Bantuan paemerintah untuk para petani, disejumlah wilayah baik di Kabupaten dan Kota Bima, terindikasi bermasalah. Terbukti bibit bantuan ya...
Bantuan paemerintah untuk para petani, disejumlah wilayah baik di Kabupaten dan Kota Bima, terindikasi bermasalah. Terbukti bibit bantuan yang daisalurkan oleh pemerintah melalui dinas pertanian tersebut tidak sesuai dengan keinginan para petani, dan 11 kelompok tani yang ada di Desa Kananga Kecamatan Bolo, menolak bantuan bibit jagung Bima Sembilan (B9). Yang diperuntukkan kebutuhan tanam Musim Hujan (MH) Tahun 2018.
STABILITAS,BIMA.- Ketua Kelompok Tani Soo Ndano Jati, Muhlis H Ismail mengatakan, bibit tersebut dianggap baru dan dikhawatirkan tidak akan tumbuh dengan maksimal jika dipaksakan untuk ditanam. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk bertani jagung cukup besar.
“Kami berharap bibit Bisi 18 atau NK 212. Namun yang disalurkan oleh pemerintah yakni Benih Bima Sembilan (B9),” ungkapnya. Senin (26/11)
Katanya, meskinya pemerintah menyesuaikan bantuan bibit yang diberikan dengan kebutuhan masyarakat. Atau setidaknya biasa ditanam oleh petani di wilayah setempat, bukan bibit baru yang sama sekali belum pernah ditanam petani.
“Kami biasa menanam bisi 18 atau NK 212. Kalau memang yang ingin disalurkan benih B9 lebih baik dari awal kita tolak saja,” tegasnya.
Ia berharapkan kelompok tani Desa Kanaga bisa mendapatkan bantuan bibit yang sama dengan yang diterima oleh Kelompok Tani di desa yang lain, yakni berupa bantuan bibit bisi 18. “Jangan kasih kami bibit yang baru. Karena lahan kami itu bukan lahan uji coba jagung baru?,” kesalnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Bolo, Muflin SP yang ditemui oleh awak media di ruang kerjanya, senin (26/11) menyampaikan, terkait penolakan tersebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab pihaknya hanya memfasilitasi penyaluran bantuan bibit tersebut.
“Kita hanya memfasilitasi saja. Sebab bantuan itu datang langsung dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Dijelaskannya, terkait bibit jagung yang ditolak oleh 11 kelompok tani Desa Kananga tersebut, sudah disalurkan oleh pihaknya kepada kelompok tani yang ada di Desa Rada 1 kelompok, Leu 7 kelompok dan Sanolo 3 kelompok. “ Dari 11 Kelompok Tani Desa Kananga itu sudah dimintai surat pernyataan menolak bantuan bibit tersebut. Lalu kami salurkan pada kelompok tani lain yang mau menerimanya,” jelasnya.
Kata Muflin, soal permintaan para kelompok tani Desa Kananga agar pihaknya memberikan bibit jagung merek lain, pihaknya tidak bisa menyannggupinya, disebapkan, bantuan tersebut merupakan program dari pusat dan bantuan bibit yang datang hanya merek B9. “Kami hanya menyalurkan bantuan yang dari pusat saja,” tuturnya. (KS-MUL)
Bibit Bisi 18 |
STABILITAS,BIMA.- Ketua Kelompok Tani Soo Ndano Jati, Muhlis H Ismail mengatakan, bibit tersebut dianggap baru dan dikhawatirkan tidak akan tumbuh dengan maksimal jika dipaksakan untuk ditanam. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk bertani jagung cukup besar.
“Kami berharap bibit Bisi 18 atau NK 212. Namun yang disalurkan oleh pemerintah yakni Benih Bima Sembilan (B9),” ungkapnya. Senin (26/11)
Katanya, meskinya pemerintah menyesuaikan bantuan bibit yang diberikan dengan kebutuhan masyarakat. Atau setidaknya biasa ditanam oleh petani di wilayah setempat, bukan bibit baru yang sama sekali belum pernah ditanam petani.
“Kami biasa menanam bisi 18 atau NK 212. Kalau memang yang ingin disalurkan benih B9 lebih baik dari awal kita tolak saja,” tegasnya.
Ia berharapkan kelompok tani Desa Kanaga bisa mendapatkan bantuan bibit yang sama dengan yang diterima oleh Kelompok Tani di desa yang lain, yakni berupa bantuan bibit bisi 18. “Jangan kasih kami bibit yang baru. Karena lahan kami itu bukan lahan uji coba jagung baru?,” kesalnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Bolo, Muflin SP yang ditemui oleh awak media di ruang kerjanya, senin (26/11) menyampaikan, terkait penolakan tersebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab pihaknya hanya memfasilitasi penyaluran bantuan bibit tersebut.
“Kita hanya memfasilitasi saja. Sebab bantuan itu datang langsung dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Dijelaskannya, terkait bibit jagung yang ditolak oleh 11 kelompok tani Desa Kananga tersebut, sudah disalurkan oleh pihaknya kepada kelompok tani yang ada di Desa Rada 1 kelompok, Leu 7 kelompok dan Sanolo 3 kelompok. “ Dari 11 Kelompok Tani Desa Kananga itu sudah dimintai surat pernyataan menolak bantuan bibit tersebut. Lalu kami salurkan pada kelompok tani lain yang mau menerimanya,” jelasnya.
Kata Muflin, soal permintaan para kelompok tani Desa Kananga agar pihaknya memberikan bibit jagung merek lain, pihaknya tidak bisa menyannggupinya, disebapkan, bantuan tersebut merupakan program dari pusat dan bantuan bibit yang datang hanya merek B9. “Kami hanya menyalurkan bantuan yang dari pusat saja,” tuturnya. (KS-MUL)
COMMENTS