Kota Bima, KS,- Warga pengguna jalan diruas provinsi yakni jalan Gajah Mada tepatnya didepan Pom Bensin Penatoi, terganggu akibat ditutup ol...
Kota Bima, KS,-Warga pengguna jalan diruas provinsi yakni jalan Gajah Mada tepatnya didepan Pom Bensin Penatoi, terganggu akibat ditutup oleh aktivitas acara nikah salah satu keluarga pejabat di Pemda Kabupaten Bima.
Peristiwa penutupan jalan satu jalur yang sangat vital tersebut, berlangsung sejak siang Minggu kemarin hingga Senin atau saat berita ini naik cetak, kondisi jalan ditutup masih terlihat.
Jalan umum yang harusnya menjadi kepentingan publik, digunakan untuk kepentingan pribadi. Ironisnya, petugas Dishub turut mengawal mal praktek ini.
Pantauan, arus kendaraan yang melewati jalan ini dari arah barat, terpaksa menggunakan areal SPBU untuk melanjutkan perjalanan ke arah timur.
Ulah pemilik hajatan ini, mendapatkan kecaman dari warga di sosial media. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bima pun, menjadi sasaran kecaman warga karena dianggap memberikan ijin.
Kepala Dishub Kota Bima, Ir Julkifli yang dikonfirmasi mengakui keteledoran pihaknya. Menurutnya, Dishub belum mengeluarkan ijin sama sekali tapi hanya mendapatkan permintaan lisan melalui seorang kabid.
"Kabid kami yang ini baru, jadi belum tahu apa-apa, " akunya.
Dalam prosedur pengajuan ijin penggunaan jalan untuk hajatan, warga harus mengajukan permohonan H-7 sebelum penggunaan jalan. Namun faktanya, hal tersebut banyak yang melanggar.
Selain itu, permohonan ijin untuk penggunaan jalur provinsi dan negara harus dikeluarkan oleh kepolisian di wilayah hukum jalan tersebut. Untuk jalur provinsi, maka ijin harus dikeluarkan Polda NTB.
"Yang ini saja, kami baru mendapatkannya pagi ini surat permohonan ijin tertulisnya, " ujarnya.
Sedangkan soal pengamanan yang turut diberikan petugas Dishub, yang terlihat pada Senin (10/6) pagi diakui Julkifli karena sudah terlanjur.
"Karena ini sudah terlanjur, jadi kami amankanlah sekarang, " akunya dengan nada tersendat.(KS-Aris)
Acara pernikahan di depan Pom Bensin Penatoi |
Peristiwa penutupan jalan satu jalur yang sangat vital tersebut, berlangsung sejak siang Minggu kemarin hingga Senin atau saat berita ini naik cetak, kondisi jalan ditutup masih terlihat.
Jalan umum yang harusnya menjadi kepentingan publik, digunakan untuk kepentingan pribadi. Ironisnya, petugas Dishub turut mengawal mal praktek ini.
Pantauan, arus kendaraan yang melewati jalan ini dari arah barat, terpaksa menggunakan areal SPBU untuk melanjutkan perjalanan ke arah timur.
Ulah pemilik hajatan ini, mendapatkan kecaman dari warga di sosial media. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bima pun, menjadi sasaran kecaman warga karena dianggap memberikan ijin.
Kepala Dishub Kota Bima, Ir Julkifli yang dikonfirmasi mengakui keteledoran pihaknya. Menurutnya, Dishub belum mengeluarkan ijin sama sekali tapi hanya mendapatkan permintaan lisan melalui seorang kabid.
"Kabid kami yang ini baru, jadi belum tahu apa-apa, " akunya.
Dalam prosedur pengajuan ijin penggunaan jalan untuk hajatan, warga harus mengajukan permohonan H-7 sebelum penggunaan jalan. Namun faktanya, hal tersebut banyak yang melanggar.
Selain itu, permohonan ijin untuk penggunaan jalur provinsi dan negara harus dikeluarkan oleh kepolisian di wilayah hukum jalan tersebut. Untuk jalur provinsi, maka ijin harus dikeluarkan Polda NTB.
"Yang ini saja, kami baru mendapatkannya pagi ini surat permohonan ijin tertulisnya, " ujarnya.
Sedangkan soal pengamanan yang turut diberikan petugas Dishub, yang terlihat pada Senin (10/6) pagi diakui Julkifli karena sudah terlanjur.
"Karena ini sudah terlanjur, jadi kami amankanlah sekarang, " akunya dengan nada tersendat.(KS-Aris)
hahahahaha...
BalasHapusaneh bin ajaib..
luar biasa..
senggol dikit turun jabatan..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSama mpa cola pajak. Ncai reeee laina ra ndawi kai anggaran pribadi reee ra ndawi kai anggaran negara untuk digunakan secara bersama..
BalasHapusSaya harap tidak ada lagi razia di kota Bima.. Untuk apa ada razia jika acara pejabat aja di marginalkan.
Yang punya jabatan sama dishub sama aja kaya anjing. Teledor yg di atur dengan sengaja kan asuuuuu. Enak benar blg teledor dalam jangka waktu yg lama. Cok2 dasar anjing lapar
BalasHapusMiris..seperti gk punya moral, memang gk punya kyknya -_-. Btw gk punya uang buat sewa gedung? Kan "pejabat" KATANYA
BalasHapus