Aksi premanisme oleh oknum Kepala Desa (Kades) terhadap bawahanya di Kabupaten Bima, kembali terjadi. Kali ini, dugaan penganiayaan melibatk...
Aksi premanisme oleh oknum Kepala Desa (Kades) terhadap bawahanya di Kabupaten Bima, kembali terjadi. Kali ini, dugaan penganiayaan melibatkan Kades Sampungu Kecamatan Soromandi, Yusran Umar. Korbanya, Nukran Kaur Kesra Desa setempat. Akibat bogem mentah dari atasanya, korban mengalami luka serius pada bagian wajah.
STABILITAS, BIMA. – “Saya dipukuli tepat pada Leher bagian kanan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) nya tepat pada lokasi MTQ tinkat Desa setempat. Kebetulan, saat itu sedang berlangsung kegiatan MTQ,” kata Nukran, korban dugaan penganiayaan kepada Wartawan Koran Stabilitas.
Tak terima atas tindakan tersebut, korban melaporkan terduga pelaku penganiayaan tersebut ke Danpos Soromandi kamis (2/11) atau sesudah kejadian berlangsung. Saat ini, kasus itu tengah ditangani serius oleh Aparat Penegak Hukum. Bahkan, korban berikut saksi-saksi sudah dipanggil dan diambil Keterangan.”Sudah saya laporkan ke Polisi, beberapa saksi sudah diambil keterangan,” akunya.
Meski demikian, korban meminta kepada pihak Danpos Soromandi untuk melimpahkan kasus tersebut ke Sat Reskrim Polres Bima. Hal itu lanjutnya, bukan berarti meragukan apalagi tidak mempercayai kinerja anggota pada danpos tersebut. Namun,lebih karena banyak yang harus dipertimbangkan. Salah satunya, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.”Sesungguhnya, kami pihak korban mengapresiasi kinerja anggota danpos dimaksud. Tapi akan lebih baik, apabila kasus tersebut secepatnya dilimpahkan ke Polres Bima,” pintanya.
Korban menceritakan, kejadian tersebut berlangsung singkat. Terduga pelaku tiba-tiba memukuli dirinya. Beruntung, korban tidak melawan, pertimbangannya karena menghargai terlebih yang bersangkutan merupakan atasanya.”Saya tidak membalas pukulannya (Yusran red), saya lebih memilih membawa persoalan itu ke jalur hukum. Intinya, saya sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut pada proses hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Danpos Soromandi ketika dikonfirmasi membenarkan atas penanganan kasus tersebut. Saat ini, korban dan beberapa saksi sudah diperiksa.”Laporan itu memang benar adanya dan tengah dilakukan penyelidikan,” terangnya. (KS-Anhar)
![]() |
Ilustrasi |
STABILITAS, BIMA. – “Saya dipukuli tepat pada Leher bagian kanan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) nya tepat pada lokasi MTQ tinkat Desa setempat. Kebetulan, saat itu sedang berlangsung kegiatan MTQ,” kata Nukran, korban dugaan penganiayaan kepada Wartawan Koran Stabilitas.
Tak terima atas tindakan tersebut, korban melaporkan terduga pelaku penganiayaan tersebut ke Danpos Soromandi kamis (2/11) atau sesudah kejadian berlangsung. Saat ini, kasus itu tengah ditangani serius oleh Aparat Penegak Hukum. Bahkan, korban berikut saksi-saksi sudah dipanggil dan diambil Keterangan.”Sudah saya laporkan ke Polisi, beberapa saksi sudah diambil keterangan,” akunya.
Meski demikian, korban meminta kepada pihak Danpos Soromandi untuk melimpahkan kasus tersebut ke Sat Reskrim Polres Bima. Hal itu lanjutnya, bukan berarti meragukan apalagi tidak mempercayai kinerja anggota pada danpos tersebut. Namun,lebih karena banyak yang harus dipertimbangkan. Salah satunya, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.”Sesungguhnya, kami pihak korban mengapresiasi kinerja anggota danpos dimaksud. Tapi akan lebih baik, apabila kasus tersebut secepatnya dilimpahkan ke Polres Bima,” pintanya.
Korban menceritakan, kejadian tersebut berlangsung singkat. Terduga pelaku tiba-tiba memukuli dirinya. Beruntung, korban tidak melawan, pertimbangannya karena menghargai terlebih yang bersangkutan merupakan atasanya.”Saya tidak membalas pukulannya (Yusran red), saya lebih memilih membawa persoalan itu ke jalur hukum. Intinya, saya sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut pada proses hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Danpos Soromandi ketika dikonfirmasi membenarkan atas penanganan kasus tersebut. Saat ini, korban dan beberapa saksi sudah diperiksa.”Laporan itu memang benar adanya dan tengah dilakukan penyelidikan,” terangnya. (KS-Anhar)
COMMENTS