tua. Bupati kembali mengajak untuk dapat bersama-sama mewujudkan kesehatan yang optimal kepada anak-anak sebagai generasi emas Indonesia, khususnya di Kabupaten Dompu.
“Kita targetkan, 100 persen di tahun 2020 anak-anak kita harus bebas dari penyakit campak dan rubella. Kuncinya, setiap orang bertanggung jawab pada satu anak untuk di imunisasi,” tutup Bupati sembari mencanangkan kampanye imunisasi campak dan rubella.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Dompu Hj. Iris Juwita, S.Km., M.MKes menjelaskan, kegiatan pencanangan kampanye campak dan rubella bertujuan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat, memutuskan transmisi vurus campak dan rubella. “Kegian ini juga bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, wabah, kematian akibat penyakit campak dan rubella serta menurunkan angka kejadian/congenital rubella syndrome (CRS) atau kecacatan pada anak,” jelasnya.
Umi Iris menambahkan, sasaran pelaksanaan kampanye campak dan rubella adalah anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. “Menangani penyakit campak dan rubella, petugas kesehatan akan turun langsung memberikan imunisasi pada anak-anak di sekolah maupun dilingkungan masyarakat melalui posyandu, puskesmas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain,” ujarnya. (KS-RUL)
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin |
DOMPU,KS.- “Kami sangat mendukung pernyataan Bupati Dompu yang menyarankan setiap satu orang bertanggungjawab pada satu orang untuk mencgah atau menekan angka pengidap campak dan rubella di Kabupaten Dompu,” ungkap Ketua Komisi II Ikhwahyudin AK, pada wartawan, Senin (6/8)
Komisi III juga bakal menggalakkan sikap tersebut kepada masyarakat agar bisa terbantukan dengan mencegah penyakit menular tersebut. Selain itu, Komisi III juga akan ikut ambil bagian dalam mengajak masyarakat agar sama-sama memahami gejala awal dan langkah penanganan penyakit ini.
“Kita harus sama-sama dengan msyarakat agar penyakit yang menghambat pertumbuhan generasi penerus ini bisa diatasi dengan cepat,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Kesehatan melakukan kegiatan Pencanangan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella (MR) yang dibuka secara resmi oleh Bupati Dompu dan dihadiri Para Staf Ahli, Kepala Dinas/Instansi, Ketua TP-PKK, Penggiat Kesehatan, Tokoh Agama, Masyarakat dan puluhan pelajar di halaman Sekolah Dasar Negeri 1 Dompu, Kamis (02/8/2018).
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua untuk mendukung secara maksimal program penaganan penyakit campak dan rubella yang dapat membahayakan generasi emas Dompu dimasa yang akan datang. “Kita harus memiliki rasa tanggang jawab menangani masalah ini. Maka saya mengajak mulai sekarang, setiap orang harus bertanggung jawab kepada satu anak untuk diimunisasi,” ungkap Bupati.
Jumlah anak yang belum menerima imunisasi masih tersisa 84 ribu. Sedangkan jumlah penduduk Dompu sekitar 250 ribu. Jadi, apa bila setiap orang bisa bertanggung jawab kepada satu orang anak, dipastikan penyakit campak dan rubella dapat diatasi dengan baik. “Kita harus pastikan bahwa anak yang menjadi tanggung jawab kita mendapatkan imunisasi,” ujar Bupati.
H. Bambang menambahkan, memberikan imunisasi dapat mencegah penyakit pada anak yang jauh lebih baik, lebih murah, lebih efisien dari pada menyembuhkan. “Dari sekarang, identifikasi anak-anak disekirat kita maupun anak tetangga untuk diimunisasi. Ingat, satu orang bertanggung jawab pada satu orang anak,” tegasnya.
Bupati menjelaskan, Negara yang paling sehat di Dunia adalah Saudi Arabia dengan tingkat kesehatan sebesar 99,9 persen. Kenapa bisa sehat, itu karena Saudi Arabia memiliki tingkat kesejahteraan ekonomi rakyat yang cukup tinggi. “Kita (rakyat Dompu, red) juga sedang mengarah untuk memperbaiki ekonomi. Kalau kita punya uang, maka upaya memperbaiki generasi sehat dimasa mendatang dapat kita wujudkan,” kata Bupati.
Namun, H. Bambang tidak memungkiri bahwa di Bumi Nggahi Rawi Pahu masih ada anak-anak yang menderita Gizi Buruk maupun penyakit Stunting. “Itu jangan dijadikan persoalan, tapi bagaimana kita terus berupaya untuk menguranginya dengan terus bekerja membangun ekonomi rakyat yang lebih baik,” kata Bupati.
Kepada Dinas Tekhnis yang menangani persoalan kesehatan rakyat serta kepada seluruh jajaran Pemerintah dan masyarakat lebih-lebih orang tua. Bupati kembali mengajak untuk dapat bersama-sama mewujudkan kesehatan yang optimal kepada anak-anak sebagai generasi emas Indonesia, khususnya di Kabupaten Dompu.
“Kita targetkan, 100 persen di tahun 2020 anak-anak kita harus bebas dari penyakit campak dan rubella. Kuncinya, setiap orang bertanggung jawab pada satu anak untuk di imunisasi,” tutup Bupati sembari mencanangkan kampanye imunisasi campak dan rubella.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Dompu Hj. Iris Juwita, S.Km., M.MKes menjelaskan, kegiatan pencanangan kampanye campak dan rubella bertujuan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat, memutuskan transmisi vurus campak dan rubella. “Kegian ini juga bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, wabah, kematian akibat penyakit campak dan rubella serta menurunkan angka kejadian/congenital rubella syndrome (CRS) atau kecacatan pada anak,” jelasnya.
Umi Iris menambahkan, sasaran pelaksanaan kampanye campak dan rubella adalah anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. “Menangani penyakit campak dan rubella, petugas kesehatan akan turun langsung memberikan imunisasi pada anak-anak di sekolah maupun dilingkungan masyarakat melalui posyandu, puskesmas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain,” ujarnya. (KS-RUL)
COMMENTS