Kota Bima,KS.- Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) lokal Bima, perlu ada pengawasan intes dari pemangku kewenangan. Sebab, akhir-akhir i...
Kota Bima,KS.-Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) lokal Bima, perlu ada pengawasan intes dari pemangku kewenangan. Sebab, akhir-akhir ini acap dirundung masalah.
Belum kelar permasalahan dugaan penipuan AMDK Asakota yang diproduksi CV Hilal yang tengah berproses hukum, kini muncul masalah pula AMDK Hilwa yang diproduksi CV Madina.
Fakta terbantahkan terjadi pada Rabu (11/12), dialami konsumen Toko Mentari. Pada sejumlah wartawan, Ardiansyah alias Sangaji Sape, menutur kekesalan dan kekecewannya terhadap hasil produksi air Hilwa.
Ditemui di tokonya bilangan Jalan Datuk Dibanta Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota atau tepatnya di pertigaan jalan gudang Bulog, Ardiansyah yang ditemani isterinya Yeni, menunjukan deretan kardus air minum Hilwa yang telah mengandung lumut.
Air Hilwa bentuk gelasan itu, bebernya, dibeli pada Kanvas (Pihak kedua) pada pekan kemarin atau sudah sepekan lamanya. Dari 50 dus yang dibelinya itu, tersisa sekitar 28 dus yang masih utuh.
Kronologis diketahuinya AMDK Hilwa telah mengandung lumut, ceritanya, dua hari yang lalu, tetiba datang pembeli dengan kasarnya membanting air yang sudah tidak utuh di kardus Hilwa tersebu.
"Pembeli itu datang lalu membanting dus berisi air sambil berkata, koq jual air kotor seperti ini. Anda ini sudah merugikan kami pembeli, "cerita Ardiansyah yang diamini isterinya.
Berawal dari peristiwa itu, sambung Ardiansyah, untuk membuktikan jangan-jangan semua air di kardus sama telah mengandung jamur, maka olehnya bersama isteri dibuka satu dua dus. Ternyata pastinya, sisa puluhan dus tersebut memang telah mengandung lumut.
Ardiansyah selaku pemilik toko merasa malu dan awalnya ingin melapor ke polisi. Pasalnya, bukan saja telah merugikan usaha dagangnya tetapi lebih dari itu telah merusak nama baik toko Mentari.
"Kami minta ganti rugi pada Hilwa,"desaknya.
Sementara itu, Manager AMDK Hilwa, Haikal Fernandi yang didatangi dikantornya Kelurahan Melayu, berkelit. Kalau mengandung lumut itu katanya, lebih disebabkan cara menyimpan kemasan air yang paparan dengan sinar matahari.
"Kalau berlumut begini dipengaruhi paparan sinar matahari. Paling di toko itu disimpan ditempat yang bersentuhan langsung dengan sinar matahari,"tampiknya sembari memerhatikan air gelasan miliknya yang telah mengandung lumut.
Seperti tidak ingin disalahkan usaha air kemasannya, Haikal malah menjelaskan air Hilwa sudah Standar Nasional Indonesia (SNI) dan telah mengantungi zin dari BP POM.
"Kalaupun ada yang seperti ini mungkin saat produksi standar terlewatkan,"elaknya.
Untuk membuktikan telah mengandung lumutnya air Hilwa, manager dan awak media kembali ke toko Mentari. Ditempat itu ada jenis dan merk yang lain.
Ditempat itu manager hilwa keukeh cara dan tempat menyimpan air yang rentan terkena sinar matahari. Tentu saja mengundang debat dengan pemilik toko. Pemilik toko memastikan tempat ini aman dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Memang saat uji petik dengan air kemasan lain, yakni air merk Netral, ada satu gelas yang telah mengandung lumut. Selebihnya masih bagus.
Manager Haikal berjanji akan mengganti kerugian dengan air baru begitupun jika ada temuan yang sama. Duh segampang itukah.(KS-Aris)
Belum kelar permasalahan dugaan penipuan AMDK Asakota yang diproduksi CV Hilal yang tengah berproses hukum, kini muncul masalah pula AMDK Hilwa yang diproduksi CV Madina.
Fakta terbantahkan terjadi pada Rabu (11/12), dialami konsumen Toko Mentari. Pada sejumlah wartawan, Ardiansyah alias Sangaji Sape, menutur kekesalan dan kekecewannya terhadap hasil produksi air Hilwa.
Ditemui di tokonya bilangan Jalan Datuk Dibanta Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota atau tepatnya di pertigaan jalan gudang Bulog, Ardiansyah yang ditemani isterinya Yeni, menunjukan deretan kardus air minum Hilwa yang telah mengandung lumut.
Air Hilwa bentuk gelasan itu, bebernya, dibeli pada Kanvas (Pihak kedua) pada pekan kemarin atau sudah sepekan lamanya. Dari 50 dus yang dibelinya itu, tersisa sekitar 28 dus yang masih utuh.
Kronologis diketahuinya AMDK Hilwa telah mengandung lumut, ceritanya, dua hari yang lalu, tetiba datang pembeli dengan kasarnya membanting air yang sudah tidak utuh di kardus Hilwa tersebu.
"Pembeli itu datang lalu membanting dus berisi air sambil berkata, koq jual air kotor seperti ini. Anda ini sudah merugikan kami pembeli, "cerita Ardiansyah yang diamini isterinya.
Berawal dari peristiwa itu, sambung Ardiansyah, untuk membuktikan jangan-jangan semua air di kardus sama telah mengandung jamur, maka olehnya bersama isteri dibuka satu dua dus. Ternyata pastinya, sisa puluhan dus tersebut memang telah mengandung lumut.
Ardiansyah selaku pemilik toko merasa malu dan awalnya ingin melapor ke polisi. Pasalnya, bukan saja telah merugikan usaha dagangnya tetapi lebih dari itu telah merusak nama baik toko Mentari.
"Kami minta ganti rugi pada Hilwa,"desaknya.
Sementara itu, Manager AMDK Hilwa, Haikal Fernandi yang didatangi dikantornya Kelurahan Melayu, berkelit. Kalau mengandung lumut itu katanya, lebih disebabkan cara menyimpan kemasan air yang paparan dengan sinar matahari.
"Kalau berlumut begini dipengaruhi paparan sinar matahari. Paling di toko itu disimpan ditempat yang bersentuhan langsung dengan sinar matahari,"tampiknya sembari memerhatikan air gelasan miliknya yang telah mengandung lumut.
Seperti tidak ingin disalahkan usaha air kemasannya, Haikal malah menjelaskan air Hilwa sudah Standar Nasional Indonesia (SNI) dan telah mengantungi zin dari BP POM.
"Kalaupun ada yang seperti ini mungkin saat produksi standar terlewatkan,"elaknya.
Untuk membuktikan telah mengandung lumutnya air Hilwa, manager dan awak media kembali ke toko Mentari. Ditempat itu ada jenis dan merk yang lain.
Ditempat itu manager hilwa keukeh cara dan tempat menyimpan air yang rentan terkena sinar matahari. Tentu saja mengundang debat dengan pemilik toko. Pemilik toko memastikan tempat ini aman dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Memang saat uji petik dengan air kemasan lain, yakni air merk Netral, ada satu gelas yang telah mengandung lumut. Selebihnya masih bagus.
Manager Haikal berjanji akan mengganti kerugian dengan air baru begitupun jika ada temuan yang sama. Duh segampang itukah.(KS-Aris)
COMMENTS