Jumlah korban keracunan makanan dipesta pernikahan di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah. Ilustr...
Jumlah korban keracunan makanan dipesta pernikahan di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah.
BIMA, KS- Polisi mencatat, jumlah pasien keracunan usai menyatap hidangan pesta pernikahan pada Rabu (26/9) sore mencapai 208 orang.
"Data itu berdasarkan hasil pendataan tim medis Puskesmas Sape," ujar Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, Ipda Suratno kepada wartawan, Kamis (27/9).
Dari jumlah itu, ia menyebutkan satu diantaranya terpaksa dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut.
"Satu pasien yang mengalami keracunan tersebut, saat ini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit,"ujar Suratno
Ia mengatakan, hingga saat ini sebagian besar pasien masih dalam perawatan di Puskesmas Sape. Mereka terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.
"Terkait kondisi warga yang ditangani di Puskesmas, belum diketahui. Namun Kapolres telah memerintahkan anggota Polsek Sape untuk terus memantau perkembangan pasien,"tuturnya
Menurut Suratno, penyebab keracunan yang menimpa ratusan warga di beberapa Desa itu belum disimpulkan.
Untuk mengetahui penyebab keracunan makanan tersebut, petugas sedang melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan saksi-saksi.
"Penyebab keracunan masih diselidiki oleh jajaran Polsek Sape. Namun berdasarkan informasi sementara, warga yang keracunan akibat menyantap bakso di pesta pernikahan,"ucapnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, dr.Ganis Kristanto Prihadi membenarkan adanya kejadian keracunan massal tersebut.
Untuk mengetahui penyebab keracunan, pihaknya telah mengambil sampel berupa muntahan pasien serta sisa hidangan pesta seperti kuah dan bakso.
"Sampel tersebut telah dikirim ke Mataram untuk diuji di Laboratorium kesehatan provinsi,"kata dia.
Gani menambahkan, ratusan korban keracunan mendapat pertolongan medis secara intensif di Puskesmas Sape. Namun, sebagian besar pasien diantaranya dibolehkan pulang usai kondisinya membaik.
"Yang tersisa ada 4 orang masih dalam perawatan, satu diantaranya telah dirujuk ke RSUD Bima,"terangnya.
Diberitakan sebelumnya, keracunan massal itu terjadi pada Rabu (26/9/2018) sore.
Camat Sape, Kamarudin mengatakan, kasus keracunan massal tersebut diketahui setelah korban berjatuhan usai pesta sesaat setelah salat magrib.
Kuat dugaan warga mengalami keracunan usai mengosumsi sajian pada pesta pernikahan warga Desa Buncu yang digelar Rabu sore.
"Mereka diduga mengalami keracunan akibat memakan bakso yang disajikan pada pesta pernikahan,"kata Kamarudin.
Menurutnya, secara umum korban keracunan usai menyatap bakso di pesta pernikahan mengalami mual, mules, pusing, muntah dan demam.
Untuk membantu para korban, pemerintah setempat telah membuka posko kesehatan guna melayani warga. Tidak hanya itu, sejumlah mobil ambulans juga disediakan untuk mengantisipasi adanya pasien rujukan.(KS-Anhar)
![]() |
Ilustrasi |
BIMA, KS- Polisi mencatat, jumlah pasien keracunan usai menyatap hidangan pesta pernikahan pada Rabu (26/9) sore mencapai 208 orang.
"Data itu berdasarkan hasil pendataan tim medis Puskesmas Sape," ujar Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, Ipda Suratno kepada wartawan, Kamis (27/9).
Dari jumlah itu, ia menyebutkan satu diantaranya terpaksa dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut.
"Satu pasien yang mengalami keracunan tersebut, saat ini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit,"ujar Suratno
Ia mengatakan, hingga saat ini sebagian besar pasien masih dalam perawatan di Puskesmas Sape. Mereka terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.
"Terkait kondisi warga yang ditangani di Puskesmas, belum diketahui. Namun Kapolres telah memerintahkan anggota Polsek Sape untuk terus memantau perkembangan pasien,"tuturnya
Menurut Suratno, penyebab keracunan yang menimpa ratusan warga di beberapa Desa itu belum disimpulkan.
Untuk mengetahui penyebab keracunan makanan tersebut, petugas sedang melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan saksi-saksi.
"Penyebab keracunan masih diselidiki oleh jajaran Polsek Sape. Namun berdasarkan informasi sementara, warga yang keracunan akibat menyantap bakso di pesta pernikahan,"ucapnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, dr.Ganis Kristanto Prihadi membenarkan adanya kejadian keracunan massal tersebut.
Untuk mengetahui penyebab keracunan, pihaknya telah mengambil sampel berupa muntahan pasien serta sisa hidangan pesta seperti kuah dan bakso.
"Sampel tersebut telah dikirim ke Mataram untuk diuji di Laboratorium kesehatan provinsi,"kata dia.
Gani menambahkan, ratusan korban keracunan mendapat pertolongan medis secara intensif di Puskesmas Sape. Namun, sebagian besar pasien diantaranya dibolehkan pulang usai kondisinya membaik.
"Yang tersisa ada 4 orang masih dalam perawatan, satu diantaranya telah dirujuk ke RSUD Bima,"terangnya.
Diberitakan sebelumnya, keracunan massal itu terjadi pada Rabu (26/9/2018) sore.
Camat Sape, Kamarudin mengatakan, kasus keracunan massal tersebut diketahui setelah korban berjatuhan usai pesta sesaat setelah salat magrib.
Kuat dugaan warga mengalami keracunan usai mengosumsi sajian pada pesta pernikahan warga Desa Buncu yang digelar Rabu sore.
"Mereka diduga mengalami keracunan akibat memakan bakso yang disajikan pada pesta pernikahan,"kata Kamarudin.
Menurutnya, secara umum korban keracunan usai menyatap bakso di pesta pernikahan mengalami mual, mules, pusing, muntah dan demam.
Untuk membantu para korban, pemerintah setempat telah membuka posko kesehatan guna melayani warga. Tidak hanya itu, sejumlah mobil ambulans juga disediakan untuk mengantisipasi adanya pasien rujukan.(KS-Anhar)
COMMENTS