Malam solidaritas mahasiswa NTB- Makassar, dengan tema Pulau Seribu Masjid Berduka, Gerakan Seribu Rupiah Untuk Lombok pada minggu malam (12...
Malam solidaritas mahasiswa NTB- Makassar, dengan tema Pulau Seribu Masjid Berduka, Gerakan Seribu Rupiah Untuk Lombok pada minggu malam (12/8). Kegiatan yang berlangsung pada pelataran Pantai Losari tersebut dimulai pukul 20 : 00 Wita sampai selesai.
KOTA BIMA, KS. - Kegiatan tersebut merupakan aksi kemanusiaan dalam hal membantu saudara/i dan keluarga yang sedang tertimpa bencana Gempa di Lombok NTB. Syamsuri ansyah M.M M.Kes., dalam sambutannya, mengajak ratusan mahasiswa dan warga Bima-Dompu yang hadir pada saat itu untuk menyuarakan bersama-sama kalimat semangat "Salam kemanusiaan. Duka lombok Duka indonesia" ucapnya.
Manyatukan kekuatan dan persepsi untuk mengatakan duka lombok adalah dukanya indonesia. Karena menurutnya, selama peristawa bencana itu, belum terlalu diperhatikan oleh media cetak, televisi, online dll. Dalam hal ini, yaitu setiap kegiatan aksi kemanusiaan dalam membantu masyrakat Lombok NTB. "Semoga kegiatan ini adalah kegiatan yang akan di ekspos ke media cetak, Tv, online dan sebagainya. Agar indonsesia tahu bahwa duka lombok adalah duka indonesia" cetusnya.
Dia mengaku sudah banyak mendapatkan sunmbangan dari berbagai pihak dimakassar untuk korban Gempa di Lombok NTB. "Alhamdulillah kita mendapat bantuan dari berbagai kalangan, bahkan ada dari teman-teman luar negeri juga, yaitu Filipina, Belanda juga dari Sumtra dan Padang, juga dari Jerman" bebernya.
Ucapan terimakasih pada seteiap elemen mahasiswa bima dompu makassar dan seluruh mahasiswa NTB di makassar. Dihimbaunya, semoga semua elemen tetap istiqomah dalam aksi kemanusiaan tersebut. "Saya mewakili mahasiswa bima dan dompu, mari kita tetap berjuang untuk menggalang dana sampai pada tahap makasimal. Semua ini, demi meringankan beban saudara-saudara kita di Lombok" tandasnya.
Satu hal yang menarik adalah performens dari teman2 yg menggunakan rimpu. Dia mengaku, dari beberapa turis yang hadir sangat menyukai tampilan ini, juga akan di ekspos ke medsosnya. "Teman-teman kita dari luar negeri ini sangat senang dengan penampilan Rimpu dari teman-teman Bima-Dompu" ungkap laki-laki dari Dena Kec. Madapangga itu.
Sukirman melanjutkan, kegiatan yang dikolaborasikan dengan pentas seni tersebut, menyajikan beberapa ikon . Diantranya, bacaan Puisi, Seni Teatrikal , Orasi Pembangkit Semangat, dan berdoa bersama serta Renungan penutup. "Saya dengan anggota team, akan pentas seni teatrikal. Pementasan ini menggambarkan bagaimana manusia hari ini, sehingga Tuhan menurunkan teguran semacam itu, atau bencana Gempa tersebut merupakan ulah tangan manusia sendiri" beber sukirman mentor seni teatrikal.
Pementasan seni teatrikal yang dimainkan cukup membuat hening suasana pada saat itu. Selain pertunjukan, ada juga bacaan puisi yang dikolaborasikan dengan pementasan tersebut. Tiba-tiba setiap kepala yang ada mengucapkan laillahailallah serentak mengikuti bacaan puisi. Puisi yang dibacakan menceritakan keadaan manusia setelah tertimpa bencana tersebut, mampu membuat setiap penonton meneteskan air mata, juga merinding ketika ucapan laillahailallah.
Arvi, salah satu dari team seni teatrikal tersebut, dalam puisinya mengulang-ngulangkan kalimat laillahailallah. Penonton pun serayak mengikutinya.
"Lailahailallah"
Arvi, sambil menyalakan lilin pada tangan dengan dentuman suara lailahailallah pada mulutnya, jalan kelilingi lingkaran pementasan. (KS-Anhar)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS. - Kegiatan tersebut merupakan aksi kemanusiaan dalam hal membantu saudara/i dan keluarga yang sedang tertimpa bencana Gempa di Lombok NTB. Syamsuri ansyah M.M M.Kes., dalam sambutannya, mengajak ratusan mahasiswa dan warga Bima-Dompu yang hadir pada saat itu untuk menyuarakan bersama-sama kalimat semangat "Salam kemanusiaan. Duka lombok Duka indonesia" ucapnya.
Manyatukan kekuatan dan persepsi untuk mengatakan duka lombok adalah dukanya indonesia. Karena menurutnya, selama peristawa bencana itu, belum terlalu diperhatikan oleh media cetak, televisi, online dll. Dalam hal ini, yaitu setiap kegiatan aksi kemanusiaan dalam membantu masyrakat Lombok NTB. "Semoga kegiatan ini adalah kegiatan yang akan di ekspos ke media cetak, Tv, online dan sebagainya. Agar indonsesia tahu bahwa duka lombok adalah duka indonesia" cetusnya.
Dia mengaku sudah banyak mendapatkan sunmbangan dari berbagai pihak dimakassar untuk korban Gempa di Lombok NTB. "Alhamdulillah kita mendapat bantuan dari berbagai kalangan, bahkan ada dari teman-teman luar negeri juga, yaitu Filipina, Belanda juga dari Sumtra dan Padang, juga dari Jerman" bebernya.
Ucapan terimakasih pada seteiap elemen mahasiswa bima dompu makassar dan seluruh mahasiswa NTB di makassar. Dihimbaunya, semoga semua elemen tetap istiqomah dalam aksi kemanusiaan tersebut. "Saya mewakili mahasiswa bima dan dompu, mari kita tetap berjuang untuk menggalang dana sampai pada tahap makasimal. Semua ini, demi meringankan beban saudara-saudara kita di Lombok" tandasnya.
Satu hal yang menarik adalah performens dari teman2 yg menggunakan rimpu. Dia mengaku, dari beberapa turis yang hadir sangat menyukai tampilan ini, juga akan di ekspos ke medsosnya. "Teman-teman kita dari luar negeri ini sangat senang dengan penampilan Rimpu dari teman-teman Bima-Dompu" ungkap laki-laki dari Dena Kec. Madapangga itu.
Sukirman melanjutkan, kegiatan yang dikolaborasikan dengan pentas seni tersebut, menyajikan beberapa ikon . Diantranya, bacaan Puisi, Seni Teatrikal , Orasi Pembangkit Semangat, dan berdoa bersama serta Renungan penutup. "Saya dengan anggota team, akan pentas seni teatrikal. Pementasan ini menggambarkan bagaimana manusia hari ini, sehingga Tuhan menurunkan teguran semacam itu, atau bencana Gempa tersebut merupakan ulah tangan manusia sendiri" beber sukirman mentor seni teatrikal.
Pementasan seni teatrikal yang dimainkan cukup membuat hening suasana pada saat itu. Selain pertunjukan, ada juga bacaan puisi yang dikolaborasikan dengan pementasan tersebut. Tiba-tiba setiap kepala yang ada mengucapkan laillahailallah serentak mengikuti bacaan puisi. Puisi yang dibacakan menceritakan keadaan manusia setelah tertimpa bencana tersebut, mampu membuat setiap penonton meneteskan air mata, juga merinding ketika ucapan laillahailallah.
Arvi, salah satu dari team seni teatrikal tersebut, dalam puisinya mengulang-ngulangkan kalimat laillahailallah. Penonton pun serayak mengikutinya.
"Lailahailallah"
Arvi, sambil menyalakan lilin pada tangan dengan dentuman suara lailahailallah pada mulutnya, jalan kelilingi lingkaran pementasan. (KS-Anhar)
COMMENTS