Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Made Winarta,S.I.K. melalui Kasubbag Humas Ipda Suratno menyatakan, kabar penculikan yang santer di media ...
Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Made Winarta,S.I.K. melalui Kasubbag Humas Ipda Suratno menyatakan, kabar penculikan yang santer di media sosial tersebut dipastikan pihaknya adalah bohong atau hoax.
BIMA, KS.- “Tulisan yang beredar di media sosial facebook terkait penculikan anak,kami tegaskan berita ini tidak benar atau hoax,” ungkap tegas Suratno.
Tulisan hoax yang beredar viral di media sosial menceritakan, seorang Ibu melaporkan bahwa anak Perempuannya telah diculik, kemudian Ibu tersebut menceritakan kepada Petugas Polri bagaimana terjadinya penculikan. Menurutnya bahwa orang yang membawa anaknya, sempat memberikan nomor HP yang dia tulis pada telapak tangannya dengan nomor 082*71*70, orang tersebut juga menjelaskan rumahnya ada di Gunung Dua dan menggunakan mobil avanza warna putih, No. Pol. : DK 8 A.
Tertaut komentar-komentar dalam tulisan tersebut, bahwa pelaku penculikannya diduga salah satu oknum polisi.
Dijelaskan detil Kasubag Humas Humas, Kamis 20 September 2018 sekitar Pukul 16.00 Wita, memang benar telah datang seorang warga dari Desa Nanga Wera Kabupaten Bima yang menginformasikan kepada petugas piket SPK Polsek Wera bahwa telah terjadi dugaan Penculikan Anak di Jln Lintas Wera Bima tepatnya di Pantai Mantau Desa Nanga Wera Kabupaten Bima.
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap ibu Korban maupun saksi disekitar TKP.
“Hasil interogasi dari Ibu korban menerangkan bahwa anaknya bukan diculik melainkan dibawa oleh temannya yang merupakan istri dari anggota Polri yang tinggal di Asrama Gunung dua,” jelas Kasubag Humas.
Dalam keterangannya, anak tersebut memang diajak oleh Istri anggota untuk menginap dirumahnya sehari dan akan dipulangkan besok pagi, selang 2 jam kemudian Ibu korban menelepon nomor Istri anggota tersebut untuk menanyakan, apakah anaknya menangis atau tidak dalam perjalanan menuju ke Bima, namun nomornya tidak aktif.
Setelah dicek nomor tersebut ternyata kurang satu angka, sehingga tidak bisa dihubungi dan untuk menjawab keresahannya, kemudian ibu korban pergi ke Bima untuk mendatangi asrama tempat tinggal dari Istri anggota Polri tersebut. Setelah sampai di asrama Gunung dua, anak tersebut ditemui dalam keadaan baik-baik saja dan sedang bermain.
“Untuk menghindari keresahan dari masyarakat Wera terutama Warga Desa Nangawera, personil dari Polsek Wera menjemput anak dan ibunya untuk dibawa pulang,” tambahnya.
Menghimbau kepada masyarakat, kejadian ini merupakan kesalahpahaman, baiknya apabil mendapatkan informasi, terlebih dahulu dikonfirmasi kepada pihak terkait untuk memastikan kebenaranya.
“Masyarakat harus cermat memilih sebuah informasi yang beredar, jangan mudah percaya lantas latah untuk disebar, padahal informasi tersebut belum jelas kebenarannya,” tegas Kasubbag Humas Polres Bima Kota.(Red)
![]() |
Ilustrasi |
BIMA, KS.- “Tulisan yang beredar di media sosial facebook terkait penculikan anak,kami tegaskan berita ini tidak benar atau hoax,” ungkap tegas Suratno.
Tulisan hoax yang beredar viral di media sosial menceritakan, seorang Ibu melaporkan bahwa anak Perempuannya telah diculik, kemudian Ibu tersebut menceritakan kepada Petugas Polri bagaimana terjadinya penculikan. Menurutnya bahwa orang yang membawa anaknya, sempat memberikan nomor HP yang dia tulis pada telapak tangannya dengan nomor 082*71*70, orang tersebut juga menjelaskan rumahnya ada di Gunung Dua dan menggunakan mobil avanza warna putih, No. Pol. : DK 8 A.
Tertaut komentar-komentar dalam tulisan tersebut, bahwa pelaku penculikannya diduga salah satu oknum polisi.
Dijelaskan detil Kasubag Humas Humas, Kamis 20 September 2018 sekitar Pukul 16.00 Wita, memang benar telah datang seorang warga dari Desa Nanga Wera Kabupaten Bima yang menginformasikan kepada petugas piket SPK Polsek Wera bahwa telah terjadi dugaan Penculikan Anak di Jln Lintas Wera Bima tepatnya di Pantai Mantau Desa Nanga Wera Kabupaten Bima.
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap ibu Korban maupun saksi disekitar TKP.
“Hasil interogasi dari Ibu korban menerangkan bahwa anaknya bukan diculik melainkan dibawa oleh temannya yang merupakan istri dari anggota Polri yang tinggal di Asrama Gunung dua,” jelas Kasubag Humas.
Dalam keterangannya, anak tersebut memang diajak oleh Istri anggota untuk menginap dirumahnya sehari dan akan dipulangkan besok pagi, selang 2 jam kemudian Ibu korban menelepon nomor Istri anggota tersebut untuk menanyakan, apakah anaknya menangis atau tidak dalam perjalanan menuju ke Bima, namun nomornya tidak aktif.
Setelah dicek nomor tersebut ternyata kurang satu angka, sehingga tidak bisa dihubungi dan untuk menjawab keresahannya, kemudian ibu korban pergi ke Bima untuk mendatangi asrama tempat tinggal dari Istri anggota Polri tersebut. Setelah sampai di asrama Gunung dua, anak tersebut ditemui dalam keadaan baik-baik saja dan sedang bermain.
“Untuk menghindari keresahan dari masyarakat Wera terutama Warga Desa Nangawera, personil dari Polsek Wera menjemput anak dan ibunya untuk dibawa pulang,” tambahnya.
Menghimbau kepada masyarakat, kejadian ini merupakan kesalahpahaman, baiknya apabil mendapatkan informasi, terlebih dahulu dikonfirmasi kepada pihak terkait untuk memastikan kebenaranya.
“Masyarakat harus cermat memilih sebuah informasi yang beredar, jangan mudah percaya lantas latah untuk disebar, padahal informasi tersebut belum jelas kebenarannya,” tegas Kasubbag Humas Polres Bima Kota.(Red)
COMMENTS