Bima,KS.- Sudah hampir setahun mengabdi sebagai wakil dari ejawanta suara rakyat, ada potret menarik yang dipertontonkan 4 pimpinan DPRD Kab...
Bima,KS.-Sudah hampir setahun mengabdi sebagai wakil dari ejawanta suara rakyat, ada potret menarik yang dipertontonkan 4 pimpinan DPRD Kabupaten Bima. Ke-4 Pimpinan dewan ini ogah gunakan Kendaraan Dinas (Randis)
Jika periode DPRD sebelumnya kerja pimpinan ditopang Randis masing-masing, periode DPRD sekarang, malah lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Apakah karena tunjangan transportasi yang menjadi pilihan yang menguntungkan ataukah karena ingin lebih dekat dengan masyarakat tanoa terlihat sebagai pejabat yang gunakan mobil jabatan ?.
Sekretaris DPRD Kabupaten Bima, Ishaka yang dikonfirmasi, Senin (31/8) di ruang kerjanya, menjelaskan pimpinan dewan menggunakan randis atau tidak menggunakan randis adalah pilihan yang sah sesuai aturan.
Pada Peraturan emerintah (PP) nomor 18 tahun 2017 yang mengatur tentang hak keuangan dan administratif anggota DPR, pada bagian kedua terkait tunjangan kesejahteraan pimpinan dan anggota dewan, jabar Sekwan, di pasal 9 ayat 1, mengatur jaminan kesehatan, jaminan kecelakan, jaminan kematian, pakain dinas dan atribut.
Termasuk katanya, mengatur khusus tunjangan transportasi sebagaimana bunyi ayat 3 di pasal 9 termasuk tinjangan rumah negara dan perlengkapan.
Nah ayat ini lanjut Ishaka, menjelaskan bagi pimpinan dan anggota yang gunakan randis tidak mendapatkan tunjagan transportasi. Apabila pimpinan dan anggota tidak menggunakan randis maka tunjangan transportasi akan dibayarkan. begitupun sebaliknya.
"Besaran tunjangan transportasi sesuai aturan yang berlaku. Semua pimpinan memilih tidak menggunakan randis,"pastinya.
Lalu kemana randis yang digunakan pimpinan dewan periode sebelumnya ?, Kata Sekwan, sudah dikembalikan atau sudah ditarik atau Pemda.
Satu dari 4 pimpinan dewan, M Aminurllah mengaku, lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang menggunakan randis. Sebab dari sisi pendapatan yang menjadi hak wakil rakyat jika menggunakan randis, hanya belasan juta saja.
Sementara lanjut Maman -sapaannya- mengandalkan Biaya Operasional Pimpinan (BOP) perbulan, tentu tidak mencukupi untuk kebutuhan tamu kantor dan kebutuhan lain yang berhubungan dengan konstituen. "Tunjangan transportasi itu sangat bermanfaat bagi kami pimpinan dan anggota dewan saat turun dan bertemu masyarakat,"ucapnya.
Pilihan tidak menggunakan Randis sudah dipikirkan. soal wibawa dan prestise lembaga dewan dan pimpinan yang disandang kata Ketua PAN Kabupaten Bima ini, tidak diukur dari mobil dinasnya.
"Wibawa jabatan bukan dilihat dari mobil dinas. Tergantung cara kita masing-masing,"pungkasnya. (RED)
COMMENTS