Bima,KS.- Universitas Muhamadiyah (UNISMU) Malang, merupakan satu dari sekian kamous ternama di Malang bahkan di nusantara. Banyak pelajar ...
Bima,KS.-Universitas Muhamadiyah (UNISMU) Malang, merupakan satu dari sekian kamous ternama di Malang bahkan di nusantara. Banyak pelajar dari belahan Indonesia yang menimba ilmu di Kampus yang berada di Kiota cuaca dingin ini.
Unismu kini terus meningkatkan kualitas kampus dan mahasiswa
di bidang internasional. Salah satu upaya yang dikembangkan adalah giat menyebar budaya Indonesia oleh para mahasiswanya.
Ardika Rizkian Nurahaman, salah satu mahasiswa KKN menjelaskan, kampus berusaha mengembangkan program internasional salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Internasional.
Mahasiswa asal Bima ini menyebutkan, 19 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang di bimbing Muhammad Kamil, S. IP., M.A., jelas Ardika, melakukan kegiatan KKN
Internasional di Provinsi Khon Kaen, Thailand.
"Melalui program kerja divisi pendidikan pada Kamis 20 Februari lalu,
memperkenalkan budaya Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Srithan Municipal School, salah satu sekolah di Khon Kaen yang menerapkan Zero Waste School atau sekolah bebas,"jelasnya.
Dengan hal ini lanjutnya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berusaha memperkenalkan dan mengajarkan budaya Indonesia kepada para siswa melalui tarian tradisional Tor-Tor. Tari Tor-tor sendiri adalah tari tradisional yang berasal dari suku Batak,
Sumatera Utara. Awalnya tarian ini merupakan sebuah ritual acara seperti upacara kematian, kesembuhan, dan lain sebagainya. Namun, seiring perkembangnya zaman, tari ini tidak hanya digunakan sebagai bentuk upacara saja.
Tari tor-tor sebut Ardika, sering kali dipentaskan untuk hiburan bagi masyarakat batak. Bahkan gerakan dan busana yang digunakan juga sudah mulai di modifikasi menjadi lebih menarik. Gerakan yang dimiliki oleh Tari Tor-tor sangatlah sederhana, sehingga tidak sulit untuk diajarkan kepada siswa di sekolah tersebut. "Gerakan tari ini terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik turun secara bersamaan dan mengikuti iringan musik,"urai anak dari Kapolsek Lambu Iptu Rus'an ini.
Kelompok tari tor-tor ini sambungnya menceritakan, beranggotakan 6 orang anak perempuan yang sebelumnya sudah dibagi menjadi beberapa kelompok tarian. Para siswa berlatih mempersiapkan tarian ini untuk dipentaskan pada acara exhibition yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2020.
"Melalui program ini siswa-siswi Srithan Municipal School dapat mengenal dan memahami budaya Indonesia yang beraneka ragam,"pungkasnya.(RED)
Unismu kini terus meningkatkan kualitas kampus dan mahasiswa
di bidang internasional. Salah satu upaya yang dikembangkan adalah giat menyebar budaya Indonesia oleh para mahasiswanya.
Ardika Rizkian Nurahaman, salah satu mahasiswa KKN menjelaskan, kampus berusaha mengembangkan program internasional salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Internasional.
Mahasiswa asal Bima ini menyebutkan, 19 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang di bimbing Muhammad Kamil, S. IP., M.A., jelas Ardika, melakukan kegiatan KKN
Internasional di Provinsi Khon Kaen, Thailand.
"Melalui program kerja divisi pendidikan pada Kamis 20 Februari lalu,
memperkenalkan budaya Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Srithan Municipal School, salah satu sekolah di Khon Kaen yang menerapkan Zero Waste School atau sekolah bebas,"jelasnya.
Dengan hal ini lanjutnya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berusaha memperkenalkan dan mengajarkan budaya Indonesia kepada para siswa melalui tarian tradisional Tor-Tor. Tari Tor-tor sendiri adalah tari tradisional yang berasal dari suku Batak,
Sumatera Utara. Awalnya tarian ini merupakan sebuah ritual acara seperti upacara kematian, kesembuhan, dan lain sebagainya. Namun, seiring perkembangnya zaman, tari ini tidak hanya digunakan sebagai bentuk upacara saja.
Tari tor-tor sebut Ardika, sering kali dipentaskan untuk hiburan bagi masyarakat batak. Bahkan gerakan dan busana yang digunakan juga sudah mulai di modifikasi menjadi lebih menarik. Gerakan yang dimiliki oleh Tari Tor-tor sangatlah sederhana, sehingga tidak sulit untuk diajarkan kepada siswa di sekolah tersebut. "Gerakan tari ini terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik turun secara bersamaan dan mengikuti iringan musik,"urai anak dari Kapolsek Lambu Iptu Rus'an ini.
Kelompok tari tor-tor ini sambungnya menceritakan, beranggotakan 6 orang anak perempuan yang sebelumnya sudah dibagi menjadi beberapa kelompok tarian. Para siswa berlatih mempersiapkan tarian ini untuk dipentaskan pada acara exhibition yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2020.
"Melalui program ini siswa-siswi Srithan Municipal School dapat mengenal dan memahami budaya Indonesia yang beraneka ragam,"pungkasnya.(RED)
COMMENTS