Nasip sial menimpa seorang kantraktor sukses, Aroji asal Kecamatan Monta Kabupaten Bima saat hendak membeli buah duren di pertigaan Taman Ri...
Nasip sial menimpa seorang kantraktor sukses, Aroji asal Kecamatan Monta Kabupaten Bima saat hendak membeli buah duren di pertigaan Taman Ria Kota Bima, Jum ‘at (15/11) sore sekitar pukul 17.30 wita. Bagaimana tidak, uang sebanyak Rp.584Juta yang ada dalam mobil pick-up miliknya raib dalam seketika setelah dicuri Orang Tidak Kenal (OTK).
KOTA BIMA, KS.- Pembobolan mobil atau motor oleh para OTK yang melakukan pencurian uang para nasabah setelah keluar dari sejumlah Bank di Kota Bima terus terjadi. Kali ini, menimpa seorang kontraktor asal Jawa yang tinggal di Wilayah Monta, Aroji. Pria berbadan pendek ini harus menelan pil pahit setelah uang yang baru dicairkan dari Bank NTB Cabang Bima sebanyak Rp.584Juta, hilang dalam sekejap mata, lantaran mampir membeli buah duren pesanan istri tercintanya di pertigaan Taman Ria, atau sebelah selatan PLN Cabang Bima.
Kepada wartawan Koran Stabilitas, Minggu (18/11) pagi, Aroji menceritakan, bahwa usai menarik uang di Bank NTB sekitar pukul 16.00 wita, ia mencari penjual duren dengan memutar mobil ke arah jalan Gajahmada, terus masuk jalan Soekarno Hatta dari cabang Empat lampu Merah Gunung Dua. Melihat ada penjual duren di ujung jalan taman ria, tepatnya di pertigaans sebelah kanan jalan dari Timur, ia bersama anaknya turun untuk melihat duren.
“Nah, sekitar lima sampai tujuh menit dari tempat jual duren, ia bersama anaknya kembali ke mobil pick up miliknya itu. Namun, tiba-tiba pintu mobil sudah terbuka dan melihat uang yang disimpan di bagian bawah (bagian kaki) sudah tidak ada,” tuturnya.
Padahal katanya, pintu disebelah kiri mobil dikunci. Diduga kuat, korban mengambil uang itu dari sebelah kanan atau tepat dipintu supir. “Beberapa lama kemudian, saya bersama teman-teman datang ke Polres untuk melaporkan kejadian itu,” cetusnya.
Aroji juga berharap kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pencurian uang tersebut.”Saya mohon dengan sangat agar laporan saya itu ditindaklanjuti secara serius oleh pihak kepolisian Bima Kota,” harapnya.
Saat ditanya, uang itu diperuntukan untuk keperluan apa ?. Aroji mengaku uang tersebut merupakan uang termin proyek Gedung Farmasi di dekat Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bima di Godo sebesar 30 persen dari total anggaran Rp.2,7Milyar.” Itu uang termin pertama. Sebenarnya saya untuk membayar gaji tukang dan kebutuhan lainnya. Tapi, akibat kejadian ini saya tidak membayar cepat gaji tukang dan lainnya,” ujarnya.
Sementara pihak Polres Bima Kota, AKBP. Erwin Ardiansyah yang hendak dikonfirmasi mengaku belum tahun persoalan tersebut dan meminta kepada wartawan untuk menanyakan kepada Kasat Reskrim secara langsung.”Jangan tanya ke saya langsung, silahkan hubungi Kasat,” jawabnya via SMS.
Namun, melalui Kanit Buser, AIPDA M.Guntur membenarkan adanya kejadian kehilangan uang warga asal Monta tersebut senilai Rp.584Juta.”Kita lagi lagi lidik kasusnya. Lebih jelas, hubungi penyidik saja pak wartawan,” sarannya.(KS-Aaz)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS.- Pembobolan mobil atau motor oleh para OTK yang melakukan pencurian uang para nasabah setelah keluar dari sejumlah Bank di Kota Bima terus terjadi. Kali ini, menimpa seorang kontraktor asal Jawa yang tinggal di Wilayah Monta, Aroji. Pria berbadan pendek ini harus menelan pil pahit setelah uang yang baru dicairkan dari Bank NTB Cabang Bima sebanyak Rp.584Juta, hilang dalam sekejap mata, lantaran mampir membeli buah duren pesanan istri tercintanya di pertigaan Taman Ria, atau sebelah selatan PLN Cabang Bima.
Kepada wartawan Koran Stabilitas, Minggu (18/11) pagi, Aroji menceritakan, bahwa usai menarik uang di Bank NTB sekitar pukul 16.00 wita, ia mencari penjual duren dengan memutar mobil ke arah jalan Gajahmada, terus masuk jalan Soekarno Hatta dari cabang Empat lampu Merah Gunung Dua. Melihat ada penjual duren di ujung jalan taman ria, tepatnya di pertigaans sebelah kanan jalan dari Timur, ia bersama anaknya turun untuk melihat duren.
“Nah, sekitar lima sampai tujuh menit dari tempat jual duren, ia bersama anaknya kembali ke mobil pick up miliknya itu. Namun, tiba-tiba pintu mobil sudah terbuka dan melihat uang yang disimpan di bagian bawah (bagian kaki) sudah tidak ada,” tuturnya.
Padahal katanya, pintu disebelah kiri mobil dikunci. Diduga kuat, korban mengambil uang itu dari sebelah kanan atau tepat dipintu supir. “Beberapa lama kemudian, saya bersama teman-teman datang ke Polres untuk melaporkan kejadian itu,” cetusnya.
Aroji juga berharap kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pencurian uang tersebut.”Saya mohon dengan sangat agar laporan saya itu ditindaklanjuti secara serius oleh pihak kepolisian Bima Kota,” harapnya.
Saat ditanya, uang itu diperuntukan untuk keperluan apa ?. Aroji mengaku uang tersebut merupakan uang termin proyek Gedung Farmasi di dekat Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bima di Godo sebesar 30 persen dari total anggaran Rp.2,7Milyar.” Itu uang termin pertama. Sebenarnya saya untuk membayar gaji tukang dan kebutuhan lainnya. Tapi, akibat kejadian ini saya tidak membayar cepat gaji tukang dan lainnya,” ujarnya.
Sementara pihak Polres Bima Kota, AKBP. Erwin Ardiansyah yang hendak dikonfirmasi mengaku belum tahun persoalan tersebut dan meminta kepada wartawan untuk menanyakan kepada Kasat Reskrim secara langsung.”Jangan tanya ke saya langsung, silahkan hubungi Kasat,” jawabnya via SMS.
Namun, melalui Kanit Buser, AIPDA M.Guntur membenarkan adanya kejadian kehilangan uang warga asal Monta tersebut senilai Rp.584Juta.”Kita lagi lagi lidik kasusnya. Lebih jelas, hubungi penyidik saja pak wartawan,” sarannya.(KS-Aaz)
COMMENTS