Bencana Banjir Bandang yang melanda Kota Bima Desember 2016 lalu menyisahkan luka mendalam bagi Ratusan Ribu Masyarakat Kota Bima. Bantuan d...
Bencana Banjir Bandang yang melanda Kota Bima Desember 2016 lalu menyisahkan luka mendalam bagi Ratusan Ribu Masyarakat Kota Bima. Bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan, mulai dari pihak Swasta, Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Provinsi (Pemprov) hingga Pemerintah Pusat (Pempus). Ada yang dalam bentuk Barang, Sembako dan juga berupa Uang Tunai. Bahkan, Pusat sudah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk merenovasi serta membangun baru sejumlah Rumah Warga korban musibah alam tersebut. Dari sejumlah Kelurahan, terdapat beberapa Kelurahan yang terakomodir mendapat dana Bantuan tersebut. Tak terkecuali, Kelurahan Penaraga Kota Bima.
KOTA BIMA, KS. - Namun, bantuan dalam kaitan itu terkesan tidak tepat sasaran, tidak merata, sebagian terakomodir mendapat dana bantuan tersebut, sebagiannya tidak. Di Kelurahan Penaraga misalnya, terdapat Tiga Kepala Keluarga (KK) yang tidak mendapat bantuan tersebut. Sebut saja, Rumah milik Hermansyah, Nurbaya dan Fatmah H.M.Tahir. Tiga korban terdampak Banjir tersebut merupakan Warga RT.01, RW.01 Kelurahan Penaraga.
Hermasyah, kepada Wartawan Koran Stabilitas Minggu (23/9) mengaku, sampai saat ini belum mendapat bantuan tersebut. Sementara, Warga lain sudah mendapat anggaran bantuan untuk rehab atau membangun baru.”Kami belum mendapat dana bantuan tersebut. Kebenarnya, mungkin akan lebih baik apabila Pemda dan rekan Wartawan bisa melihat secara langsung, bagaimana kondisi Rumah kami,” kata Hermansyah.
Rupanya, kondisi memprihatinkan yang dialami tiga korban terdampak banjir tersebut sudah berlangsung lama. Dari sejak musibah hingga September 2018 ini. Sejumlah perabot Rumah Tangga termasuk Barang Elekronik, seperti TV dan lain sebagainya mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.”Kami terpaksa tidur disini, dilantai yang masih ada sisa lumpur banjir.Soal ini, saya kira tidak perlu saya jelaskan. Bagaimana kondisi atau keadaan kami, saya rasa Pemerintah dan Anggota Dewan sudah tahu. Kenyataanya, sampai detik ini kami korban banjir belum mendapat bantuan tersebut,” ujarnya.
Liputan langsung Wartawan Koran Stabilitas menyebutkan, kondisi Rumah milik Tiga Warga setempat mengalami kerusakan tak terbantahkan. Mulai dari Lantai hingga bagian Atap, begitupun Perabot Rumah juga mengalami kerusakan.
Masih berdasarkan hasil penelusuran Wartawan Koran ini, penyaluran dana bantuan terkesan tidak tepat sasaran. Masalahnya, ada beberapa KK yang tergolong mampu (berada) yang mendapat dana bantuan tersebut. Celakanya, hingga bahkan ada Lahan Kosong tanpa Bangunan atau tanpa penghuni yang mendapat bantuan dalam kaitan itu. Menurut Warga sekitar, lahan yang berlokasi di Bagian Barat Jalan tersebut belum ada bangunan apalagi penghuninya. Dari sebelum bencana banjir melanda Kota Bima. “Dapat anggaran, padahal tidak ada bangunan apalagi penghuni. Sementara, Tiga korban ekonomi lemah justeru tidak diberi bantuan,” kata beberapa Warga setempat. (KS-Anhar)
Kondisi rumah warga korban terdampak banjir Kota Bima |
KOTA BIMA, KS. - Namun, bantuan dalam kaitan itu terkesan tidak tepat sasaran, tidak merata, sebagian terakomodir mendapat dana bantuan tersebut, sebagiannya tidak. Di Kelurahan Penaraga misalnya, terdapat Tiga Kepala Keluarga (KK) yang tidak mendapat bantuan tersebut. Sebut saja, Rumah milik Hermansyah, Nurbaya dan Fatmah H.M.Tahir. Tiga korban terdampak Banjir tersebut merupakan Warga RT.01, RW.01 Kelurahan Penaraga.
Hermasyah, kepada Wartawan Koran Stabilitas Minggu (23/9) mengaku, sampai saat ini belum mendapat bantuan tersebut. Sementara, Warga lain sudah mendapat anggaran bantuan untuk rehab atau membangun baru.”Kami belum mendapat dana bantuan tersebut. Kebenarnya, mungkin akan lebih baik apabila Pemda dan rekan Wartawan bisa melihat secara langsung, bagaimana kondisi Rumah kami,” kata Hermansyah.
Rupanya, kondisi memprihatinkan yang dialami tiga korban terdampak banjir tersebut sudah berlangsung lama. Dari sejak musibah hingga September 2018 ini. Sejumlah perabot Rumah Tangga termasuk Barang Elekronik, seperti TV dan lain sebagainya mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.”Kami terpaksa tidur disini, dilantai yang masih ada sisa lumpur banjir.Soal ini, saya kira tidak perlu saya jelaskan. Bagaimana kondisi atau keadaan kami, saya rasa Pemerintah dan Anggota Dewan sudah tahu. Kenyataanya, sampai detik ini kami korban banjir belum mendapat bantuan tersebut,” ujarnya.
Liputan langsung Wartawan Koran Stabilitas menyebutkan, kondisi Rumah milik Tiga Warga setempat mengalami kerusakan tak terbantahkan. Mulai dari Lantai hingga bagian Atap, begitupun Perabot Rumah juga mengalami kerusakan.
Masih berdasarkan hasil penelusuran Wartawan Koran ini, penyaluran dana bantuan terkesan tidak tepat sasaran. Masalahnya, ada beberapa KK yang tergolong mampu (berada) yang mendapat dana bantuan tersebut. Celakanya, hingga bahkan ada Lahan Kosong tanpa Bangunan atau tanpa penghuni yang mendapat bantuan dalam kaitan itu. Menurut Warga sekitar, lahan yang berlokasi di Bagian Barat Jalan tersebut belum ada bangunan apalagi penghuninya. Dari sebelum bencana banjir melanda Kota Bima. “Dapat anggaran, padahal tidak ada bangunan apalagi penghuni. Sementara, Tiga korban ekonomi lemah justeru tidak diberi bantuan,” kata beberapa Warga setempat. (KS-Anhar)
COMMENTS