Kota Bima,KS.- Ini adalah peristiwa aneh dan langka terjadi dimanapun. Betapa tidak, nasib menyedihkan harus dialami Siti Sufian Nahru, pasi...
Kota Bima,KS.-Ini adalah peristiwa aneh dan langka terjadi dimanapun. Betapa tidak, nasib menyedihkan harus dialami Siti Sufian Nahru, pasien yang dirawat di Zal Bedah di RSUD Bima, bukan saja harus merasakan perih sakit yang didera, jutaan rupiah uangnya dan sejumlah barang lain, ambles digondol maling.
Warga Desa Ngali Kecamatan Belo ini dikabarkan, kehilangan uang jutaan rupiah beserta kamera pocket, HP Android dan sejumlah barang berharga lainnya, sekitar pukul 04.00 Wita dini hari Rabu pekan ini. Saat itu ia dan keluarganya tengah tertidur pulas.
Anehnya cerita pasien yang dirawat sejak Selasa pagi lalu itu, saat hubungi nomor HP android yang diambil, maling tersebut malah memberitahukan jika dompet besar tempat kamera dan uangnya dibuang diluar tong sampah depan ruangan perawatan.
“Dan sempat ngobrol lama sampai disuruh tebus HP. Saya bersedia dan mau kasih uang, cuman pas dia minta kata sandi HP dan kita ga kasih, akhirnya dimatikan sampai sekarang,”cerita Siti Sufian yang berprofesi sebagai guru tersebut.
Karena jeda waktu belum lama lanjut pasien tersebut, anak korban sempat lari kearah parkir depan RSUD Bima dan sempat melihat laki-laki bertubuh ceking memegang HP miliknya dan begitu melihat dirinya langsung kabur menggunakan sepeda motor.
“Dugaan kita pencurinya pasti orang yang tau seluk-beluk rumah sakit ini. Karena kita tidur baru sekitar 30 menitan,”katanya.
Ia menyayangkan lemahnya sikap keamanan di rumah sakit umum daerah Bima yang memiliki banyak anggota satuan pengamanan ditambah lagi dengan adanya anggota Pol PP. Terlebih rumah sakit tidak memiliki kelengkapan kamera CCTV.
“Andai pengamanannya ketat dan memiliki CCTV pasti pencuri mikir dua kali dan tidak akan terjadi seperti ini. Toh juga ga ada bentuk tanggungjawab rumah sakit," sesalnya.
Sementara itu Direktur RSUD Bima drg Ikhsan yang dihubungi media ini mengaku selama ini pihaknya kerap mewanti-wanti kepada para pasien agar menyimpan dengan baik barang-barang berharganya untuk menghindari aksi pencurian.
“Karena beberapa kejadian yang dialami ternyata malingnya adalah di antara keluarga pasien yang sedang dirawat. Jadi bukan dari luar yang sengaja masuk. Sehingga petugas keamanan RS sulit juga untuk mendeteksinya,”lanjutnya menceritakan.
Ia meminta maaf kepada pasien korban dan berjanji kedepan lebih ketat dalam pengamanan serta akan mengecek dan evaluasi lagi sistem security yang ada. (KS-Qi)
Ilustrasi |
Warga Desa Ngali Kecamatan Belo ini dikabarkan, kehilangan uang jutaan rupiah beserta kamera pocket, HP Android dan sejumlah barang berharga lainnya, sekitar pukul 04.00 Wita dini hari Rabu pekan ini. Saat itu ia dan keluarganya tengah tertidur pulas.
Anehnya cerita pasien yang dirawat sejak Selasa pagi lalu itu, saat hubungi nomor HP android yang diambil, maling tersebut malah memberitahukan jika dompet besar tempat kamera dan uangnya dibuang diluar tong sampah depan ruangan perawatan.
“Dan sempat ngobrol lama sampai disuruh tebus HP. Saya bersedia dan mau kasih uang, cuman pas dia minta kata sandi HP dan kita ga kasih, akhirnya dimatikan sampai sekarang,”cerita Siti Sufian yang berprofesi sebagai guru tersebut.
Karena jeda waktu belum lama lanjut pasien tersebut, anak korban sempat lari kearah parkir depan RSUD Bima dan sempat melihat laki-laki bertubuh ceking memegang HP miliknya dan begitu melihat dirinya langsung kabur menggunakan sepeda motor.
“Dugaan kita pencurinya pasti orang yang tau seluk-beluk rumah sakit ini. Karena kita tidur baru sekitar 30 menitan,”katanya.
Ia menyayangkan lemahnya sikap keamanan di rumah sakit umum daerah Bima yang memiliki banyak anggota satuan pengamanan ditambah lagi dengan adanya anggota Pol PP. Terlebih rumah sakit tidak memiliki kelengkapan kamera CCTV.
“Andai pengamanannya ketat dan memiliki CCTV pasti pencuri mikir dua kali dan tidak akan terjadi seperti ini. Toh juga ga ada bentuk tanggungjawab rumah sakit," sesalnya.
Sementara itu Direktur RSUD Bima drg Ikhsan yang dihubungi media ini mengaku selama ini pihaknya kerap mewanti-wanti kepada para pasien agar menyimpan dengan baik barang-barang berharganya untuk menghindari aksi pencurian.
“Karena beberapa kejadian yang dialami ternyata malingnya adalah di antara keluarga pasien yang sedang dirawat. Jadi bukan dari luar yang sengaja masuk. Sehingga petugas keamanan RS sulit juga untuk mendeteksinya,”lanjutnya menceritakan.
Ia meminta maaf kepada pasien korban dan berjanji kedepan lebih ketat dalam pengamanan serta akan mengecek dan evaluasi lagi sistem security yang ada. (KS-Qi)
COMMENTS