Jika sebelumnya Kelurahan Tanjung, Kelurahan Sarae, Kelurahan Dara, Kelurahan Pane dan wilayah Rabadompu Kota Bima dijuluki sebagai “sarang...
Jika sebelumnya Kelurahan Tanjung, Kelurahan Sarae, Kelurahan Dara, Kelurahan Pane dan wilayah Rabadompu Kota Bima dijuluki sebagai “sarang peredaran narkoba jenis sabu”. Kali ini, sasaran empuk bisnis barang haram itu adalah wilayah Kecamatan Wera, kecamatan Sape dan Lambu. Parahnya lagi, wilayah Sape yang konon 80 persen petani, justru narkoba semakin merajalela. Artinya, pengguna narkoba, juga pengedar di wilayah Sape dan sekitarnya diduga pelakunya oknum warga biasa/petani.
SAPE,KS.- Benarkah Sape dan Lambu sabu dan miras merajalela ?. Lagi-Lagi salah seorang anggota aparat penegak hukum bercerita panjang kepada Wartawan Koran Stabilitas, terkait peredaran narkoba dan miras di Wilayah Sape. Katanya, dalam beberapa tahun terakhir ini, sabu dan miras semakin beredar luas, bahkan nyaris tak mendapat tindakan tegas dari aparat penegak hukum, kendati dirinya termasuk aparat penegak hukum.
Masalahnya, seorang bawahan sangat bergantung pada niat baik seorang atasan ketika diberikan amanah. Namun, sebaliknya, atasan saat ini menghianati amanah itu, bahkan dengan jabatan yang dimiliki dimanfaatkan untuk mencari keuntungan banyak, tentu uang haram dari hasil penjualan miras dan narkoba.
“Kalau beking itu tentu mendapat jatahlah. Bila tidak ada yang beking, kenapa miras dan narkoba semakin merajalela. Artinya, sangat munafik kalau peredaran miras dan narkoba di Sape dan Lambu saat ini tidak diketahui oleh aparat penegak hukum,” pungkasnya.
Ia berharap agar tidak terjadi masalah dikemudian hari di Sape dan Lambu, terutama dengan lembaga penegak hukum. Masalahnya, bagaimanapun akan tetap ada reaksi warga, jika warga tidak percaya lagi dengan kinerja lembaga penegak hukum untuk menegakan hukum secara adil dan benar.
“Harapan saya adalah bagaimana kita semua menyelamatkan generasi bangsa, terutama generasi muda di sudut-sudut jantung wilayah Kecamatan Sape, Lambu dan Wera saat ini. Sebab, bila narkoba dan miras merajalela, maka yang menjadi korban adalah generasi muda, anak cucu kita ke depannya,” harapnya.
Pada kesempatan itu, sumber itu juga meminta agar yang menduduki jabatan Kapolsek Sape adalah alumni AKPOL yang berpangkat Kompol bukan AKP. Sebab, Polsek Sape itu sudah masuk Polsek Tipe A yang pangkat minimal Kompol untuk bisa menjadi Kapolsek.”Kalau alumni Akpol itu tegas orangnnya. Sementara kita yang asli Bima ini, yang justru merusak generasi kita sendiri, makanya saya berharap Kapolsek Sape itu harus dari Akpol,” pintanya.
Sementara Wakapolda NTB, Brigjen Polisi, Drs.Tajudin,MH menyampaikan terimakasih kepada warga atas informasi yang berkaitan dengan kondisi kehidupan warga di wilayah hukum Polda NTB, khususnya di Bima.”Mengenai saran dan pendapat warga yang baik untuk kepentingan bersama, akan tetap di akomodir,” cetusnya singkat via WhatsAppnya.(KS-Aaz)
![]() |
Kapolsek Sape, Syarifudin Jamal |
SAPE,KS.- Benarkah Sape dan Lambu sabu dan miras merajalela ?. Lagi-Lagi salah seorang anggota aparat penegak hukum bercerita panjang kepada Wartawan Koran Stabilitas, terkait peredaran narkoba dan miras di Wilayah Sape. Katanya, dalam beberapa tahun terakhir ini, sabu dan miras semakin beredar luas, bahkan nyaris tak mendapat tindakan tegas dari aparat penegak hukum, kendati dirinya termasuk aparat penegak hukum.
Masalahnya, seorang bawahan sangat bergantung pada niat baik seorang atasan ketika diberikan amanah. Namun, sebaliknya, atasan saat ini menghianati amanah itu, bahkan dengan jabatan yang dimiliki dimanfaatkan untuk mencari keuntungan banyak, tentu uang haram dari hasil penjualan miras dan narkoba.
“Kalau beking itu tentu mendapat jatahlah. Bila tidak ada yang beking, kenapa miras dan narkoba semakin merajalela. Artinya, sangat munafik kalau peredaran miras dan narkoba di Sape dan Lambu saat ini tidak diketahui oleh aparat penegak hukum,” pungkasnya.
Ia berharap agar tidak terjadi masalah dikemudian hari di Sape dan Lambu, terutama dengan lembaga penegak hukum. Masalahnya, bagaimanapun akan tetap ada reaksi warga, jika warga tidak percaya lagi dengan kinerja lembaga penegak hukum untuk menegakan hukum secara adil dan benar.
“Harapan saya adalah bagaimana kita semua menyelamatkan generasi bangsa, terutama generasi muda di sudut-sudut jantung wilayah Kecamatan Sape, Lambu dan Wera saat ini. Sebab, bila narkoba dan miras merajalela, maka yang menjadi korban adalah generasi muda, anak cucu kita ke depannya,” harapnya.
Pada kesempatan itu, sumber itu juga meminta agar yang menduduki jabatan Kapolsek Sape adalah alumni AKPOL yang berpangkat Kompol bukan AKP. Sebab, Polsek Sape itu sudah masuk Polsek Tipe A yang pangkat minimal Kompol untuk bisa menjadi Kapolsek.”Kalau alumni Akpol itu tegas orangnnya. Sementara kita yang asli Bima ini, yang justru merusak generasi kita sendiri, makanya saya berharap Kapolsek Sape itu harus dari Akpol,” pintanya.
Sementara Wakapolda NTB, Brigjen Polisi, Drs.Tajudin,MH menyampaikan terimakasih kepada warga atas informasi yang berkaitan dengan kondisi kehidupan warga di wilayah hukum Polda NTB, khususnya di Bima.”Mengenai saran dan pendapat warga yang baik untuk kepentingan bersama, akan tetap di akomodir,” cetusnya singkat via WhatsAppnya.(KS-Aaz)
COMMENTS