Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mekar Sari yang beralamatkan di jalan Anggrek RT 05 RW 02 Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota B...
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mekar Sari yang beralamatkan di jalan Anggrek RT 05 RW 02 Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima, Jumat (24/8) menggelar kegiatan pembukaan kursus dan Pelatihan tenun tradisonal Songket (tenunan lokal khas Bima.
KOTA BIMA, KS- Kegiatan yang berlangsung di Sekertariat LKP Mekar Sari Kota Bima ini, dihadiri secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima bersama jajaran Dikbud Kota Bima. Ketua forum PKBM Kota Bima beserta jajaranya dan. Para tutor LKP Mekar Sari.Pemilik dan Penanggungjawab LKP Mekar Sari Kota Bima, ST Halimah bersama 40 orang Warga Belajar (WB) dan undangan lainya.
Kepala Dikbud Kota Bima Drs H Alwi Yasin M.Ap, kepada wartawan menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi keberadaan LKP Mekar Sari di wilayah Kota Bima."Kami sangat bersyukur adanya lembaga salah satunya LKP Mekar Sari yang sejatinya fungsinya melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kursus dan pelatihan," ujar Alwi, saat menghadiri kegiatan pembukaan LKP Mekar Sari.
Dikatakan Alwi, Dinas Dikbud Kota Bima sangat merespon dan mendukung keberadaan LKP Mekar Sari."Kalau tidak kami dukung. Mana mungkin kami berikan rekomendasi kepada LKP Mekar Sari," katanya.
Menurut Alwi, kegiatan seperti ini harus terus diadakan di wilayah Kota Bima. Sebab kata dia, sangat penting untuk menambah wawasan dan keterampilan para warga belajar (masyarakat) khususnya ibu-ibu rumah tangga."Jadi saya minta kegiatan seperti ini jangan hanya ada pada saat mendapat bantuan anggaran. Jadi harus dilaksanakan terus," pintanya.
Alwi juga menyebut, secara keseluruhan di wilayah Rabadompu Kota Bima masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai penenun kain lokal khas Bima. Tapi tepenting, ada inovasi desain dan prodak."Jadi tidak hanya intinya tidak hanya memproduksi busana dan sarung. Tapi harus bisa memproduksi hal-hal lain yang lebih inovasi," jelasnya.
Mengenai respon dikbud Kota Bima terkait hasil produksi kain tenun dan item lain kata Dia, tentu pihaknya akan membantu mempromosikan. Bisa saja lanjut dia, kain tenunan khas bima ini dijadikan busana yang biasa dipakai oleh para ASN saat menjalankan aktivitasnya di lingkup pemerintah Kota Bima."Tapi semua itu tentu tergantung keputusan pimpinan diatas (kepala daerah). Kami akan coba membahas ini ketika ada rapat di pemkot," terangnya.
Alwi menambahkan, berbicara prodak, tentu LKP Mekar Sari bekerjasama dengan Koperindag Kota Bima. Sedangkan mengenai pemberdayaan masyarakat melalui kursus dan pelatihan, itu baru ranannya Dikbud Kota Bima."Tapi intinya kami sangat mendukung dan mengapresiasi keberadaan LKP Mekar Sari," tuturnya.
Sebelumnya, kegiatan pembukaan kursus dan Pelatihan tenun tradisonal Songket (tenunan lokal khas Bima ini juga dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis bantuan alat tradisional tenunan oleh LKP Mekar Sari kepada sejumlah Kelompok (WB) Mekar Sari.
Penyerahan alat tenun ini pun, diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dikbud Kota Bima kepada WB LKP Mekar Sari.(KS-RUL/Anhar)
Pembukaan Kursus dan Pelatihan yang diadakan oleh LKP Mekar Sari |
KOTA BIMA, KS- Kegiatan yang berlangsung di Sekertariat LKP Mekar Sari Kota Bima ini, dihadiri secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima bersama jajaran Dikbud Kota Bima. Ketua forum PKBM Kota Bima beserta jajaranya dan. Para tutor LKP Mekar Sari.Pemilik dan Penanggungjawab LKP Mekar Sari Kota Bima, ST Halimah bersama 40 orang Warga Belajar (WB) dan undangan lainya.
Kepala Dikbud Kota Bima Drs H Alwi Yasin M.Ap, kepada wartawan menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi keberadaan LKP Mekar Sari di wilayah Kota Bima."Kami sangat bersyukur adanya lembaga salah satunya LKP Mekar Sari yang sejatinya fungsinya melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kursus dan pelatihan," ujar Alwi, saat menghadiri kegiatan pembukaan LKP Mekar Sari.
Dikatakan Alwi, Dinas Dikbud Kota Bima sangat merespon dan mendukung keberadaan LKP Mekar Sari."Kalau tidak kami dukung. Mana mungkin kami berikan rekomendasi kepada LKP Mekar Sari," katanya.
Menurut Alwi, kegiatan seperti ini harus terus diadakan di wilayah Kota Bima. Sebab kata dia, sangat penting untuk menambah wawasan dan keterampilan para warga belajar (masyarakat) khususnya ibu-ibu rumah tangga."Jadi saya minta kegiatan seperti ini jangan hanya ada pada saat mendapat bantuan anggaran. Jadi harus dilaksanakan terus," pintanya.
Alwi juga menyebut, secara keseluruhan di wilayah Rabadompu Kota Bima masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai penenun kain lokal khas Bima. Tapi tepenting, ada inovasi desain dan prodak."Jadi tidak hanya intinya tidak hanya memproduksi busana dan sarung. Tapi harus bisa memproduksi hal-hal lain yang lebih inovasi," jelasnya.
Mengenai respon dikbud Kota Bima terkait hasil produksi kain tenun dan item lain kata Dia, tentu pihaknya akan membantu mempromosikan. Bisa saja lanjut dia, kain tenunan khas bima ini dijadikan busana yang biasa dipakai oleh para ASN saat menjalankan aktivitasnya di lingkup pemerintah Kota Bima."Tapi semua itu tentu tergantung keputusan pimpinan diatas (kepala daerah). Kami akan coba membahas ini ketika ada rapat di pemkot," terangnya.
Alwi menambahkan, berbicara prodak, tentu LKP Mekar Sari bekerjasama dengan Koperindag Kota Bima. Sedangkan mengenai pemberdayaan masyarakat melalui kursus dan pelatihan, itu baru ranannya Dikbud Kota Bima."Tapi intinya kami sangat mendukung dan mengapresiasi keberadaan LKP Mekar Sari," tuturnya.
Sebelumnya, kegiatan pembukaan kursus dan Pelatihan tenun tradisonal Songket (tenunan lokal khas Bima ini juga dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis bantuan alat tradisional tenunan oleh LKP Mekar Sari kepada sejumlah Kelompok (WB) Mekar Sari.
Penyerahan alat tenun ini pun, diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dikbud Kota Bima kepada WB LKP Mekar Sari.(KS-RUL/Anhar)
COMMENTS