Komisi III DPRD Kabupaten Dompu belum lama ini juga mengomentari mengenai dunia pendidikan di wilayah Kabupaten Dompu. Menurut mereka dunia ...
Komisi III DPRD Kabupaten Dompu belum lama ini juga mengomentari mengenai dunia pendidikan di wilayah Kabupaten Dompu. Menurut mereka dunia pendidikan di daerah ini sudah semakin maju dan tinggalbagaimana adanya peningkatakan displinnya pembinaan oleh guru dan peran serta para orang tua.
DOMPU,KS.- ”Peningkatan dunia pendidikan tentu harus berawal dari usaha dan kerjasama semua pihak terutama para guru dan orang tua siswa,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Dompu, Muhammad Ikhsan S.Sos (Partai Nasdem), saat diwawancarai di kantornya (kantor DPRD), Senin (17/9).
Dikatakan Ikhsan, terkait mental dan moral anak siswa didikb yang walaupun masih ada beberapa oknum siswa yang terlibat dalam penggunaan obat khususnya tramadol memang masih marak. Akan tetapi kata Dia, kondisi ini belum sepenuhnya berada pada tingkatan level besar terhadap masalah tersebut.”Tapi Alhamdulillah, persaoalan ini masih bisa diatasi atau diselamatkan dari kejahatan penggunaan obat tramadol,” katanya.
Namun semua ini menurut Ikhsan, penanganannya untuk memberikan penyadaran dan masukan tidak mesti harus dibebankan semuanya kepada pihak sekolah (para guru). Akan tetapi kata Dia, juga perlu ada peranan para orang tua siswa dalam mendidik dan memberikan wawasan serta masukan terhadap anak-anaknya.” Lama waktu mengikuti kegiatan KBM di sekolah itu hanya efektif 5 jam saja. Sementara waktu di rumah itu ada 19 jam, artinya para anak-anak ini lebih banyak waktunya di rumah atau bersama orang tuanya,” paparnya.
Tidak hanya itu menurut Ikhsan, kondisi lingkungan pun juga menjadi tolak ukur pergaulan para anak-anak terutama dalam hal membentuk watak dan moral.”Artinya disini peran orang tua untuk selalu memberikan pengawasan secara melekat terhadap anak-anaknya terutama dalam memberikan masukan mengenai lingkungan pergaulan,” jelasnya.
Bagaimana tanggapan Komisi III DPRD terkait adanya beberapa kejadian tawuran antar pelajar (siswa) di Kabupaten Dompu…? Iksan menegaskan, mengenai kejadian tawuran antar pelajar di Dompu sifanya tidak marak dan tidak seperti kejadian-kejadian di wilayah kota-kota besar.”Tapi walaupun itu, kita tidak boleh tinggal diam dan harus segera ditangani dengan serius dengan memberikan masukan dan penyadaran kepada para siswa,” tuturnya.
Untuk mengatasi permasalah ini pun lanjut Ikhsan, perlu adanya peningkatan pengawasan dan control oleh orang tua dan guru. Terutama dalam hal kata dia, mengencek apakah benar para siswa – siswa ada di sekolah atau memang siswa tidak berada di sekolah.”Ya minimal orang tua menghubungi anak-anaknya untuk menanyakan dimana keberadaan pada saat jam sekolah,” saranya.
Bagaimana tanggapan Komisi III DPRD terkait angka kematian siswa dan siswi akibat aksi bunuh diri …? Diakui Ikhsan, dirinya juga mendapatkan informasi terkait adanya beberapa kasus bunuh diri siswa dan siswi yang terjadi di wilayah Kabupaten Dompu. Menurut Dia, kejadian – kejadian tersebut tidak boleh dianggap remeh dan harus ditangani secara serius.
“Ini membutuhkan perjuangan kita semua terutama para orang tua. Karena kejadian seperti ini kesanya marak di dompu. Tapi kemungkinan kejadian seperti ini diakibatkan oleh tekanan hidup atau ekonomi sehingga mereka melakukan aksi bunuh diri. Tapi intinya ini perlu adanya komunikasi intens oleh para orang tua dibantu para guru dan lainya untuk membina dan memberikan masukan,” Tandasnya.(KS-RUL)
 |
| Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Dompu, Muhammad Ikhsan S.Sos |
DOMPU,KS.- ”Peningkatan dunia pendidikan tentu harus berawal dari usaha dan kerjasama semua pihak terutama para guru dan orang tua siswa,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Dompu, Muhammad Ikhsan S.Sos (Partai Nasdem), saat diwawancarai di kantornya (kantor DPRD), Senin (17/9).
Dikatakan Ikhsan, terkait mental dan moral anak siswa didikb yang walaupun masih ada beberapa oknum siswa yang terlibat dalam penggunaan obat khususnya tramadol memang masih marak. Akan tetapi kata Dia, kondisi ini belum sepenuhnya berada pada tingkatan level besar terhadap masalah tersebut.”Tapi Alhamdulillah, persaoalan ini masih bisa diatasi atau diselamatkan dari kejahatan penggunaan obat tramadol,” katanya.
Namun semua ini menurut Ikhsan, penanganannya untuk memberikan penyadaran dan masukan tidak mesti harus dibebankan semuanya kepada pihak sekolah (para guru). Akan tetapi kata Dia, juga perlu ada peranan para orang tua siswa dalam mendidik dan memberikan wawasan serta masukan terhadap anak-anaknya.” Lama waktu mengikuti kegiatan KBM di sekolah itu hanya efektif 5 jam saja. Sementara waktu di rumah itu ada 19 jam, artinya para anak-anak ini lebih banyak waktunya di rumah atau bersama orang tuanya,” paparnya.
Tidak hanya itu menurut Ikhsan, kondisi lingkungan pun juga menjadi tolak ukur pergaulan para anak-anak terutama dalam hal membentuk watak dan moral.”Artinya disini peran orang tua untuk selalu memberikan pengawasan secara melekat terhadap anak-anaknya terutama dalam memberikan masukan mengenai lingkungan pergaulan,” jelasnya.
Bagaimana tanggapan Komisi III DPRD terkait adanya beberapa kejadian tawuran antar pelajar (siswa) di Kabupaten Dompu…? Iksan menegaskan, mengenai kejadian tawuran antar pelajar di Dompu sifanya tidak marak dan tidak seperti kejadian-kejadian di wilayah kota-kota besar.”Tapi walaupun itu, kita tidak boleh tinggal diam dan harus segera ditangani dengan serius dengan memberikan masukan dan penyadaran kepada para siswa,” tuturnya.
Untuk mengatasi permasalah ini pun lanjut Ikhsan, perlu adanya peningkatan pengawasan dan control oleh orang tua dan guru. Terutama dalam hal kata dia, mengencek apakah benar para siswa – siswa ada di sekolah atau memang siswa tidak berada di sekolah.”Ya minimal orang tua menghubungi anak-anaknya untuk menanyakan dimana keberadaan pada saat jam sekolah,” saranya.
Bagaimana tanggapan Komisi III DPRD terkait angka kematian siswa dan siswi akibat aksi bunuh diri …? Diakui Ikhsan, dirinya juga mendapatkan informasi terkait adanya beberapa kasus bunuh diri siswa dan siswi yang terjadi di wilayah Kabupaten Dompu. Menurut Dia, kejadian – kejadian tersebut tidak boleh dianggap remeh dan harus ditangani secara serius.
“Ini membutuhkan perjuangan kita semua terutama para orang tua. Karena kejadian seperti ini kesanya marak di dompu. Tapi kemungkinan kejadian seperti ini diakibatkan oleh tekanan hidup atau ekonomi sehingga mereka melakukan aksi bunuh diri. Tapi intinya ini perlu adanya komunikasi intens oleh para orang tua dibantu para guru dan lainya untuk membina dan memberikan masukan,” Tandasnya.(KS-RUL)
COMMENTS