Kota Bima,KS.- Akhirnya Komisi 3 DPRD Kota Bima memenuhi janjinya turun lapangan dalam rangka On the Spot mega proyek tertunda Ruang Terbuka...
Kota Bima,KS.-Akhirnya Komisi 3 DPRD Kota Bima memenuhi janjinya turun lapangan dalam rangka On the Spot mega proyek tertunda Ruang Terbuka Publik (RTP) Kodo.
Komisi 3 yang dipimpin langsung Ketuanya Khalid Bin Walid, Senin (13/1) meninjau langsung mega proyek senilai Rp 4 Miliar lebih yang di rilis Bagian AP Setda Kota Bima serta Kabid Cipta Karya, Fahad, sudah mencapai progres 94 persen fisik pengerjaanya.
Sayangnya, saat turun lapangan On the Spot, jajaran Komisi 3 saat meninjau langsung kondisi pekerjaan RTP Kodo, tidak ditemani OPD teknis pemilik pekerjaan yang tidak lain Bidang Cipta Karya Dina PUPR setempat.
Apakah Kabid Cipta Karya sengaja menghindar ?, memang tidak diketahui pasti apakah niatnya seperti itu. Jika ditelisik dari tujuan dan komunikasi dengan Komisi 3, mestinya Kabid Cipta Karya, harus ada dan mesti menemani Komisi 3 saat On the Spot tersebut.
Bahkan faktanya, saat dihubungi Kabag Umum Setwan, Syahrial Nuryadin pun di lokasi RTP Kodo, terdengar wartawan, sang Kabid Fahad, dalam perjalanan dari Sambinae menuju RTP Kodo. Nyatanya, hampir sejam ditunggu sejumlah anggota Komisi 3 yang bersangkutan tidak kunjung hadir.
Mungkin karena lama menunggu dan tidak adanya kepastian apakah otang PUPR akan hadir guna menjelaskan secara teknis terkait pekerjaan fisik RTP termasuk sesungguhnya berapa persen progresnya, Komisi 3 akhirnya memutuskan kembali ke kantor dan memastikan akan memanggil dinas terkait untuk dimintai penjelasan atas ptogres RTP Kodo.
Lalu benarkan progres fisik RTP Kodo sudah 94 persen sebagai rilis yang dikeluarkan itu ?, Anggota Komisi 3, Edi Ikhwansyah, dari kacamata pandangannya, RTP Kodo progres fisiknya baru sekitar 65 persen."Dari kacamata dan penghlihatan saya progresnya baru 65 persen, "katanya.
Hanya saja Edi menyarankan untuk mrnanyakan pada Ketua Komisi saja. Biar tidak mendahului kewenangan Ketua Komisi dalam memberikan pernyataan.
Ketua Komisi 3, Khalid Bin Walid yang dimintai komentar berapa persen progres pekerjaan RTP Kodo, menyebutkan setidaknya sudah masuk 90 persen keatas progresnya. Tetapi digarisbawahinya, tugas Komisi 3 bukan menilai teknis pekerjaan. Sebab bicara teknis katanya menjadi wilayah kerja eksekutif atau dinas terkait.
"Kami hanya menyediakan anggaran saja. Proses kerjanya menjadi tangung jawab teknis dinas, "sebutnya seraya memastikan akan memanggil pihak terkait untuk menjelaskannya.
Di tempat yang sama, pelaksana pekerjaan Sahrul Sani mengakui hingga saat ini pekerjaan masih tetap dilaksanakan, bahkan pekerjaan lembur untuk menyelesaikannya.
“Waktu perpanjang 50 hari atau hingga tanggal 10 Februari 2020. Insya Allah kita mampu kejar dan selesaikan,” katanya.
Diakui Sahrul, sebelum diperpanjang selama 50 hari, per tanggal 26 Desember 2019 perhitungan semua progres pekerjaan sebanyak 91 persen. Saat ini, tinggal menyelesaikan pekerjaan finishing, seperti pasang paving.
“Volume terbesar pekerjaan itu yakni tanah, pasangan batu dan paving,” jelasnya. (RED)
Ruang Terbuka Publik (RTP) Kodo |
Komisi 3 yang dipimpin langsung Ketuanya Khalid Bin Walid, Senin (13/1) meninjau langsung mega proyek senilai Rp 4 Miliar lebih yang di rilis Bagian AP Setda Kota Bima serta Kabid Cipta Karya, Fahad, sudah mencapai progres 94 persen fisik pengerjaanya.
Sayangnya, saat turun lapangan On the Spot, jajaran Komisi 3 saat meninjau langsung kondisi pekerjaan RTP Kodo, tidak ditemani OPD teknis pemilik pekerjaan yang tidak lain Bidang Cipta Karya Dina PUPR setempat.
Apakah Kabid Cipta Karya sengaja menghindar ?, memang tidak diketahui pasti apakah niatnya seperti itu. Jika ditelisik dari tujuan dan komunikasi dengan Komisi 3, mestinya Kabid Cipta Karya, harus ada dan mesti menemani Komisi 3 saat On the Spot tersebut.
Bahkan faktanya, saat dihubungi Kabag Umum Setwan, Syahrial Nuryadin pun di lokasi RTP Kodo, terdengar wartawan, sang Kabid Fahad, dalam perjalanan dari Sambinae menuju RTP Kodo. Nyatanya, hampir sejam ditunggu sejumlah anggota Komisi 3 yang bersangkutan tidak kunjung hadir.
Mungkin karena lama menunggu dan tidak adanya kepastian apakah otang PUPR akan hadir guna menjelaskan secara teknis terkait pekerjaan fisik RTP termasuk sesungguhnya berapa persen progresnya, Komisi 3 akhirnya memutuskan kembali ke kantor dan memastikan akan memanggil dinas terkait untuk dimintai penjelasan atas ptogres RTP Kodo.
Khalid Bin Walid |
Lalu benarkan progres fisik RTP Kodo sudah 94 persen sebagai rilis yang dikeluarkan itu ?, Anggota Komisi 3, Edi Ikhwansyah, dari kacamata pandangannya, RTP Kodo progres fisiknya baru sekitar 65 persen."Dari kacamata dan penghlihatan saya progresnya baru 65 persen, "katanya.
Hanya saja Edi menyarankan untuk mrnanyakan pada Ketua Komisi saja. Biar tidak mendahului kewenangan Ketua Komisi dalam memberikan pernyataan.
Ketua Komisi 3, Khalid Bin Walid yang dimintai komentar berapa persen progres pekerjaan RTP Kodo, menyebutkan setidaknya sudah masuk 90 persen keatas progresnya. Tetapi digarisbawahinya, tugas Komisi 3 bukan menilai teknis pekerjaan. Sebab bicara teknis katanya menjadi wilayah kerja eksekutif atau dinas terkait.
"Kami hanya menyediakan anggaran saja. Proses kerjanya menjadi tangung jawab teknis dinas, "sebutnya seraya memastikan akan memanggil pihak terkait untuk menjelaskannya.
Di tempat yang sama, pelaksana pekerjaan Sahrul Sani mengakui hingga saat ini pekerjaan masih tetap dilaksanakan, bahkan pekerjaan lembur untuk menyelesaikannya.
“Waktu perpanjang 50 hari atau hingga tanggal 10 Februari 2020. Insya Allah kita mampu kejar dan selesaikan,” katanya.
Diakui Sahrul, sebelum diperpanjang selama 50 hari, per tanggal 26 Desember 2019 perhitungan semua progres pekerjaan sebanyak 91 persen. Saat ini, tinggal menyelesaikan pekerjaan finishing, seperti pasang paving.
“Volume terbesar pekerjaan itu yakni tanah, pasangan batu dan paving,” jelasnya. (RED)
COMMENTS