-Lelaki Gondrong Asal Sangiang Wera- Bima,KS.- Ada surat terbuka yang penuh makna, terkadang menggelitik, pula terlihat menohok. Narasi ...
-Lelaki Gondrong Asal Sangiang Wera-
Surat terbukan ini disampaikan pemilik akun facebook, Saifulah H Anwar, lelaki gondrong asal Desa Sangiang Wera. Ditujukan buat Buat Bupati Bima dan jajarannya.
Apa saja isi surat terbuka itu ?, berikut petikannya,
Assalamualaikum Wr... Wb...
Bupati & Jajarannya Yang Terhormat..
Maafkan saya Para Lord Atau Para Petinggi Kabupaten Bima. Izinkan kami rakyat bersuara melihat karut marut perencanaan dan pengelolaan APBD 2020, uang rakyat dari hasil pajak yg kami bayar. Belum selesai Masalah "Salah Ketik", isu Dugaan salah satu Kepala SKPD "menggarap lahan orang lain", muncul lagi telur busuk JPS Bima Ramah, pembangunan fisik GOR Panda yang jauh dari harapan dan dikecam warganet karena mirip Gudang untuk Sarang Walet bahkan ada yang menyamakan seperti Guda Sia. Besok entah apalagi ?
Rentetan persoalan itu akhirnya mencapai puncak dengan kemunculan berita Pemkab Bima dihukum oleh Jokowi cq. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) melalui Pemotongan / Penundaan Transfer DAU sebesar 35 persen atau setara dengan Rp 295 milyar. Luar biasa angka ini! Uang ini tidak sedikit. Ini bahaya besar buat rakyat yang akan kehilangan kekuatan pendorong ekonomi melalui APBD pada saat situasi Pandemi Covid-19 menyerang kita dari semua sisi dan Kabupaten Missqueen ini akan bertambah miskin.
Di era Revolusi Industri ini, semua Info dari media dan di pemda kabupaten mudah kita dapatkan krn isu ini bukan lagi barang yg tertutup. Sudah pula masuk ke meja para Maha Lord alias Anggota Dewan. Bahkan rapat dengan anggota dewan IDP Dahlan dan Sekda tidak berani hadir.
Bupati & Jajarannya Yang Terhormat.....
Saya juga mensinyalir ada faktor kehilangan personil terbaik di tim anggaran Pemda. Tim anggaran daerah yang dipimpin oleh Sekda H.Taufik kelihatan sekali sekarang kerja sendirian (Don't Change The Winning Team). Saya tidak melihat ada lagi pejabat berkelas, pejabat yang punya akselerasi, pejabat yang mampu membuka akses-akses di Tingkat Kementerian dan orang-orang bagus yang selama ini mengawal Perencanaan anggaran dengan baik, Mereka masih ada tapi sudah terbuang alias tidak menempati posisi. Sekda H.Taufik kelihatannya bingung dalam mengambil kebijakan anggaran, beliau kehilangan partner sejati yg berani bicara apa adanya. Yang saya pahami selama ini, biasanya Kepala BAPPEDA menjadi andalan Sekda dalam memberikan masukan dan pertimbangan. Pertanyaannya kemudian Bagaimanakah kinerja PLT. Kepala BAPPEDA Pak Nurdin (Asisten II) Sekarang ? Nyaris kita tidak tahu seperti apa Kiprah dan akselerasinya, beliau juga bukan tokoh yang dikenal oleh publik secara umum. Pada akhirnya kita dipertontonkan soal Data LKPJ Bupati saja bisa "Salah Ketik"
Akibat Praktek Mal Administrasi, APBD Kab. Bima pun terancam bobol 35 persen, Kita mau salahkan siapa? Ini akibat egoisme penguasa saja. Ini blunder besar yg berdampak pada kinerja IDP Dahlan yg merugikan rakyat dan citra Bima Ramah itu sendiri. Paling tidak lucu adalah kebijakan Bupati menempatkan Seorang PLT pada Jabatan Strategis di institusi seperti BAPPEDA adalah Kesalahan besar.
Pada Akhirnya, Pemkab Bima pun dihukum oleh Menkeu, maka pertanyaannya lagi, Apakah proses pemotongan APBD dan Refocusing Anggaran untuk Covid-19 Tidak melibatkan Bappeda, Bagian AP, Asisten, SKPD ?? Kuat dugaan pemotongan hanya dikerjakan secara sepihak oleh Sekda dan BPPKAD pimpinan Pak Adel Pamannya Bupati.
Mereka pun Lalai pula melaporkan ke Menteri Keuangan yang berujung pada hukuman dari Menkeu tersebut. IDP Dahlan sebenarnya harus malu mendapat hukuman dari Pusat karena tidak patuh pada Perintah PMK 35/2020. Sekda H Taufik harusnya mundur karena Gagal Menyelamatkan APBD.
Silakan Diskusikan Sahabat Semuanya. Daerah ini milik kita bersama bukan milik sekelompok mereka yang sedang berkuasa.
Sangiang Api, 11 Mei 2020//Laki-laki Gondrong Yang Tidak Lucu Lagi.(RED)
COMMENTS