Puncak musim hujan tahun 2019, mengakibatkan cuaca ekstrim dibeberapa wilayah, baik Kota Bima maupun Kabupaten Bima. Seperti yang dialami o...
Puncak musim hujan tahun 2019, mengakibatkan cuaca ekstrim dibeberapa wilayah, baik Kota Bima maupun Kabupaten Bima. Seperti yang dialami oleh ratusan waarga Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, dimana Desa yang berada di bibir pasnatai itu, diserang oleh Gelomnbang Pasang. Akibatnya ratusan rumah terancam hanyut.
BIMA,KS.- Gelombang Pasang itu terjadi pada malam hari pada Selasa (22/1) menerjang pesisir Pantai Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) mengancam ratusan rumah yang berada di pesisir Pantai Sangiang, Gelombang pasang tersebut berdampak pada ratusan rumah di 3 Dusun yakini Dusun Lasinta, Sarae, Tewo.” Fenomena gelombang pasang tersebut hampir terjadi setiap tahun pada saat musim hujan tiba.” ungkap Syaifulah salah satu warga Desa Sangian Pada Media Ini. Selasa (22/1).
Kata Syaiful, bencana serupa pernah terjadi pada tahun 2013 yang menimbulkan kerugian yang sangat besar dan 33 unit Rumah harus di relokasikan ke lokasi yang lebih tinggi. ” Bencana gelombang pasang semalam adalah permulaan dan baru awal terjadi dan biasanya gelombang pasang akan terjadi di sepanjang pesisir Sangiang dan akan berlangsung pada Januari hingga akhir Februari.” jelasnya
Menurut Kaur Pemerintahan Desa Sangiang Busman Basrin, menyampaikan kejadian seperti ini hampir tiap tahun terjadi dan menimbulkan kerugian yang sangat banyak, sudah beberapa kali kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah untuk menangani persoalan ini.
Hal senada yang disampaikan oleh Kades Terpilih Sangiang Arasid H. Imran, SE, dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi NTB melihat kondisi pesisir pantai Sangiang. ” Sebenarnya kalau Anggarannya tidak besar, kami berencana akan mengalokasikan Dana Desa (APBDES) tetapi mengingat Anggarannya yang sangat besar dan panjang bibir pantai ini yang ukurannya hampir 1 kilometer, maka hanya Anggaran dari APBD dan APBD Provinsi yang bisa menangani persoalan yang menjadi momok setiap tahun ini.” Jelasnya.
Desa Sangiang setiap tahunnya punya event yang sangat fenomenal yaitu Festival Sangiang Api dan tahun 2019 menjadi Kalender event Provinsi NTB, jadi sangat wajar sekiranya Pemerintah Provinsi mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana Gelombang pasang ini,, Dengan membuat tanggul penahan ombak sebagai salah satu solusi untuk pencegahan” Kata Kades terpilih ini.
Lebih lanjut Kades yang biasa dipanggil Acil ini juga mengingatkan sekaligus memohon kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi NTB bahwa disamping gelombang Pasang, Desa Sangiang juga Punya bencana musiman yaitu longsornya tebing sungai di Dusun Bronong yang jhga tahun ini, kalau intensitas hujan besar dan tentu saja berakibat banjir maka akan ada puluhan rumah yang menjadi Korban, Dua lokasi tersebut hampir setiap tahun dan membutuhkan anggaran 3-5 Miliar untuk menanganinya,” Andaikan Dana Desa kami mencapai angka seperti itu, maka kami akan menggunakan Dana Desa karena dua lokasi tersebut sangat vital. Jadi sekali lagi kami sangat berharap besar kepada Ibu Bupati Bima dan Bapak Gubernur NTB untuk membantu menangani persoalan ini.” harapnya. (KS-MUL)
Iluatrasi |
BIMA,KS.- Gelombang Pasang itu terjadi pada malam hari pada Selasa (22/1) menerjang pesisir Pantai Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) mengancam ratusan rumah yang berada di pesisir Pantai Sangiang, Gelombang pasang tersebut berdampak pada ratusan rumah di 3 Dusun yakini Dusun Lasinta, Sarae, Tewo.” Fenomena gelombang pasang tersebut hampir terjadi setiap tahun pada saat musim hujan tiba.” ungkap Syaifulah salah satu warga Desa Sangian Pada Media Ini. Selasa (22/1).
Kata Syaiful, bencana serupa pernah terjadi pada tahun 2013 yang menimbulkan kerugian yang sangat besar dan 33 unit Rumah harus di relokasikan ke lokasi yang lebih tinggi. ” Bencana gelombang pasang semalam adalah permulaan dan baru awal terjadi dan biasanya gelombang pasang akan terjadi di sepanjang pesisir Sangiang dan akan berlangsung pada Januari hingga akhir Februari.” jelasnya
Menurut Kaur Pemerintahan Desa Sangiang Busman Basrin, menyampaikan kejadian seperti ini hampir tiap tahun terjadi dan menimbulkan kerugian yang sangat banyak, sudah beberapa kali kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah untuk menangani persoalan ini.
Hal senada yang disampaikan oleh Kades Terpilih Sangiang Arasid H. Imran, SE, dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi NTB melihat kondisi pesisir pantai Sangiang. ” Sebenarnya kalau Anggarannya tidak besar, kami berencana akan mengalokasikan Dana Desa (APBDES) tetapi mengingat Anggarannya yang sangat besar dan panjang bibir pantai ini yang ukurannya hampir 1 kilometer, maka hanya Anggaran dari APBD dan APBD Provinsi yang bisa menangani persoalan yang menjadi momok setiap tahun ini.” Jelasnya.
Desa Sangiang setiap tahunnya punya event yang sangat fenomenal yaitu Festival Sangiang Api dan tahun 2019 menjadi Kalender event Provinsi NTB, jadi sangat wajar sekiranya Pemerintah Provinsi mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana Gelombang pasang ini,, Dengan membuat tanggul penahan ombak sebagai salah satu solusi untuk pencegahan” Kata Kades terpilih ini.
Lebih lanjut Kades yang biasa dipanggil Acil ini juga mengingatkan sekaligus memohon kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi NTB bahwa disamping gelombang Pasang, Desa Sangiang juga Punya bencana musiman yaitu longsornya tebing sungai di Dusun Bronong yang jhga tahun ini, kalau intensitas hujan besar dan tentu saja berakibat banjir maka akan ada puluhan rumah yang menjadi Korban, Dua lokasi tersebut hampir setiap tahun dan membutuhkan anggaran 3-5 Miliar untuk menanganinya,” Andaikan Dana Desa kami mencapai angka seperti itu, maka kami akan menggunakan Dana Desa karena dua lokasi tersebut sangat vital. Jadi sekali lagi kami sangat berharap besar kepada Ibu Bupati Bima dan Bapak Gubernur NTB untuk membantu menangani persoalan ini.” harapnya. (KS-MUL)
COMMENTS