Kota Bima,KS.- Banyaknya masalah dan dinamika yang terjadi menyangkut perencanaan dan penganggaran pembangunan di Pemkot Bima, tentu erat k...
Kota Bima,KS.- Banyaknya masalah dan dinamika yang terjadi menyangkut perencanaan dan penganggaran pembangunan di Pemkot Bima, tentu erat kaitanya dengan cara kerja Bappda selaku OPD terkait.
Carut marut beragamnya peroalan dan program yang bergelanyut dan cenderung gagal ditahun berjalan, lalu kemudian direncanakan dan dianggarkan kembali ditahun berikutnya, menjadi fakta tak terbantahkan gagalnya para pejabat di Bappeda yang digawangi Fakhrunraji itu, tidak berkompeten dan tidak memiliki prinsip kerja yang berdasar visi perubahan Lutfi-Feri sebagai kepala daerah di Kota Bima.
Prolog itu sederhananya digarisbawahi legislator M Irfan pada wartawan. Maka dengan begitu sangat perlu adanya cuci gudang alias perombakan secara totalitas pada para pejabat di Bappeda."Jika ingin visi dan misi serta rencana pembangunan di Kota Bima berjalan berdasar nafas perubahan, suka tidak suka Walikota harus menganti seluruh pejabat di Bappeda,"desak Irfan Senin (23/12).
Apa saja bentuk kegagalan dalam memanifestasikan program dimaksud ?, banyak sekali alat ukur kegagalan perencanaan yang diploting oleh Bappeda sebut duta PKB ini.
Jejernya mengungkap sejumlah program yang masih sengkarut hingga kini, mulai dari perencanaan penganggaran pembangunan Masjid Raya, pemanffatan dana hibah dan dan bansos yang selalu berubah dan gagal ditahun ini, carut marut dana kelurahan, termasuk sejumlah perencanaan pembangunan lainnya yang nota bene menelan miliaran anggaran yang termaktub dalam APBD Kota Bima.
Tentu ditegaskannya kembali, sengkarut perencanaan program tersebut, muaranya mesti berujung pada Bappeda sebagai leeding sektor perencana pembangunan daerah."fakta dinamika yang terjadi sebagai bentuk cara kerja yang tidak terukur dan tidak terencana dengan matang di Bappeda,"tegasnya.
Untuk itu digarisbawahinya kembali, Walikota harus punya keberanian merombak dan menggeser para.pejabat di Bappeda yang ada sekarang, lalu diisi dengan pejabag ASN yang mumpuni dan memahami karateristik perencanaan yang meyeluruh serta memahami resiko sebab dan akibatnya.
"Jangan lagi memilih pejabat yang asal bos senang dengan cara cari muka apalagi terkesan diangkat secara politis. Di Bappeda perlu orang-orang berkualitas dan paham,"tukasnya seraya mendesak walikota segera memutasi para pejabat di Bappeda tersebut. (RED)
M Irfan |
Carut marut beragamnya peroalan dan program yang bergelanyut dan cenderung gagal ditahun berjalan, lalu kemudian direncanakan dan dianggarkan kembali ditahun berikutnya, menjadi fakta tak terbantahkan gagalnya para pejabat di Bappeda yang digawangi Fakhrunraji itu, tidak berkompeten dan tidak memiliki prinsip kerja yang berdasar visi perubahan Lutfi-Feri sebagai kepala daerah di Kota Bima.
Prolog itu sederhananya digarisbawahi legislator M Irfan pada wartawan. Maka dengan begitu sangat perlu adanya cuci gudang alias perombakan secara totalitas pada para pejabat di Bappeda."Jika ingin visi dan misi serta rencana pembangunan di Kota Bima berjalan berdasar nafas perubahan, suka tidak suka Walikota harus menganti seluruh pejabat di Bappeda,"desak Irfan Senin (23/12).
Apa saja bentuk kegagalan dalam memanifestasikan program dimaksud ?, banyak sekali alat ukur kegagalan perencanaan yang diploting oleh Bappeda sebut duta PKB ini.
Jejernya mengungkap sejumlah program yang masih sengkarut hingga kini, mulai dari perencanaan penganggaran pembangunan Masjid Raya, pemanffatan dana hibah dan dan bansos yang selalu berubah dan gagal ditahun ini, carut marut dana kelurahan, termasuk sejumlah perencanaan pembangunan lainnya yang nota bene menelan miliaran anggaran yang termaktub dalam APBD Kota Bima.
Tentu ditegaskannya kembali, sengkarut perencanaan program tersebut, muaranya mesti berujung pada Bappeda sebagai leeding sektor perencana pembangunan daerah."fakta dinamika yang terjadi sebagai bentuk cara kerja yang tidak terukur dan tidak terencana dengan matang di Bappeda,"tegasnya.
Untuk itu digarisbawahinya kembali, Walikota harus punya keberanian merombak dan menggeser para.pejabat di Bappeda yang ada sekarang, lalu diisi dengan pejabag ASN yang mumpuni dan memahami karateristik perencanaan yang meyeluruh serta memahami resiko sebab dan akibatnya.
"Jangan lagi memilih pejabat yang asal bos senang dengan cara cari muka apalagi terkesan diangkat secara politis. Di Bappeda perlu orang-orang berkualitas dan paham,"tukasnya seraya mendesak walikota segera memutasi para pejabat di Bappeda tersebut. (RED)
COMMENTS