Kota Bima,KS. -Suatu siang dihari Sabtu (1/2), tepat di watasan So Sari kawasan persawahan di Wilayah kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bi...
Kota Bima,KS.-Suatu siang dihari Sabtu (1/2), tepat di watasan So Sari kawasan persawahan di Wilayah kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bima, sejumlah wartawan menyambangi wakil rakyat dua periode, Syahubuddin.
Legislator yang pernah menjabat pimpinan DPRD Kota Bima ini, saat menerima sejumlah awak media, ternyata, tengah bersama belasan warga di tanah kelahirannya Ntobo.
Aktifitas apa yang tengah digiatkan wakil rakyat yang low profile ini ?, ternyata duta partai Gerindra ini, tengah bersama warga binaannya yang memulai pergulatan baru meningkatkan ekonomi dengan penggemukan sapi.
Syabuddin terlihat tengah bersama warganya yang telah dirubah dirinya sebagai petani ternak sapi. Saat ditemani oleh anggota Gapoktan binaannya bersama istri tercinta. Om Bud-sapaannya- tampak begitu bahagia melakukan pekerjaannya bersama peternak, disela-sela aktivitasnya menjadi wakil rakyat.
Pada sejumlah wartawan yang menyambangi siang itu, Ia udi - mengaku ada 3 Gapoktan yang tengah dibina. Jumlahnya puluhan warga yang tersebar di 3 wilayah lingkungan RT.
Sejumlah Gapoktan binaannya itu, sebutnya tersebut tersebar di RT 07, dengan jumlah sapi yang diternak sebanyak 56 ekor. Di RT 03, sebanyak 15 ekor dan di RT 13 sebanyak 15 ekor. Saat ini kondisi sapi sudah semakin membesar, sejak akhir tahun 2019 mulai dilakukan penggemukan.
"Saya mulai membina warga beternak sapi sejak September 2019. Saya bangun kandangnya, kemudian saya urus pinjaman dana KUR BNI. Alhamdulillah, kini berjalan dengan baik," ungkap Budi.
Tiga Gapoktan yang dibina baru berusia sebulan lebih ini, tuturnya, masing-masing memiliki sejumlah sapi, berkat bantuan dana KUR BNI. Satu orang, memiliki 3-4 Sapi, dari dana Rp 20 juta yang diperoleh dari bantuan bank tersebut.
Warga di Kelurahannya sebut Om Bud, hanya menjadi buruh tani. Karena itulah yang memantik perhatiannya untuk membina mereka untuk bisa berbuat dan menghasilkan tambahan pendapatan.
"Tujuan saya hanya satu, ingin merubah pola hidup masyarakat, agar ada tambahan pendapatan," terangnya.
Kendati ada satu kelompok ternak yang dibina oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, namun saat ini tidak berkembang dengan baik. Dari itu pun ia mendorong warga beternak sapi, terlebih di kelurahannya begitu melimpah bahan makanan untuk ternak, maka terus mendorongnya untuk bisa segera memulai melakukan pembinaan.
Soal perhatian pemerintah sambung Budi, melalui dinas terkait saat ini baru bisa memberikan pembinaan. Bahkan beberapa pekan yang lalu, dirinya menerima kedatangan OJK dan Bank Indonesia untuk memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh BNI Cabang Bima.."Kalau bantuan dana belum ada," ucapnya.
Sejak fokus beternak dan membantu para peternak, dirinya merasa optimis, usaha dan motivasi yang dihajatkan akan membuahkan hasil maksimal. Mendekati lebaran haji tahun ini, ratusan sapi sudah layak untuk dijual. Hitung-hitungan bisnisnya, 1 ekor keutungan kotor bisa mencapai Rp 3-4 juta."Sekarang juga sudah bisa, tapi harganya masih rendah," sebutnya.
Apa yang dilakukan dengan penggemukan sapi pastinya tidak akan terhenti begitu saja. Setelah laku terjual, Gapoktan binaannya kembali mencari bibit baru si peternak seperti di Sape, Wera, Sila dan Dompu.
Di tempat yang sama, salah seorang peternak binaan Budi, Arsyad mengaku dirinya dulu hanya buruh tani. Kemudian diajak Budi untuk bangun kandang, dan beternak sapi. "Sekarang dengan adanya kandang beralih ke peternak. Saya punya 3 ekor sapi, sehari hari mengurus sapi," katanya.
Arsyad pun memuji apa yang dilakukan Budi. Menurutnya, perhatian wakil rakyat itu begitu luar biasa. Memberikan dan menciptakan lapangan kerja untuk warga dan pemberdayaan. "Kami sangat merasa bersyukur, Budi telah memberikan perhatiannya untuk kami,"tutupnya. (RED)
Legislator yang pernah menjabat pimpinan DPRD Kota Bima ini, saat menerima sejumlah awak media, ternyata, tengah bersama belasan warga di tanah kelahirannya Ntobo.
Aktifitas apa yang tengah digiatkan wakil rakyat yang low profile ini ?, ternyata duta partai Gerindra ini, tengah bersama warga binaannya yang memulai pergulatan baru meningkatkan ekonomi dengan penggemukan sapi.
Syabuddin terlihat tengah bersama warganya yang telah dirubah dirinya sebagai petani ternak sapi. Saat ditemani oleh anggota Gapoktan binaannya bersama istri tercinta. Om Bud-sapaannya- tampak begitu bahagia melakukan pekerjaannya bersama peternak, disela-sela aktivitasnya menjadi wakil rakyat.
Pada sejumlah wartawan yang menyambangi siang itu, Ia udi - mengaku ada 3 Gapoktan yang tengah dibina. Jumlahnya puluhan warga yang tersebar di 3 wilayah lingkungan RT.
Sejumlah Gapoktan binaannya itu, sebutnya tersebut tersebar di RT 07, dengan jumlah sapi yang diternak sebanyak 56 ekor. Di RT 03, sebanyak 15 ekor dan di RT 13 sebanyak 15 ekor. Saat ini kondisi sapi sudah semakin membesar, sejak akhir tahun 2019 mulai dilakukan penggemukan.
"Saya mulai membina warga beternak sapi sejak September 2019. Saya bangun kandangnya, kemudian saya urus pinjaman dana KUR BNI. Alhamdulillah, kini berjalan dengan baik," ungkap Budi.
Tiga Gapoktan yang dibina baru berusia sebulan lebih ini, tuturnya, masing-masing memiliki sejumlah sapi, berkat bantuan dana KUR BNI. Satu orang, memiliki 3-4 Sapi, dari dana Rp 20 juta yang diperoleh dari bantuan bank tersebut.
Warga di Kelurahannya sebut Om Bud, hanya menjadi buruh tani. Karena itulah yang memantik perhatiannya untuk membina mereka untuk bisa berbuat dan menghasilkan tambahan pendapatan.
"Tujuan saya hanya satu, ingin merubah pola hidup masyarakat, agar ada tambahan pendapatan," terangnya.
Kendati ada satu kelompok ternak yang dibina oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, namun saat ini tidak berkembang dengan baik. Dari itu pun ia mendorong warga beternak sapi, terlebih di kelurahannya begitu melimpah bahan makanan untuk ternak, maka terus mendorongnya untuk bisa segera memulai melakukan pembinaan.
Soal perhatian pemerintah sambung Budi, melalui dinas terkait saat ini baru bisa memberikan pembinaan. Bahkan beberapa pekan yang lalu, dirinya menerima kedatangan OJK dan Bank Indonesia untuk memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh BNI Cabang Bima.."Kalau bantuan dana belum ada," ucapnya.
Sejak fokus beternak dan membantu para peternak, dirinya merasa optimis, usaha dan motivasi yang dihajatkan akan membuahkan hasil maksimal. Mendekati lebaran haji tahun ini, ratusan sapi sudah layak untuk dijual. Hitung-hitungan bisnisnya, 1 ekor keutungan kotor bisa mencapai Rp 3-4 juta."Sekarang juga sudah bisa, tapi harganya masih rendah," sebutnya.
Apa yang dilakukan dengan penggemukan sapi pastinya tidak akan terhenti begitu saja. Setelah laku terjual, Gapoktan binaannya kembali mencari bibit baru si peternak seperti di Sape, Wera, Sila dan Dompu.
Di tempat yang sama, salah seorang peternak binaan Budi, Arsyad mengaku dirinya dulu hanya buruh tani. Kemudian diajak Budi untuk bangun kandang, dan beternak sapi. "Sekarang dengan adanya kandang beralih ke peternak. Saya punya 3 ekor sapi, sehari hari mengurus sapi," katanya.
Arsyad pun memuji apa yang dilakukan Budi. Menurutnya, perhatian wakil rakyat itu begitu luar biasa. Memberikan dan menciptakan lapangan kerja untuk warga dan pemberdayaan. "Kami sangat merasa bersyukur, Budi telah memberikan perhatiannya untuk kami,"tutupnya. (RED)
COMMENTS