Bima,KS.- Luar bisa sepak terjang yang diperlihatkan Dedi MT, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bima ini. Sebaga...
Bima,KS.-Luar bisa sepak terjang yang diperlihatkan Dedi MT, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bima ini.
Sebagai pengurs HKTI di Kabupaten Bima, Dedy dan sejumlah pengurus lainnya, diundang sebagai peserta pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX tahun 2020 HKTI di Istana Negara.
pada wartawan via seluler, Kamis (12/3) siang, Dedi menginformasikan, Munas diikuti oleh seluruh pengurus HKTI Kabupaten dan Kota serta pengruus HKTI Provinsi seluruh Indonesia. Munas itu sendiri katanya, berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 11-13 Maret 2020. Munas dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo yang turut dihadiri oleh Ketua Umum HKTI Jendral Moeldoko sekaligus Kepala Staf Presiden, beberapa Menteri terkait, para pembisnis dalam bidang Pertanian serta seluruh perwakilan Petani Se-Indonesia yang tergabung Dalam HKTI.
Kehadiran dirinya bersama pengurus HKTI Kabupaten Bima lainnya, atas undnagan dan kepercayaan dari DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dibawah kendali Jendral Purn Moeldoko untuk memimpin HKTI Kabupaten dan Kota Bima melalui Koordinasi DPP HKTI Provinsi NTB sebagaimana yang tertuang dalam SK DPP.
Dedy menjelaskan, Pada pertemuan itu, Presiden Repulik Indonesi Jokowi menyampaikan telah mempersiapkan anggaran Puluhan Triliun untuk Para Petani diseluruh Indonesia.
"Untuk itu, Presiden dalam pengarahannya menyebutkan Tahun 2020, Negara telah menyiapkan atau menganggarkan 50 triliun untuk Kredit Mikro Pertanian dan diharapkan HKTI untuk mengawal hal demikian sehingga petani bisa menyiapkan proposal tani yang bisa meyakinkan pihak Perbankan untuk menyalurkan Kredit tersebut," jelas Dedy.
Dedy memaparkan, dari pertemuan itu, ada beberapa poin yang sampaikan oleh bapak Ketua Umum HKTI Jendral Moeldoko dalam Pidatonya berkaitan dengan persoalan pertanian yang ada di Wilayah Indonesia, antara lain Soal Penyempitan Lahan Pertanian Ratusan Ribu Hektar /Tahun, Harga Produksi yang tidak Stabil, Kurang tegas dan cakapnya Kepala Daerah dan Kepala Dinas dalam Mengontrol Petani, Alih fungsi Teknologi Pertanian yang menjadi Keharusan, Petani yang masih cenderung ikut-ikutan, Perlu Inovasi dalam bidang pertanian dan Atas kondisi tersebut, terjadi Kekurangan Pasokan Pangan Untuk 200 juta Warga Dunia per tahunnya.
Dedy juga berharap Pemerintah Daerah agar bekerjasama dalam untuk memberikan kesejahteraan kepada seluluh Petani di Kabuapaten Bima dan Kota Bima.(RED)
Sebagai pengurs HKTI di Kabupaten Bima, Dedy dan sejumlah pengurus lainnya, diundang sebagai peserta pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX tahun 2020 HKTI di Istana Negara.
pada wartawan via seluler, Kamis (12/3) siang, Dedi menginformasikan, Munas diikuti oleh seluruh pengurus HKTI Kabupaten dan Kota serta pengruus HKTI Provinsi seluruh Indonesia. Munas itu sendiri katanya, berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 11-13 Maret 2020. Munas dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo yang turut dihadiri oleh Ketua Umum HKTI Jendral Moeldoko sekaligus Kepala Staf Presiden, beberapa Menteri terkait, para pembisnis dalam bidang Pertanian serta seluruh perwakilan Petani Se-Indonesia yang tergabung Dalam HKTI.
Kehadiran dirinya bersama pengurus HKTI Kabupaten Bima lainnya, atas undnagan dan kepercayaan dari DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dibawah kendali Jendral Purn Moeldoko untuk memimpin HKTI Kabupaten dan Kota Bima melalui Koordinasi DPP HKTI Provinsi NTB sebagaimana yang tertuang dalam SK DPP.
Dedy menjelaskan, Pada pertemuan itu, Presiden Repulik Indonesi Jokowi menyampaikan telah mempersiapkan anggaran Puluhan Triliun untuk Para Petani diseluruh Indonesia.
"Untuk itu, Presiden dalam pengarahannya menyebutkan Tahun 2020, Negara telah menyiapkan atau menganggarkan 50 triliun untuk Kredit Mikro Pertanian dan diharapkan HKTI untuk mengawal hal demikian sehingga petani bisa menyiapkan proposal tani yang bisa meyakinkan pihak Perbankan untuk menyalurkan Kredit tersebut," jelas Dedy.
Dedy memaparkan, dari pertemuan itu, ada beberapa poin yang sampaikan oleh bapak Ketua Umum HKTI Jendral Moeldoko dalam Pidatonya berkaitan dengan persoalan pertanian yang ada di Wilayah Indonesia, antara lain Soal Penyempitan Lahan Pertanian Ratusan Ribu Hektar /Tahun, Harga Produksi yang tidak Stabil, Kurang tegas dan cakapnya Kepala Daerah dan Kepala Dinas dalam Mengontrol Petani, Alih fungsi Teknologi Pertanian yang menjadi Keharusan, Petani yang masih cenderung ikut-ikutan, Perlu Inovasi dalam bidang pertanian dan Atas kondisi tersebut, terjadi Kekurangan Pasokan Pangan Untuk 200 juta Warga Dunia per tahunnya.
Dedy juga berharap Pemerintah Daerah agar bekerjasama dalam untuk memberikan kesejahteraan kepada seluluh Petani di Kabuapaten Bima dan Kota Bima.(RED)
COMMENTS