Bima,KS.- Kondisi dan fenomena virus Covi-19 yang mewabah diseluru dunia termasuk kekhawatiran masyarakat di Bima terhadap virua Corona, seb...
Bima,KS.-Kondisi dan fenomena virus Covi-19 yang mewabah diseluru dunia termasuk kekhawatiran masyarakat di Bima terhadap virua Corona, sebaiknya pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bima yang akan dipungut hitung pada 23 September ditunda dulu.
Demikian usulan dan harapan anggota DPRD Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, Senin (30/3) di gedung wakil rakyat.
Apa yang mendasari harapan itu ?, duta PKS ini, menarik narasi beberapa poin alasan penting mengusulkan penundaan pelaksanaan Pilkada. Diantaranya, soal nyawa dan keselamatan jiwa manusia. Kenyamanan kehidupan serta interaksi sosial kemsyarakatan.
Jika Pilkada memungkinkan ditunda, kata Ketua Komisi 4 itu, maka ketersediaan cadangan anggaran untuk penanganan virus corona di Kabupaten Bima, sangat mencukupi. Setidaknya ada Rp 35 Miliar anggaran yang terparkir di KPU dan Bawaslu Bima yang bisa dipakai untuk penanganan virus mematikan ini sebutnya, selain pos anggaran lain di ABPD semisal dana teduga yang besaranya Rp 2.5 Miliar.
Bayangkan saja sebut Ilham, saat turun cek kondisi di sejumlah PKM, ada banyak kekurangan termasuk Alat Pengaman Diri (APD) bagi tenaga medis. Ternyata diketahuinya, anggaran tak terduga dan anggaran lain terkait penanganan virus corona, hingga hari ini belum ada yang terealisasi.
Kembali ke usulan penundaan Pilkada, Ilham berharap pada pemerintah pusat dan KPU pusat, memahami kondisi daerah yang tengah berperang melawan corona. "Usulan penundaan ini semoga bisa di maknai dengan bijak,"harapnya. (RED)
Demikian usulan dan harapan anggota DPRD Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, Senin (30/3) di gedung wakil rakyat.
Apa yang mendasari harapan itu ?, duta PKS ini, menarik narasi beberapa poin alasan penting mengusulkan penundaan pelaksanaan Pilkada. Diantaranya, soal nyawa dan keselamatan jiwa manusia. Kenyamanan kehidupan serta interaksi sosial kemsyarakatan.
Jika Pilkada memungkinkan ditunda, kata Ketua Komisi 4 itu, maka ketersediaan cadangan anggaran untuk penanganan virus corona di Kabupaten Bima, sangat mencukupi. Setidaknya ada Rp 35 Miliar anggaran yang terparkir di KPU dan Bawaslu Bima yang bisa dipakai untuk penanganan virus mematikan ini sebutnya, selain pos anggaran lain di ABPD semisal dana teduga yang besaranya Rp 2.5 Miliar.
Bayangkan saja sebut Ilham, saat turun cek kondisi di sejumlah PKM, ada banyak kekurangan termasuk Alat Pengaman Diri (APD) bagi tenaga medis. Ternyata diketahuinya, anggaran tak terduga dan anggaran lain terkait penanganan virus corona, hingga hari ini belum ada yang terealisasi.
Kembali ke usulan penundaan Pilkada, Ilham berharap pada pemerintah pusat dan KPU pusat, memahami kondisi daerah yang tengah berperang melawan corona. "Usulan penundaan ini semoga bisa di maknai dengan bijak,"harapnya. (RED)
COMMENTS