Dihadapan sejumlah Media Sudirman, menyampaikan permohonan maaf kepada alumni, mahasiswa dan lembaga STISIP Mbojo Bima. Sesunggunya, diriny...
Dihadapan sejumlah Media Sudirman, menyampaikan permohonan maaf kepada alumni, mahasiswa dan lembaga STISIP Mbojo Bima. Sesunggunya, dirinya tidak bermaksud apalagi memiliki niat untuk merendahkan semua civitas akademika STISIP Mbojo Bima.
KOTA BIMA, KS.- "Sesungguhnya, tidak ada niat saya melecehkan Stisip Bima.Walau demikian, saya secara pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada Stisip, Mahasiswa dan termasuk alumninya," kata De Je.
De Je mengaku sengaja mengundang media untuk menyampaikan klarifikasi. Mengingat, komentarnya yang sudah menjadi viral itu, hingga berdampak pada dunia pendidikan. Persoalan tersebut bermula dari postingan sebuah berita. Saat itu, dirinya menjadi sumber berita. Hanya saja ia tidak paham, kenapa berita tahun 2017 itu diunggah kembali di media sosial.
" Awalnya,saya nggak tahu. Tapi diberitahu dan di tag. Kemudian, awalnya diskusi biasa saja. Seperti akun bernama Taufiq Saleh, Yoely Libra, Delian LuBis, dan pemilik akun bernama Jeef. ujarnya.
Kata Sudirman, dirinya di tag untuk dimintai tanggapan. Lalu mengalir diskusi biasa. Kemudian ada komentar akun Delian LuBis, yang tidak dia kenal, dan tidak berteman dengannya di Facebook, berkomentar kasar. Menuding dirinya yang menghalangi pembangunan rumah ibadah.
"Yang kita persoalkan itu pengajuan anggaran tambahan untuk tiang pancang yang miring. Padahal, itu menjadi tanggungjawab Kampus Petra selaku arsitek. Kenapa merancang bangunan tidak melihat kuku gunung, sehingga tiang miring,” urainya.
Namun sambungnya, semua penjelasan soal masjid tersebut tidak dipahami oleh Delian LuBis. Kendati terus diberikan pemahaman, tetap muncul komentar kasar terhadapnya. Bahkan dirinya dituding lantang bersuara dalam pemberitaan tersebut karena tidak dapat proyek dan lain sebagainya.
Karena melihat komentar yang semakin panas kata dia, akhirnya Sudirman DJ membuka profil akun Delian LuBis dan mengetahui jika yang bersangkutan merupakan alumni STISIP. Munculah potongan komentarnya yang sudah kadung discreenshot dan disebarkan luaskan.
“Jadi, komentar saya itu bukan serang STISIP secara kelembagaan, demi Allah SWT. Karena saya juga latar belakangnya dosen di Bima.Yang saya komen itu, personal Delian Lubis, bukan kampus. Makanya saya suruh dia kuliah lagi di luar,” terangnya.
Sudirman pun berani bersumpah, tidak ada niatnya merendahkan para Alumni, mahasiswa dan lembaga STISIP. Karena beberapa orang penting di kampus tersebut dan para alumni, orang orang yang juga pernah dekatnya.
Dirinya juga menyesalkan, kenapa yang discreenshot hanya komentar tersebut. Padahal jika disimak dari awal, komentarnya tersebut muncul karena bersumber dari dinamika komentar awal yang sudah menuding dirinya yang tidak – tidak.
“Sekali lagi saya atas nama pribadi, saya mohon maaf untuk semua jajaran STISIP, baik untuk mahasiswa, dosen dan alumni,” ucapnya.
Soal masalah tersebut yang sudah dilapor ke ranah hukum, sebagai insan yang taat hukum dirinya tetap akan kooperatif. Sementara soal rencana aksi yang akan dilakukan oleh para Alumni, dirinya pun akan siap hadapi untuk memberikan penjelasan.
Tapi kalau sudah lapor polisi, tidak perlu lah demo. Kita tunggu saja proses hukum yang sudab berjalan, harapnya.
Untuk mengurai persoalan tersebut, dirinya akan upayakan untuk berkomunikasi dengan jajaran lembaga STISIP. Menyampaikan duduk persoalannya.
Ditanya soal sikap partai atas persoalan itu, Sudirman mengaku Partai Gerindra sudah mengetahuinya dan tidak mempersoalkannya. Mengenai ada tantangan Pak Arif Sukirman untuk berdebat. Saya tidak berani. Karena ilmu saya masih S1, sementara Pak Arif Sukirman sudah S2,” pungkasnya.(KS-Anhar)
![]() |
Sudirman De Je |
KOTA BIMA, KS.- "Sesungguhnya, tidak ada niat saya melecehkan Stisip Bima.Walau demikian, saya secara pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada Stisip, Mahasiswa dan termasuk alumninya," kata De Je.
De Je mengaku sengaja mengundang media untuk menyampaikan klarifikasi. Mengingat, komentarnya yang sudah menjadi viral itu, hingga berdampak pada dunia pendidikan. Persoalan tersebut bermula dari postingan sebuah berita. Saat itu, dirinya menjadi sumber berita. Hanya saja ia tidak paham, kenapa berita tahun 2017 itu diunggah kembali di media sosial.
" Awalnya,saya nggak tahu. Tapi diberitahu dan di tag. Kemudian, awalnya diskusi biasa saja. Seperti akun bernama Taufiq Saleh, Yoely Libra, Delian LuBis, dan pemilik akun bernama Jeef. ujarnya.
Kata Sudirman, dirinya di tag untuk dimintai tanggapan. Lalu mengalir diskusi biasa. Kemudian ada komentar akun Delian LuBis, yang tidak dia kenal, dan tidak berteman dengannya di Facebook, berkomentar kasar. Menuding dirinya yang menghalangi pembangunan rumah ibadah.
"Yang kita persoalkan itu pengajuan anggaran tambahan untuk tiang pancang yang miring. Padahal, itu menjadi tanggungjawab Kampus Petra selaku arsitek. Kenapa merancang bangunan tidak melihat kuku gunung, sehingga tiang miring,” urainya.
Namun sambungnya, semua penjelasan soal masjid tersebut tidak dipahami oleh Delian LuBis. Kendati terus diberikan pemahaman, tetap muncul komentar kasar terhadapnya. Bahkan dirinya dituding lantang bersuara dalam pemberitaan tersebut karena tidak dapat proyek dan lain sebagainya.
Karena melihat komentar yang semakin panas kata dia, akhirnya Sudirman DJ membuka profil akun Delian LuBis dan mengetahui jika yang bersangkutan merupakan alumni STISIP. Munculah potongan komentarnya yang sudah kadung discreenshot dan disebarkan luaskan.
“Jadi, komentar saya itu bukan serang STISIP secara kelembagaan, demi Allah SWT. Karena saya juga latar belakangnya dosen di Bima.Yang saya komen itu, personal Delian Lubis, bukan kampus. Makanya saya suruh dia kuliah lagi di luar,” terangnya.
Sudirman pun berani bersumpah, tidak ada niatnya merendahkan para Alumni, mahasiswa dan lembaga STISIP. Karena beberapa orang penting di kampus tersebut dan para alumni, orang orang yang juga pernah dekatnya.
Dirinya juga menyesalkan, kenapa yang discreenshot hanya komentar tersebut. Padahal jika disimak dari awal, komentarnya tersebut muncul karena bersumber dari dinamika komentar awal yang sudah menuding dirinya yang tidak – tidak.
“Sekali lagi saya atas nama pribadi, saya mohon maaf untuk semua jajaran STISIP, baik untuk mahasiswa, dosen dan alumni,” ucapnya.
Soal masalah tersebut yang sudah dilapor ke ranah hukum, sebagai insan yang taat hukum dirinya tetap akan kooperatif. Sementara soal rencana aksi yang akan dilakukan oleh para Alumni, dirinya pun akan siap hadapi untuk memberikan penjelasan.
Tapi kalau sudah lapor polisi, tidak perlu lah demo. Kita tunggu saja proses hukum yang sudab berjalan, harapnya.
Untuk mengurai persoalan tersebut, dirinya akan upayakan untuk berkomunikasi dengan jajaran lembaga STISIP. Menyampaikan duduk persoalannya.
Ditanya soal sikap partai atas persoalan itu, Sudirman mengaku Partai Gerindra sudah mengetahuinya dan tidak mempersoalkannya. Mengenai ada tantangan Pak Arif Sukirman untuk berdebat. Saya tidak berani. Karena ilmu saya masih S1, sementara Pak Arif Sukirman sudah S2,” pungkasnya.(KS-Anhar)
COMMENTS