Oleh: Amir Syarifuddin Anggota DPRD Kota Bima Diujung Ramadhan nan mubarak dan penuh barokah, ditengah pandemi Covid-19 mewabah bel...
Oleh: Amir Syarifuddin
Anggota DPRD Kota Bima
Diujung Ramadhan nan mubarak dan penuh barokah, ditengah pandemi Covid-19 mewabah belahan bumi dan negeri tercinta ini, mestinya potret kerja dan pengabdian dan dedikasi melayani, terpatri di ketulusan hati para pemimpin daerah ini.
Justeru yang tergambar di ujung ramadhan ini, sepertinya menambah deretan masalah dan kekisruhan pemerintah di bawah gayung nahkoda Lutfi-Feri sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bima.
Miris rasanya mendengar kekisruhan dan buruknya perjalanan pemerintahan akhir akhir ini. Begitu banyak masalah yang belum terurai dan terselesaikan. Muncul dan muncul serasa hinggap tak ingin pergi.
Berbagai masalah begitu tampak dan mengemuka. Belum selesai masalah bantuan Covid di Kelurahan Sadia, kini muncul lagi masalah yang tidak berbeda di Kelurahan Lampe. Kemudian yang tidak kalah mirisnya, timbul lagi kekecewaan petugas pos Covid di batas kota.
Selain itu adanya masalah dan beban insentif K2 yang sudah 5 bulan belum dibayar kemudian guru ngaji, marbot, Imam masjid yang biasanya sebelum lebaran sudah menerima insentif tetap hari ini mereka kecewa
Sama seperti saya, saya kecewa dengan kerja Pemerintah yang terkesan amatiran dan tiddak profesional seakan tidak memahami karakter daerah dan cara kerja yang akuntabel.
Padahal kita di Dewan sudah sering berkordinasi dengan eksekutif untuk melakukan percapatan pencairan anggaran, tetap masih saja kita dengan berita buruk diakhir akhir ini.
Masyarakat, honorer K2, guru ngaji dan sebagainya itu adalah orang yang harus kita dahulukan, kondisi sekarang sungguh memukul mereka oleh karenanya honor itu sangat berarti bagi kelangsungan hidup mereka...kasihan mereka kalau sampai lebaran tidak juga kunjung dibayar.
Bagi saya carut marut kondisi akhir akhir ini harus segera diakhiri, saya paham kalau pemerintah sudah maksimal tetapi bagi saya itu belum cukup.
Walikota harus hadir dalam kesemrawutan ini, pemimpin harus ada ditengah masyarakat untuk meyakinkan mereka bahwa bantuan akan datang, insentif akan dibayar karena sudah dianggarkan dan memanggil seluruh pelaksana kebijakan untuk memastikan kebijakan beliau tepat dan cepat.
Agar masyarakat tenang dan bisa mengevaluasi dimana kendalanya.
Saya khawatir kalau masalah yang timbul tak segera dibenahi maka dlm periode ini masyarakat akan menilai pemerintah ini gagal.
Apalagi Walikota dan Wakil Walikota, hanya efektif bekerja 3.5th saja selebihnya akan muncul tahun politik yang akan menyita energi yang akan mengurangi efektivitas pemerintah dalam bekerja.
Semoga daerah wabil khusus pemerintahnya selalu istiqomah, menjalankan titah dan sumpah 5 tahunnya, demi daerah dan rakyat Kota Bima tercinta yang lebih baik dan lebih maju.
COMMENTS