Kota Bima,KS.- Mbawa, Desa yang berada di ketinggian di hamparan pegunuan Donggo, wilayah Kabupaten bagian penting dari catatan sejarah pera...
Kota Bima,KS.-Mbawa, Desa yang berada di ketinggian di hamparan pegunuan Donggo, wilayah Kabupaten bagian penting dari catatan sejarah peradaban Bima.
Desa Mbawa yang berpenduduk lebih dari 5 ribu jiwa ini, metafora dari potret toleransi umat beragama. Perbedaan agama yang terbingkai kedamaian dari rumpun yang berbeda.
Kabut yang menyelimuti alam Desa Mbawa, warga yang begitu ramah, bertani dan berladang serta berternak, warna hidup dan kehidupan keseharian yang sepertinya abadi.
Makna bisu itu, tidak padu padan dengan kejelian dan perhatian pemerintah, dalam menjemput kemaslahatan dan kesejehteraan masyarakatnya. "Kami selama ini kurang perhatian dari pemerintah Kabupaten Bima,"begitu keluh Abdul Gani Kepala Desa Mbawa pada wartawan, Selasa (25/2) kemarin.
Kepala Desa tiga periode ini, berujar, mestinya pemerintah peduli dan memiliki rasa sensitif pada kondisi Desa Mbawa sebagai desa yang berpenduduk paling banyak di Kecamatan Donggo.
Coba lihat kondisi infrastruktur yang ada di Desa Mbasa, sebutnya. Nyaris berbagai penbangunan fisik diwilayahnya minim atensi dan perhartian dari pemerintah. Baik itu jalan, pembangunan infrastruktur pendidikan dan lain sebagainya."jalan yang ada sekarang itu hasil pemerintahan sebelumnya. Kalau pemerintah sekarang tidak ada perbaikan jalan,"sentilnya.
Belum lagi di bidang pertanian. Bantuan alsintan termasuk obat-obatan dan pupuk, Desa Mbawa akunya, kurang diprioritaskan untuk mendapatkan porsi bantuan.
"Kalaupun ada bantuan itu datangnya dari provinsi. Dari pemerintah daerah sangat minim,"kata Abdul Gani.
Menyinggung soal kepemimpinan di Bima, Abdul Gani, berharap lahir pemimpin yang memahami kondisi daerah dan kebutuhan masyarakatkannya. Meski dirinya mengaku tidak ingin berpolitik, tentu warganya bisa menetukan pilihan yang bijaksana demi kesejahteraan dan kemajuan Mbawa.
Siapapun yang memimpin Bima kedepan, ia beharap ada perhatian dan rasa pedulinya untuk memberikan porsi pembangunan yang sama untuk Desa Mbawa, seperti desa-desa yang lainnya. "Jangan datang di awal tahun pertama lalu datang lagi diakhir jabatan. Kalau saya tidak masalah tapi kasihan warga saya,"sindirnya. (RED)
Desa Mbawa yang berpenduduk lebih dari 5 ribu jiwa ini, metafora dari potret toleransi umat beragama. Perbedaan agama yang terbingkai kedamaian dari rumpun yang berbeda.
Kabut yang menyelimuti alam Desa Mbawa, warga yang begitu ramah, bertani dan berladang serta berternak, warna hidup dan kehidupan keseharian yang sepertinya abadi.
Makna bisu itu, tidak padu padan dengan kejelian dan perhatian pemerintah, dalam menjemput kemaslahatan dan kesejehteraan masyarakatnya. "Kami selama ini kurang perhatian dari pemerintah Kabupaten Bima,"begitu keluh Abdul Gani Kepala Desa Mbawa pada wartawan, Selasa (25/2) kemarin.
Kepala Desa tiga periode ini, berujar, mestinya pemerintah peduli dan memiliki rasa sensitif pada kondisi Desa Mbawa sebagai desa yang berpenduduk paling banyak di Kecamatan Donggo.
Coba lihat kondisi infrastruktur yang ada di Desa Mbasa, sebutnya. Nyaris berbagai penbangunan fisik diwilayahnya minim atensi dan perhartian dari pemerintah. Baik itu jalan, pembangunan infrastruktur pendidikan dan lain sebagainya."jalan yang ada sekarang itu hasil pemerintahan sebelumnya. Kalau pemerintah sekarang tidak ada perbaikan jalan,"sentilnya.
Belum lagi di bidang pertanian. Bantuan alsintan termasuk obat-obatan dan pupuk, Desa Mbawa akunya, kurang diprioritaskan untuk mendapatkan porsi bantuan.
"Kalaupun ada bantuan itu datangnya dari provinsi. Dari pemerintah daerah sangat minim,"kata Abdul Gani.
Menyinggung soal kepemimpinan di Bima, Abdul Gani, berharap lahir pemimpin yang memahami kondisi daerah dan kebutuhan masyarakatkannya. Meski dirinya mengaku tidak ingin berpolitik, tentu warganya bisa menetukan pilihan yang bijaksana demi kesejahteraan dan kemajuan Mbawa.
Siapapun yang memimpin Bima kedepan, ia beharap ada perhatian dan rasa pedulinya untuk memberikan porsi pembangunan yang sama untuk Desa Mbawa, seperti desa-desa yang lainnya. "Jangan datang di awal tahun pertama lalu datang lagi diakhir jabatan. Kalau saya tidak masalah tapi kasihan warga saya,"sindirnya. (RED)
COMMENTS