Kota Bima,KS.- Seorang warga Kita Bima status Pasein Dalam Pengawasan (PDP), diinformasikan telah menghembuskan nafas terkahir di RSUD Komo...
Kota Bima,KS.-Seorang warga Kita Bima status Pasein Dalam Pengawasan (PDP), diinformasikan telah menghembuskan nafas terkahir di RSUD Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT.
Pasien indisial AS berusia sekitar 29 tahun yang sudah meninggal tersebut diketahui berprofesi sebagai tukang ojek dengan alamat asal Kelurahan Penanae Kecamatan Raba Kota Bima.
Setelah 13 hari ada di sana, yang bersangkutan meninggal dunia pada Selasa Pagi, (28/4).
Juru bicara tim gugus covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik mengungkapkan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki perjalanan ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien positif covid-19.
AS tiba di Labuan Bajo sudah dalam kondisi sakit dengan gejala demam tinggi, batuk dan sesak napas. Dari hasil rapid tes oleh tim gugus Labuan bajo, AS dinyatakan reaktif. Sampel Swabnya pun diambil, namun belum bisa dikirim ke Laboratorium Jakarta karena terkendala transportasi.
"Sekarang ini sampel Swabnya masih ada di RS Labuan Bajo, " ungkapnya.
Malik memastikan, tanpa menunggu hasil Swab tersebut tim gugus Kota Bima langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan tracking contac pada keluarga terdekat PDP tersebut.
"Hasilnya, ada 21 orang yang akan dirapid tes. Mereka ini adalah orang yang sudah melakukan kontak dekat dengan PDP ini, " beber Malik.
Sejauh ini, tim gugus belum bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan masuk dalam klater mana karena AS diketahui tidak pernah ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien positif covid-19.
"Dalam proses tracking akan diketahui, apakah dia masuk klaster atau bagaimana. Tentu kita mencegah lebih baik, menelusuri lebih awal meskipun hasil Swab belum diketahui,"tutupnya. (RED)
Pasien indisial AS berusia sekitar 29 tahun yang sudah meninggal tersebut diketahui berprofesi sebagai tukang ojek dengan alamat asal Kelurahan Penanae Kecamatan Raba Kota Bima.
Setelah 13 hari ada di sana, yang bersangkutan meninggal dunia pada Selasa Pagi, (28/4).
Juru bicara tim gugus covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik mengungkapkan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki perjalanan ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien positif covid-19.
AS tiba di Labuan Bajo sudah dalam kondisi sakit dengan gejala demam tinggi, batuk dan sesak napas. Dari hasil rapid tes oleh tim gugus Labuan bajo, AS dinyatakan reaktif. Sampel Swabnya pun diambil, namun belum bisa dikirim ke Laboratorium Jakarta karena terkendala transportasi.
"Sekarang ini sampel Swabnya masih ada di RS Labuan Bajo, " ungkapnya.
Malik memastikan, tanpa menunggu hasil Swab tersebut tim gugus Kota Bima langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan tracking contac pada keluarga terdekat PDP tersebut.
"Hasilnya, ada 21 orang yang akan dirapid tes. Mereka ini adalah orang yang sudah melakukan kontak dekat dengan PDP ini, " beber Malik.
Sejauh ini, tim gugus belum bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan masuk dalam klater mana karena AS diketahui tidak pernah ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien positif covid-19.
"Dalam proses tracking akan diketahui, apakah dia masuk klaster atau bagaimana. Tentu kita mencegah lebih baik, menelusuri lebih awal meskipun hasil Swab belum diketahui,"tutupnya. (RED)
COMMENTS