Saat suasana Pemilu, ada saja peristiwa yang sempat mencekam. Firdaus yang diakui mengidap sakit jiwa dengan tingkat stres tinggi, menebas i...
Saat suasana Pemilu, ada saja peristiwa yang sempat mencekam. Firdaus yang diakui mengidap sakit jiwa dengan tingkat stres tinggi, menebas iparnya dengan sebilang parang dan sempat melawan aparat, meski akhirnya berhasil dilumpuhkan.
Kota Bima,KS-Suara tembakan yang sangat kencang dan mengudang perhatian warga, terjadi pada Sabtu malam pekan kemarin, berawal dari amukan lelaki setengah baya yang diketahui bernama Firdaus warga Kelurahan Sarae Kota Bima. Ia yang sempat menebas kakak iparnya itu, juga menyerang aparat yang ingin mengamankannya dan akhirnya berhasil dibekuk.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa yang terjadi disekitar penjagaan di Pos Polisi Kota-Polres Bima Kota yang berlokasi di perempatan, tepatnya di sebelah barat lapangan Sera Suba. Keramaian yang saat itu sedang berlangsung di lapangan Sera Suba, tiba-tiba berubah menjadi ketegangan. Para pengunjung dan pedagang di sana berhamburan lari dan menyaksikan tentang masalah sesungguhnya yang terjadi. Kemacetan lalu lintas pun terlihat berlangsung sekitar satu jam lamanya.
Tak hanya itu, ratusan warga termasuk pasukan intel dari TNI dan Polri terlihat berada di Tempat kejadian Perkara (TKP) dengan tujuan melihat langsung peristiwa yang sedang terjadi. Pasukan Pol PP yang menjaga Pandopo Bupati Bima, pun berhamburan keluar dan kemudian langusng ke TKP.
Puluhan personil pasukan Brimob dengan senjata laras panjang yang mengamankan situasi mengungkap, awalnya pelaku menyerang aparat dengan menggunakan parang panjang. Untuk saja pada saat itu, tak ada aparat yang terluka. Atas kesigapan Pasukan Brimob akhirnya aksi brutal pelaku yang diketahui mengidap sakit gila ini berhasil dilumpuhkan.
“Dia menyerang Pasukan dengan parang hingga masuk ke dalam ruangan Pos Polisi Kota. Saat itu, saya masih sendiri di luar. Namun melihat kejadian tersebut, pasukan Brimob lanngsung hadir di TKP dan kemudian mematahkan aksi pelaku. Tak ada aparat yang terluka pada peristiwa ini, kecuali salah seorang mengalami luka lecet pada telapak tangannya,” ungkap Kompol Junaidin.
Setelah aksi ini berhasil dihentikan oleh Pasukan Brimob, akhirnya Firdaus langsung dibawa ke RSUD Bima untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif karena luka pada bagian lehernya. Firdaus dibawa ke RSUD Bima oleh aparat dengan menggunakan kendaraan losbak. Sementara parang panjang milik Firdaus sudah disita dan diamankan oleh aparat.
Pengamanan situasi yang sangat menegangkan itu, juga melibatkan pihak Polres Bima Kota. Pasukan Buser dan Intelkam serta puluihan personil aparat Polres Bima Kota dengan senjata lengkap pun terjun ke lokasi. Selainkan mengamankan situasi hingga kondusif, pihak Polres Bima Kota juga ikut membubarkan ratusan massa yang saat itu sempat membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan sekitar satu jam lamanya.
Kepastian bahwa Firdaus ini mengidap penyakit gila, diungkap secara langsung oleh salah satu Ketua RT 01/01 Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Kota Bima yakni Dachlan. “Iya sudah lama mengidap penyakit gila. Dia lama hidup di Jakarta dan baru sekitar dua tahun kembali ke rumahnya di Kampung Sarae,” beber Dachlan yang pada moment tersebutb berada di TKP.
Ungkap Dachlan, sebelum menyerang Pasukan Brimob yang berjaga-jaga di Pos Polisi Kota terlebih dahulu membacok kakak iparnya di Kampung Sarae. Korban mengalami luka pada bagian perutnya karena ditebas oleh Firdaus. Sayangnya, Dachlan mengaku lupa identitas korban yang dibacok oleh Firdaus tersebut.
“Korban sempat kritis, usai dibacok oleh yang bersangkutan-korban langsung dibawa untuk dirawat secara intensif di Rumas Sakit (RS) tipe D Kota Bima di Kecamatan Asakota. Alhamdulillah sekarang kondisi korban sudah siuman. Namun, lukanya terlihat sangat parah. Kejadian tersebut berlangsung di RT 03/01 Kelurahan Sarae,” ungkap Dachlan.
Usai firdaus membacok kakak iparnya, warga di lingkungan Sarae berbondong-bondong keluar dan melakukan pengejaran hingga yang bersangkutan lari terbirit-birit. Sayangnya, warga tidak berhasil menangkapnya sehingga yang bersangkutan lolos dari tangan massa.(KS-Qi)
Ilustrasi |
Kota Bima,KS-Suara tembakan yang sangat kencang dan mengudang perhatian warga, terjadi pada Sabtu malam pekan kemarin, berawal dari amukan lelaki setengah baya yang diketahui bernama Firdaus warga Kelurahan Sarae Kota Bima. Ia yang sempat menebas kakak iparnya itu, juga menyerang aparat yang ingin mengamankannya dan akhirnya berhasil dibekuk.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa yang terjadi disekitar penjagaan di Pos Polisi Kota-Polres Bima Kota yang berlokasi di perempatan, tepatnya di sebelah barat lapangan Sera Suba. Keramaian yang saat itu sedang berlangsung di lapangan Sera Suba, tiba-tiba berubah menjadi ketegangan. Para pengunjung dan pedagang di sana berhamburan lari dan menyaksikan tentang masalah sesungguhnya yang terjadi. Kemacetan lalu lintas pun terlihat berlangsung sekitar satu jam lamanya.
Tak hanya itu, ratusan warga termasuk pasukan intel dari TNI dan Polri terlihat berada di Tempat kejadian Perkara (TKP) dengan tujuan melihat langsung peristiwa yang sedang terjadi. Pasukan Pol PP yang menjaga Pandopo Bupati Bima, pun berhamburan keluar dan kemudian langusng ke TKP.
Puluhan personil pasukan Brimob dengan senjata laras panjang yang mengamankan situasi mengungkap, awalnya pelaku menyerang aparat dengan menggunakan parang panjang. Untuk saja pada saat itu, tak ada aparat yang terluka. Atas kesigapan Pasukan Brimob akhirnya aksi brutal pelaku yang diketahui mengidap sakit gila ini berhasil dilumpuhkan.
“Dia menyerang Pasukan dengan parang hingga masuk ke dalam ruangan Pos Polisi Kota. Saat itu, saya masih sendiri di luar. Namun melihat kejadian tersebut, pasukan Brimob lanngsung hadir di TKP dan kemudian mematahkan aksi pelaku. Tak ada aparat yang terluka pada peristiwa ini, kecuali salah seorang mengalami luka lecet pada telapak tangannya,” ungkap Kompol Junaidin.
Setelah aksi ini berhasil dihentikan oleh Pasukan Brimob, akhirnya Firdaus langsung dibawa ke RSUD Bima untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif karena luka pada bagian lehernya. Firdaus dibawa ke RSUD Bima oleh aparat dengan menggunakan kendaraan losbak. Sementara parang panjang milik Firdaus sudah disita dan diamankan oleh aparat.
Pengamanan situasi yang sangat menegangkan itu, juga melibatkan pihak Polres Bima Kota. Pasukan Buser dan Intelkam serta puluihan personil aparat Polres Bima Kota dengan senjata lengkap pun terjun ke lokasi. Selainkan mengamankan situasi hingga kondusif, pihak Polres Bima Kota juga ikut membubarkan ratusan massa yang saat itu sempat membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan sekitar satu jam lamanya.
Kepastian bahwa Firdaus ini mengidap penyakit gila, diungkap secara langsung oleh salah satu Ketua RT 01/01 Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Kota Bima yakni Dachlan. “Iya sudah lama mengidap penyakit gila. Dia lama hidup di Jakarta dan baru sekitar dua tahun kembali ke rumahnya di Kampung Sarae,” beber Dachlan yang pada moment tersebutb berada di TKP.
Ungkap Dachlan, sebelum menyerang Pasukan Brimob yang berjaga-jaga di Pos Polisi Kota terlebih dahulu membacok kakak iparnya di Kampung Sarae. Korban mengalami luka pada bagian perutnya karena ditebas oleh Firdaus. Sayangnya, Dachlan mengaku lupa identitas korban yang dibacok oleh Firdaus tersebut.
“Korban sempat kritis, usai dibacok oleh yang bersangkutan-korban langsung dibawa untuk dirawat secara intensif di Rumas Sakit (RS) tipe D Kota Bima di Kecamatan Asakota. Alhamdulillah sekarang kondisi korban sudah siuman. Namun, lukanya terlihat sangat parah. Kejadian tersebut berlangsung di RT 03/01 Kelurahan Sarae,” ungkap Dachlan.
Usai firdaus membacok kakak iparnya, warga di lingkungan Sarae berbondong-bondong keluar dan melakukan pengejaran hingga yang bersangkutan lari terbirit-birit. Sayangnya, warga tidak berhasil menangkapnya sehingga yang bersangkutan lolos dari tangan massa.(KS-Qi)
COMMENTS